Rabu, 28 April 2021

Legitimasi Tujuan hidup sesungguh nya



Legitimasi :

Gajah Mati Meninggalkan Gading, Kita Pergi Meninggalkan Apa ?*


Jika kita tak pernah berambisi mencalonkan diri dan atau bertransaksi untuk mendapatkan sebuah jabatan, namun jabatan itu datang menghinggapi diri kita,  maka insya allah jabatan tersebut merupakan sebuah *amanah* dari Tuhan melalui pimpinan kita/orang lain. Kita wajib menerimanya dengan _innalillaahi wainna ilaihi raji'uun_.


Kenapa innalillaahi wainna ilaihi raji'uun? 

Bagaikan hidup ini, amanah pun datang dan pasti akan pergi. Kita tak bisa menampik kedatangannya shg hanya bisa jalani, nikmati dan syukuri. Kita harus mempertanggungjawabkannya di akhir masa. Mempertanggungjawabkan kepada Sang Pemberi Amanah melalui keputusan dan perbuatan kita.


Terlepas dari pertanggungjawaban kita kelak kepada Tuhan di padang mahzar, dilanjut pemberian _reward and punishment_ di kehidupan abadi, sejatinya di dunia ini telah dihadirkan para pimpinan, teman, orang lain dan masyarakat untuk menjadi *penilai* atas keputusan dan perbuatan yang telah kita lakukan selama mengemban amanah jabatan.


Kita menyebutnya *legitimasi*, yakni pengakuan dan penerimaan orang lain/masyarakat terhadap keputusan dan perbuatan (baca : sumbangsih/kontribusi/_master piece_) yang telah kita lakukan selama kita menjabat. Kita tak bisa meng-_claim_ legitimasi, krn legitimasi lahir dari pengakuan orang lain/masyarakat.


Legitimasi tidak datang dari langit, tapi musti diciptakan melalui kerja keras. Konon, hasil tak pernah mengingkari proses. 


Setiap pemimpin memiliki masa masing-masing, dan setelah mangkat dari jabatan tsb lahirlah penilaian oleh orang lain/masyarakat.


Setiap pemimpin hebat, meninggalkan legitimasi hebat. Terlepas kehebatan tsb bersifat positif atau negatif. 


Pepatah mengatakan gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang. Raja Samaratungga (Dinasti Syailendra Kerajaan Mataram Kuno di 824 M) mati meninggalkan candi Borobudur.Napoleon Bonaparte mati meninggalkan Kota Paris.


Jika Anda harus pergi 5 tahun lagi dari posisi Kapala Stasiun, legitimasi apa yang akan Anda tinggalkan?


Jika Anda harus pergi 5 tahun lagi dari posisi KUPT Crew KA , legitimasi apa yang akan Anda tinggalkan?


Jika Anda harus pergi 5 tahun lagi dari posisi SM/M Operasi, legitimasi apa yang akan Anda tinggalkan?


Jika Anda harus pergi 5 tahun lagi dari posisi Kepala Daerah, legitimasi apa yang akan Anda tinggalkan?


Jika Anda harus pergi 5 tahun lagi dari posisi OTA, OTR, OTN, OTP, OTS, legitimasi apa yang akan Anda tinggalkan?


Mungkin kita tak bisa sehebat Raja Samaratungga dan Napoleon Bonaparte, tapi kita bisa menjadi diri sendiri dan menciptakan legitimasi melalui penciptaan satu kebaikan sekecil apa pun setiap hari untuk KAI.


Apa legitimimasi yang akan Anda tinggalkan?


*(sebuah renungan menjelang buka puasa)*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar