HIPNOSIS TIDAK SAMA DENGAN TIDUR*
*HIPNOSIS TIDAK SAMA DENGAN TIDUR*
Kata "hipnosis" berasal dari nama Hypnos, dewa tidur Yunani. Ketika istilah hipnosis dikenalkan pada abad ke-19 oleh James Braid, hipnosis dipandang sebagai keadaan seperti tertidur, dan hingga saat ini terminologi tidur sudah menjadi bagian dari proses hipnoterapi, meskipun hipnosis adalah keadaan dimana terjadi perubahan fokus dan disasosiasi yang melibatkan unsur pikiran dan perasaan.
Pandangan mengenai hipnosis tidak identik dengan tidur ditemukan ketika Richard Bandler dan John Grinder mengamati beberapa praktisi psikoterapis seperti Milton Erickson, Virginia Satir dan Fritz Perls melakukan terapi, ternyata kata-kata bisa merubah perasaan dan pikiran seseorang tanpa perlu dipandu ke dalam kondisi hipnosis, walaupun faktanya ada beberapa pendekatan yang tetap melibatkan pola hipnosis, yaitu merubah fokus dan gelombang otak untuk menanam sugesti, imitasi dan memanipulasi pikiran sendiri.
Praktek hipnosis di awal abad 19 melibatkan unsur somnambulism atau sering disebut tidur berjalan dan istilah sekarang di sebut Waking Hypnosis, yaitu keadaan kita menerima dan melakukan sebuah sugesti dengan keadaan mendengar dan melihat apa yang terjadi disekitar kita.
Hingga saat ini masyarakat masih tenggelam dalam pemahaman bahwa hipnosis itu tidur dan keadaan tidak sadar, jadi ada sebagian dari mereka yang menganggap bahwa hipnosis bisa merubah karakter dengan cepat atau bisa membongkar kebohongan.
Bahkan dalam praktek klinis menggunakan pendekatan hipnosis, jika kita tidak menjelaskan bahwa ketika mereka dihipnosis masih bisa mendengar suara kita, mereka menganggap bahwa mereka belum di hipnosis, dan bisa jadi menganggap hipnosis tidak realistis, oleh karena itu penting untuk mengedukasi apa dan bagaimana hipnosis bekerja diawal.
Maka dari itu, karena hipnosis bukan tidur, jika kita menggunakan istilah hipnosis adalah tidur, maka seseorang yang tidak paham bisa menyatakan pengalaman hipnosis yang berbeda, padahal fenomena hipnotik tidak ditemukan ketika seseorang tertidur, karena saat seseorang tertidur maka hubungan dengan dunia luar terputus, artinya panca indra tidak lagi mudah menerima informasi dari luar.
Dari penjelasan di atas dan dari sekian banyak definisi hipnosis, para ahli menyatakan bahwa hipnosis adalah keadaan terjadinya perubahan fokus, sehingga seseorang mudah menerima ide, saran dan pengaruh tanpa kritis, sehingga mempengaruhi pikiran, perasaan dan perilakunya.
Jika dalam proses hipnoterapi kita tidak menjelaskan bahwa hipnosis bukan tidur, maka bisa mempengaruhi harapan klien dan mereka bisa menganggap bahwa hipnosis gagal mengatasi masalah mereka, maka dari itu proses pre-talk perlu menjelaskan, bahwa saat klien masuk ke dalam kondisi rileks mereka tetap terjaga, fokus, dan perhatian terhadap apa yang terjadi djarot sekitar mereka, dengan demikian dalam proses hipnoterapi mereka bisa sepenuhnya berpartisipasi secara aktif meskipun dalam mata terpejam atau dalam keadaan rileks yang dalam, sebab teknik-teknik hipnoterapi tahap lanjut tetap membutuhkan komunikasi antara klien dan terapis secara verbal ataupun nonton verbal untuk menanam sugesti, eksplorasi, imitasi, manipulasi, katarsis dan sugesti.
Jadi, sebagai pembelajar hipnosis sebaiknya kita perlu menjelaskan secara jelas dan edukatif apa itu hipnosis, agar masyarakat paham hipnosis dan semakin luas pemaknaan mereka terhadap manfaat positif dari hipnosis.
Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih.
Salam Pembelajar dan Salam Hipnosis.
Yusdi Lastutiyanto Cht., CI
Pembelajar Hipnosis
Sumber Bacaan :
1. Michael D Yapko. Taking Hypnosis to The Next Level.
2. James Braid. The Discovery of Hypnosis.
3. Michael Hall. The Untold Stories of NLP.
Komentar
Posting Komentar