Minggu, 03 Januari 2021

TERAPY MEMAAFKAN

 


TERAPY MEMAAFKAN

al-Ghafur, at-Tawwab, dan al- 'Afuw


Kisah:

Ada salah satu TK (taman kanak-kanak), pada suatu hari guru TK tersebut mengadakan "permainan" menyuruh anak tiap-tiap muridnya membawa kantong plastik transparan 1 buah dan kentang.


Masing-masing kentang tersebut di beri nama berdasarkan nama orang yang di benci, sehingga jumlah kentangnya tidak ditentukan berapa.. tergantung jumlah orang2 yg di benci. Pada hari yang disepakati masing2 murid membawa kentang dalam kantong plastik. Ada yang berjumlah 2, ada yang 3 bahkan ada yang 5.


Seperti perintah guru mereka tiap-tiap kentang di beri nama sesuai nama orang yang di benci. Murid2 harus membawa kantong plastik berisi kentang tersebut kemana saja mereka pergi bahkan ke toilet sekalipun selama 1 mingggu.


Hari berganti hari kentang-kentang pun mulai membusuk, murid2 mulai mengeluh, apalagi yang membawa 5 buah kentang, selain berat baunya juga tidak sedap. Setelah 1 minggu murid2 TK tersebut merasa lega karena penderitaan mereka akan segera berakhir.


Guru:"Bagaimana rasanya membawa kentang selama 1 minggu?" Keluarlah keluhan dari murid2 TK tersebut, pada umumnya mereka tidak merasa nyaman harus membawa kentang-kentang busuk tersebut kemanapun mereka pergi .Guru pun menjelaskan apa arti dari "permainan" yang mereka lakukan.


Guru:" Seperti itulah kebencian yang selalu kita bawa-bawa apabila kita tidak bisa memaafkan orang lain." Sungguh sangat tidak menyenangkan membawa kentang busuk kemanapun kita pergi. Itu hanya 1 minggu begitu berat rasanya, jika kita membawa kebencian itu seumur hidup ? Alangkah tidak nyamannya....."


Mulai saat ini, tidak ada kata terlambat bagi kita untuk selalu introspeksi diri, sejauh mana dada dan hati kita memaafkan kesalahan orang lain atau meminta maaf atas segala kesalahan kita. Hindari sikap egoisme dalam diri yang membuat setiap manusia lupa akan hakikat jati dirinya. Karena manusia yang besar adalah manusia yang dapat mengendalikan hawa nafsunya, tidak mudah marah, lapang dada dan hatinya, serta selalu mementingkan manfaat bagi orang banyak.


Betapa indahnya kalau saja hidup dan pergaulan kita bertaburan cinta kasih yang tulus. Tiada dendam, benci, …..yang ada hanyalah ketulusan cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar