Metamodel



Metamodel

adalah seni dalam menggali informasi dengan pertanyaan (klarifikasi). Manfaat dari meta model ini adalah menguak informasi yang lebih mendalam tentang apa yang diucapkan oleh kawan bicara kita (mind reading).


Jadi intinya, kita ingin melengkapi informasi dari pernyataan seseorang, yang mana pernyataan itu sebenarnya telah di potong sedemikian rupa oleh pikirannya, entah itu Generalisasi, Penghapusan ataupun Distorsi. Oleh karena itu, kita perlu melakukan klarifikasi informasi yang diucapkan untuk mengembalikan informasi yang terbuang di alam bawah sadar kawan bicara ini. 


GENERALISASI

Pernyataan yang disampaikan dalam bentuk penyamarataan (seolah - olah satu berlaku untuk berbagai atau semua hal lain) seperti kata - kata "setiap", "semua", "selalu", "seharusnya", "seluruh", "tidak pernah", "tidak ada".


Contoh: “Semua cowok itu jahat.”

Penjelasan: Semua cowok? Ada berapa cowok di dunia ini Yakinkah semuanya jahat? Pernah menemui berapa cowok jahat? Apakah itu berarti semuanya jahat? Apakah keluargamu yang cowok semua jahat? Apakah tokoh besar di agamamu yang cowok juga jahat?


PENGHAPUSAN

Proses di mana sebuah informasi disampaikan dengan tidak utuh, karena ada bagian yang ‘terhapus’ (deleted) di dalamnya. Jadi intinya kalimat yang di ucapkan orang tersebut tidak utuh karena ada bagian yang terhapus. Rangkaian kata - kata biasa mengandung subjek (S), predikat (P), Objek (O), dan keterangan (K). Apabila ada salah satu dari rangkaian kata (atau lebih dari satu) yang hilang maka perlu diklarifikasi kembali.


Contoh: “Saya benci sekali”

Penjelasan : mungkin si kawan bicara mengira kita sudah paham apa yang ia maksud dengan situasi ini, karena kita bersamanya waktu itu. Tetapi yang perlu kita gali masih banyak, benci sama siapa? benci seperti apa? benci karena apa?  


DISTORSI

Tahapan di mana sebuah pernyataan disimpangkan (distorted) pemaknaannya, apa yang dikatakan berpotensi menjadi makna tersendiri yang lain meski kenyataannya mungkin tidak begitu.


Contoh: “Saya tahu dia tidak suka pada saya.”

Penjelasan: Dari mana bisa tahu? Sejak kapan bisa membaca pikiran? Jika hanya dari perilaku yang nampak saja, apakah bisa Anda berasumsi dia tidak suka pada Anda? Mungkin saja dia hanya sedang bad mood?


Demikian pemahaman dasar saya dari kelas Master NLP yang diberikan oleh Bro Hari Dewanto mengenai MetaModel, tentunya di setiap pola generalisasi, penghapusan dan distorsi bisa dijabarkan lebih luas lagi (silakan ikut kelas). 


Bagaimana menurut Anda ?


Photo: inspired-executives.com

Komentar

Postingan Populer