Hypno dalam Sholat

 



 




Hypno dalam Sholat


Bismillahirrohmaanirrohiim,

Pernah mendengar tentang hipnotis? Atau menonton acara Uya Kuya? Mungkin pernah ya?
Nah, kali ini ane akan bahas proses hypno itu dalam kajian Islam, namun topik kali ini lebih dibatasi pada Shalat.

Saya pernah mendengar beberapa pernyataan yang kira-kira intinya begini: “Sesungguhnya setiap Hypnosis adalah Self Hypnosis dan setiap Hypnotherapy adalah Self hypnotherapy, dengan kata lain, keberadaan pihak ketiga (Hypnotist) hanya berfungsi sebagai asisten saja. Sejatinya si client  sendirilah yang mensugesti dirinya sendiri.”

 Dalam “kaca mata” saya, kondisi hypno adalah kondisi fokus dan rileks dalam hal “mendengar” dan “berserah”. Baik itu mendengarkan diri sendiri ataupun mendengarkan pihak ketiga, ataupun berserah kepada diri sendiri atau berserah kepada pihak ketiga.

 Kini, mari kita perhatikan, bahwa ternyata dalam Islam (ket : Penganut Islam disebut MUSLIM yang artinya “Orang yang berserah” dan punya karakter “mendengar lalu ta’at”), ada 3 model Sholat yang UMUM dianjurkan :

 1. Sholat Wajib yang berjama’ah, bacaan sholatnya dibaca halus/sirr/pelan baik imam ataupun makmum; berlaku pada Sholat Zuhur dan Ashar (Berikutnya disebut sebagai : Sholat Model 1)

 2. Sholat Wajib yang berjama’ah, imam membaca dengan keras/jahr/jelas dan makmum mendengarkan dengan tenang; berlaku untuk sholat Subuh, Maghrib, dan Isya (Berikutnya disebut sebagai : Sholat Model 2)

 3. Sholat Sunnah yang sendirian (munfarid), umumnya dibaca sirr/halus; contohnya sholat Tahajjud di malam hari, dan sholat-sholat sunnah Rawatib. (Berikutnya disebut sebagai : Sholat Model 3)

 Dalam Islam secara umum ditetapkan bahwa Sholat Wajib atau Sholat Fardhu sangat diutamakan dilakukan secara berjama’ah, dan sholat Sunnah dilakukan secara munfarid (sendirian).

 Jika kaum Muslimin, melakukan ketiga model sholat di atas, maka insya Allah hasilnya akan luar biasa. Dampak positifnya tidak hanya di akhirat, tapi juga di dunia. Apa pasal? Dan apa kaitannya dengan Hypnotherapy?

 Rosulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Wa inna minal bayaani lasihran“, “Sesungguhnya sebagian dari perkataan itu benar-benar dapat men-SIHIR (maksudnya : memberi pengaruh yang kuat kepada yang menDENGARnya).” (HR Bukhori, at Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad).

 Kemudian, perhatikanlah bahwa sebagian besar dari Bacaan Sholat adalah diambil dari Al-Quran, dan dalam Al-Quran dikatakan : “Dan apabila diBACAkan Al Quran, maka DENGARKANLAH BAIK-BAIK, dan PERHATIKANlah dengan TENANG agar kamu mendapat RAHMAT” (Q.S. 7:204). Itu sebabnya tak heran jika kaum kafir sering menyebut Al-Quran sebagai “Sihrum Mubin” yang artinya “Sihir yang Nyata”, karena pengaruh kuat yang timbul darinya setelah mereka mendengar Ayat-Ayat Al-Quran.

 Dan begitulah saya sering melihat, para Hypnotist melakukannya, seperti : “Anda akan bekerja sama dengan saya untuk memBANTU Anda keluar dari kesulitan Anda, nah, sekarang DENGARKAN BAIK-BAIK apa yang saya KATAkan, dan PERHATIKANlah dengan TENANG, semakin TENANG, tambah TENANG, Semakin RILEKS……” … dan terSIHIRlah si client… lalu si client  pun mendapatkan “rahmat” karena telah selesai permasalahan yang dialamainya…

 Rupanya, sebelum kita melangkah lebih jauh memelajari hypnosis dari barat, maka sebenarnya kalau kita (sebagai muslim) hendak membenahi kehidupan kita, keluar dari permasalahan yang kita alami, maka sebetulnya kita telah mempraktekkan Sholat dalam ketiga modelnya, yang mana lebih dahsyat daripada hypnosis buatan manusia.

 Dalam Sholat Model 1 kita sedang melakukan “Self Hypnosis” secara berjama’ah yang berefek kepada therapy yang sangat kuat karena semua energi “trance” menyatu dalam jama’ah yang saling bersentuhan satu dengan lainnya (kaki ketemu kaki hingga pundak ketemu pundak), sehingga saling memberikan energi setrum kehidupan. Dilakukan secara berjamaah dengan gerakan yang seragam yang diPIMPIN oleh seorang imam, yang mana sang imam hanya membaca secara JAHR disaat mengucapkan “ALLAHU AKBAR”, “SAMI’ALLAHULIMAN HAMIDAH”, dan “ASSALAMU’ALAIKUM WAROHMATULLAAHI WABAROKAATUH”.

 Dalam Sholat Model 2, selain mendapatkan kehebatan dari apa yang ada di Sholat model pertama, maka pada model 2 ini, Imam yang membaca Al-Fatihah dan Surat Pendek dengan JAHR, seolah-olah tengah MENSUGESTI dengan AYAT-AYAT AL-QURAN kepada para makmumnya yang sudah TENANG. Dan Surat Al-Fatihah adalah obat yang MANJUR untuk berbagai masalah kehidupan.

 Dengan demikian, saya kira Sholat Model ke 2 ini akan menghasilkan SETRUM yang lebih dahsyat, maka tak heran jika Sholat Model 2 ini dilakukan di tiga waktu (Subuh, Maghrib, dan Isya), sedangkan Sholat Model 1 hanya pada Zuhur dan Ashar, dan itu pun dilakukan pada jam sibuk bekerja. Sehingga Sholat Model 2 ini sesungguhnya lebih dahsyat dibandingkan dengan Sholat model 1, itu sebabnya juga betapa banyak hadist yang mengunggulkan kedahsyatan sholat Isya dan subuh berjama’ah dibandingkan dengan Sholat lainnya.

 Nah, baru dalam sholat model 3 lah kita diajarkan untuk mandiri dan tak lagi perlu bantuan imam untuk berkomunikasi dengan Allah SWT. Artinya pada sholat ini, kita tengah mensugesti diri sendiri yang pada hakikatnya DIAlah yang tengah langsung mensugesti kita.

 Namun demikian, ada hal yang unik yaitu mengapa Sholat Tahajjud tidak DIWAJIBKAN oleh Rosulullah saw, padahal efek perubahan bawah sadarnya begitu dahsyat. Menurut hemat saya, salah satu alasannya adalah karena “Sholat Tahajjud ini tidak semudah Sholat Fardhu”, sehingga hanya orang-orang yang telah memiliki KESADARAN yang CUKUPlah yang mampu melakukan Sholat Tahajud ini dengan optimal, tenang, dan nikmat menyembuhkan jiwa dan raga. Sebuah ritual “Self hypnosis” yang langsung dibimbing oleh ALLAH SWT.

 Wallahu a’lam

Salam Sejuk…
Salam Hikmah…

 Sumber :

www.cahaya-semesta.com

Komentar

Postingan Populer