HIPNOSIS TIDAK SELALU TENTANG PERTUNJUKAN HIBURAN.*
*HIPNOSIS TIDAK SELALU TENTANG PERTUNJUKAN HIBURAN.*
Seperti kita ketahui hipnosis dikenal oleh sebagian orang adalah seperti apa yang mereka lihat di televisi, cerita atau mungkin youtube, di saat seorang juru hipnotis memeberikan sugesti kepada seorang subjek untuk melakukan sesuatu, lalu subjek itu pun melakukan apa yang diperintahkan.
Tayangan di telivisi itu membuat juru hipnotis seakan-akan memiliki kuasa penuh terhadap subjek yang bisa diperintah untuk melakukan apa saja.
Bingkai berpikir seperti itu adalah wajar ketika seseorang belum mempelajari hipnosis, atau hanya belajar hipnosis dari tayangan TV atau youtube.
Banyak yang tidak diketahui oleh banyak orang apa yang terjadi dibelakang layar sebuah pertunjukan hipnosis, selain seorang Juru Hipnotis harus pandai berkomunikasi, dia juga perlu tahu protokoler pencarian subjek, seperti experiment suggestibilitas, dan sugesti apa yang cocok untuk permainan.
Hal lain yang juga penting oleh Juru Hipnotis profesional adalah memiliki mental sebagai seorang entertainer, budget dan sponsor, punya tim yang siap mendukung, dan personal branding yang baik.
Saat di panggung seorang juru hipnotis layaknya seorang sutradara yang mencari seorang aktor dengan serangkaian uji sugestibilitas, jika ada subjek yang percaya diri, yakin dan mantap, dan ekspresi, maka subjek itulah yang akan memainkan sugesti yang diberikan.
Setelah juru hipnotis mendapatkan sang aktor, tahap selanjutnya adalah screening dari tim kreatif yang sudah mempersiapkan skenario untuk pertunjukan, biasanya mereka akan menggunakan pola yes set, seperti ini.
Kreatif : "Mas/Mbak, nanti apapun yang diperintahkan oleh Juru Hipnotis kamu ikutin saja ya!
Subjek : "Iya!
Kreatif : " Kamu mau masuk TV dan dilihat banyak orang kan ya!
Subjek : "Iya!"
Kreatif : "Nanti kalau kamu ikuti dengan baik semua perintah sang Juru Hipnotis, kita kasih tambah bonus lagi ya!
Subjek : "Iya!"
Lalu majulah subjek ke panggung untuk mengikuti sugesti yang diberikan, dan dari sini kita belajar bahwa semua bentuk hipnosis adalah hipnosis diri sendiri, atau kalau dalam bahasa Inggris disebut "All Hypnosis is Self Hypnosis."
Juru Hipnotis yang profesional cendrung akan bermain aman, dia tidak mau memberikan sugesti yang berada diluar batas wajar atau bertentangan dengan moral, biasanya yang berhubungan dengan memori, emosi atau skema lama, hal ini untuk membuat pertunjukan berjalan dengan baik.
Tapi pada kenyataannya memang ada Juru Hipnotis yang brandingnya sudah kuat sebagai Stage Hypnotist, maka tentu sangat piawai mencari subjek untuk permainan. (Sumber Informasi : Juri Hipnotis Yang sering muncul di TV, Tim Kreatif dan Mantan Subjek Stage Hypnotist).
Jujur untuk melakukan stage hipnotis seperti yang kita pelajari di workshop akan sangat berbeda dengan kenyataan dilapangan, kita perlu melatih cara berkomunikasi, supel dan terbuka, interaktif dan menerima diri sebagai Juru Hipnotis, sebab itu adalah kompetensi dasar seorang juru hipnotis, coba bayangkan jika Anda seorang yang introvert atau pemalu, tentu perlu kerja keras memulai sebuah pertunjukan hipnotis, walaupun hanya dalam lingkup pertemanan.
Saat mengawal proses belajar hipnosis, saya membayangkan dengan hipnosis saya bisa dengan mudah mempengaruhi banyak orang seperti di TV, padahal ada proses pendekatan dan edukasi yang wajib dilakukan agar seseorang mau mengikuti sugesti kita.
Terlebih lagi saya membayangkan saat mempelajari hipnosis fundamental itu harus digunakan untuk pertunjukan atau menghibur orang lain dengan hipnosis.
Rupanya sebagian orang yang berpikir ingin seperti juru hipnotis yang ada di TV lalu tidak berhasil melakukan seperti apa yang diharapkannya, justru mereka gugur dan menyerah, menanggap bahwa apa yang mereka pelajari sia-sia, hanya karena gagal melakukan stage hipnotist seperti di TV.
Tapi ada sebagian orang yang bertahan dengan hipnosis karena orientasi belajar mereka bukan untuk pertunjukan, mereka paham bahwa jika hipnosis juga bisa digunakan untuk hal-hal positif yang lain, dan di Amerika sendiri disebut dengan istilah
Komentar
Posting Komentar