Senin, 07 Juni 2021

Menyampaikan Kritik Dengan Cara Bijak

 





= KRITIK ITU KRIPIK


Maha suci Allah yang telah menganugerahi setiap orang dengan hawa nafsu dan akal, jalan hidup yang berbeda-beda tidak lantas membuat kita lupa diri, bekali masing-masing hidup orang dengan potensi beraneka rupa. Apakah yang terlintas dalam benak kita ketika mendengar : ”Saya ingin mengkritik anda!”

Akan berbeda ketika ada orang menawarkan, *”kamu mau kripik?”* Spontanitas aura wajah kita cerah, gembira, membayangkan renyahnya kripik tersebut. Kita senang karena kripik dirasa bermanfaat buat kita.

Setidaknya sebagai camilan ringan yang mengasyikkan, atau sebagai teman makan nasi yang memuaskan, padahal kripiknya sendiri belum ada di depan kita. Jadi sekalipun baru mendengar kabar, raut muka kita jadi lebih baik, perasaan senang, dan kripiknya belum datang nikmatnya sudah terbayang.

Pertanyaannya bukan apakah bedanya antara kritik dengan kripik? Namun, mengapa sikap kita berbeda terhadap dua hal tersebut? Mengapa kita suka ketika diberi kripik, namun enggan menerima kritik? Mengapa kripik sering dicari, akan tetapi kita selalu berusaha menghindari kritik?

Kritik itu cermin , kritik itu anggaplah kripik , jadi saat anda di kritik . Ucapkan Alhamdulillah ., bahkan katakan :  saya minta anda mengkritik saya.. atau Mana kritikan mu untuk saya ? Kritik sama dengan teguran.. 

Sebuah teguran akan membawamu pada sebuah perubahan, dan itu tergantung dari pribadi masing masing .


Ada yang menerima teguran dan merubah hidupnya menjadi lebih baik, orang- orang tersebut akan berhasil dalam menguasai hidup.


Ada orang sombong yang menganggap dirinya selalu baik dan tidak pantas untuk ditegur , orang-orang inilah yang akan kalah dengan kerasnya kehidupan.


Belajarlah menjadi bijak dari setiap teguran yang datang kepada kita.

sebab respon kita lewat setiap teguran, yang menentukan kita akan MAJU, Diam ditempat atau bahkan kita MUNDUR sangat jauh dari posisi kita 


Jadi sebenarnya, persepsi kitalah yang harus dibenahi. Bila kata-kata kritik menjadi bagian keseharian yang bisa dinikmati, kita tidak perlu takut, agar kritik menjadi suatu hal yang bermutu, jelas perlu ilmu. Butuh seni ter-sendiri hinggga ia menjelma menjadi sesuatu yang berarti.


Teknik Menerima Kritikan:

1.Rindu kritik dan Nasehat

Kita harus memposisikan diri menjadi orang yang rindu dikoreksi, di nasehati, seperti rindunya kita bercermin agar selalu rapi. Kita harus belajar senang mencari kritik dan koreksi dari orang lain.

Kita senang bercermin, sebab bercermin membuat kita tahu rambut bagian mana yang tidak rapih, pipi sebelah mana yang bedaknya terlalu tebal, atau mungkin mata sebelah mana yang masih dihuni mahluk kecil apapun namanya? Karena setelah bercermin, kita bisa benahi rambut yang kusut jadi lebih rapih, dan penampilan yang semrawut berubah jadi baik.

Begitulah semestinya, sikap hati kita terhadap kritik. Akan jadi lebih baik bila persepsi ini senantiasa dihujamkan dalam hati bahwa: Kritik itu penting, Kritik kunci kesuksesan dan kemajuan, Kritik, pembuka prestasi dan pengangkat derajat, Kritik adalah jalan untuk menjadi lebih baik

2.Cari dan Tanya

Pertanyaan yang kita sampaikan kepada teman adalah jangan bertanya,”bagus tidak ?”, Sukseskah saya ?”. Tapi baliklah bertanya,”Apa yang kurang yang harus saya perbaiki?”, “Apa yang mesti saya sempurnakan?” Kesalahan mana yang perlu dikoreksi ? “Apa yang kurang ya ? Belajar bertanya pada orang lain dan nikmati saran-saran yang mereka lontarkan. Miliki teman-teman yang mau jujur mengoreksi kita.

Bertanyalah kepada istri, suami, anak, atau karyawan, karena sikap ini tidak akan mengurangi kemuliaan !

3. Nikmati Kritik

Persiapkan diri untuk menerima kenyatan bahwa koreksi itu tidak selalu sesuai keinginan dengan kita. Ada kalanya isinya benar, caranya salah. Kita harus bersyukur dan bersabar. Ada masanya isinya benar caranya benar. Menyikapi ini kita sangat bersyukur karena nikmat sekali menerima koreksi seperti ini.

Kadang pula terjadi isinya salah, meski caranya benar, kita harus tetap berterima kasih dan memaafkan. Dan yang tidak mustahil adalah isinya salah dan caranya pun, salah ! Maka sikap terbaik adalah memaafkan dan menghadapinya dengan kesabaran

4. Syukuri

Jangan melempar komentar apapun kecuali ucapan terima kasih terhadap orang yang memberi kritik. Tak lupa sertakan namanya dalam do’a kita, semoga Allah membalas kebaikannya yang telah meluangkan waktu untuk membantu memperbaiki diri kita.

5. Evaluasi Diri

Jujur lah pada diri sendiri tentang kritik dan koreksi yang datang. Renungi dalam hati mungkin ini adalah jawaban atas do’a kita untuk minta selalu ditunjuki jalan yang lurus.

6. Perbaiki Diri

Buatlah program perbaikan dengan sungguh-sungguh. Jadikanlah program perbaikan diri sebagai rasa syukur atas kritik yang datang

7. Balas Budi.

Jangan lupa memberikan tanda terima kasih. Bisa barang berharga, makanan kesukaannya, sepucuk surat, atau minimal informasi kepada yang mengkritik bahwa kita berterima kasih atas kebaikannya.

Seni mengkritik:

Dasar yang penting sebelum kita mengkritik adalah kita menginginkan perubahan menuju keadaan kehidupan yang lebih baik bagi orang yang dikritik . Maka ada hal-hal yang sebaiknya diperhatikan yaitu:

1. Niat Harus Ikhlas

Niatkanlah bahwa koreksi yang disampaikan adalah tulus untuk membantunya tahu akan kesalahannya, mendukungnya agar ia termotifasi untuk memperbaiki dirinya. Jangan merasa lebih tinggi, lebih hebat, karena kesombongan kita mengakibatkan mutu kalimat/kata menjadi rendah. Menggurui atau merendahkan tentunya tidak diharapkan oleh siapapun.

2. Perhatikan situasi dan kondisi

Orang yang sedang senang dengan yang berduka tentu berbeda kepekaannya.Orang yang sehat dengan yang sakit juga berbeda daya terima dalam menghadapi kritik. Maka sebaik-baik situasi adalah keadaan yang tenang, sehat, kondisi hati kedua pihak sedang lapang, dan dilakukan saat situasi yang akrab dan bersahabat.

3. Perhatikan Cara

Pertama jangan emosional, jangan memperturutkan hawa nafsu dan kemarahan. Sebab dengan marah akan menjadi tidak jelas apa yang disampaikan. Dan berisiko terhadap kesalah pahaman.

Tidak kalah penting, kita harus membantu oang tersebut untuk menemukan solusi terbaik, langkah yang harus dilakukan untuk memperbaiki kondisinya. Gambarkan keuntungan jikalau ia memperbaiki diri. Ini agar ia termotifasi untuk melakukan perubahan, melepaskan sifat-sifat buruknya dan maju untuk meningkatkan prestasinya.

Hasilnya, orang yang dikritik tidak merasa sedang dipojokkan. Ia seakan masuk dalam ruang informasi yang jelas, tidak ragu dan bersyukur karena ia mendapat apa yang dia dibutuhkan.

Pada Prinsipnya orang ingin menjadi lebih baik.Sehingga kita harus meyakinkan bahwa koreksi ini adalah untuk kebaikan dirinya. Sehingga akhirnya orang tersebut justru merasa sangat beruntung menerima kritikan.

4. Pantangan

Pantangan dalam mengkritik adalah jangan sekali-kali mengkritik didepan orang banyak. Karena hal itu dapat diartikan sebagai upaya mempermalukan dirinya. Sehingga selama mendengar kritik kita yang bersangkutan lebih sibuk manahan rasa malu, repot menghadapi perasaan tertekan, lebih sakit hati mendendam koreksi yang disampaikan tidak menjadi efektif.

5. Siap Untuk Ditolak

Kita harus siap bahwa koreksi kita belum tentu diterima. Bisa jadi karena caranya kurang bagus, atau karena dia punya persepsi yang berbeda terhadap apa yang kita anggap layak dikoreksi.

6. Jangan Merasa Berjasa.

Ujian bagi kita, ketika orang yang kita koreksi ternyata mau mengubah dirinya sesuai yang kita anjurkan dan berhasil! Andai kita merasa itu karena jasa kita, hasil kebaikan kita, maka yang demikian sebenarnya yang lebih layak menerima koreksi adalah diri kita sendiri!

Jangan sampai kesuksesan orang membuat kita lupa diri. Setidaknya taburan doa-doa yang kita panjatkan setiap hari mampu menintrospeksi diri sendiri dan orang lain.

Sumber pustaka buku saku  : Seni Mengkritik dan Menerima Kritik ala Aa Gym

www.akhlakulkarimahhipnoterapi.com

www.abdulahhubai.com


Wallahu ‘Alam Bishowaf



3 komentar:

  1. Alhamdulillah Pak, semoga bermanfaat buat diri saya.. terimakasih

    BalasHapus
  2. Terima kasih pencerahan nya Pak tas pencerahan nya,
    Sangat bermanfaat sekali 🙏

    BalasHapus
  3. Terima kasih sekali pak atas pencerahannya,
    Sangat bermanfaat sekali🙏

    BalasHapus