Kamis, 25 Februari 2021

3 JURUS HIDUP


3 JURUS HIDUP 

Sahabat-sahabat sekalian, kebahagiaan dan keindahan hidup tidaklah ditentukan oleh sesuatu diluar diri kita; masalah yang sedang menimpa, omongan orang lain, kejadian di sekitar, atau apapun yang lainnya, semua tergantung pada bagaimana cara kita menyikapinya. Yang membuat kita lulus dalam ujian kehidupan ini bukanlah tentang persoalannya, melainkan tentang bagaimana cara kita menjawab dan merespon persoalan tersebut. 

 

Ada 3 sikap yang harus kita jadikan jurus utama dalam hidup. Tiga sikap untuk merespon apapun peristiwa yang terjadi, tiga sikap yang insyaaAllah akan mengundang keajaiban, pertolongan Allah, dan kebahagiaan dunia - akhirat. Apa saja itu? 


1. MENERIMA 

Ini adalah pintu gerbang paling awal untuk bisa menemukan keindahan hidup sekaligus menghadirkan jalan keluar dari arah yang tak disangka. Hati yang ridho terhadap apapun ketetapanNya, bukan hati yang penuh dengan keluh kesah dan tidak mau menerima takdir. Semakin kita tidak ridho dg apa yang sudah terjadi, maka semua menjadi semakin sulit dan penuh penderitaan. Siapapun yang benar-benar berharap keridhoan Allah, akan mudah ridho dengan apapun yang diberi oleh-Nya. "Radhiyallahu anhum wa radhu anhu dzalika liman khasyiya rabbah”; bahwa seseorang akan mendapat ridho Allah apabila ia sendiri telah meridhoi qada’ dan qadar-Nya, dan tanda seseorang ridho kepada Allah adalah apabila ia bahagia dengan suatu musibah sebagaimana ia bahagia dengan suatu nikmat. 

 

2. MENGADU 

Keindahan hidup adalah milik mereka yang selalu mengadu kepada Rabb-nya lewat doa, mengadukan sekecil apapun peristiwa dan perasaan yang ada. Karena untuk urusan tali sandal yang putus saja, Rasulullah meminta kita untuk mengadu kepada Allah. Dialah sebaik-baiknya tempat curhat, Yang Maha Dekat, Maha Mendengar, dan Maha Tahu apa yang sedang kita rasa. Dan terkadang hanya butuh 1 doa untuk mengubah segalanya. Dialah Allah, Rabb yang sangat senang saat hambaNya datang dan meminta dengan penuh harap. 


3. MERAYU 

Mencari perhatian Allah dengan amal shaleh, mengejar ridhoNya dengan banyak-banyak menolong dan memudahkan urusan sesama, menunjukkan kesungguhan dan kegigihan kita dalam setiap upaya. Sebagaimana Ibunda Siti Hajar yang berlari-lari dari bukit Shafa dan bukit marwah untuk mengejar pandangan cinta dari Rabb-nya, dan air zam-zam itu keluar dari tempat yg tak disangka, berkah mengalir tak berhent. Begitulah Allah yang bisa memberikan rezeki tanpa batas kepada siapapun yang dikehendakiNya. Lantas, untuk apa kita berlelah-lelah mengejar perhatian makhluk? Dialah Allah Asy- Syakuur, yang Maha Mensyukuri, Mengapresiasi, Menghargai, sekecil apapun usaha hambaNya. 

 

SELAMAT PRAKTEK!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar