Selasa, 27 Juli 2021

MERUBAH PARADIGMA BERPIKIR




*MERUBAH PARADIGMA BERPIKIR*

Sigmund Freud adalah orang pertama mengenalkan istilah "Talking Cure", setelah mengamati Joseph Breuer melakukan terapi dengan metode katarsis pada seorang klien yang bernama Anna O, pendekatan ini cukup mempengaruhi perkembangan psikoanalisis  saat itu, yaitu dengan berbicara bisa menyembuhkan.

Metode ini dianggap sebagai media melakukan perubahan dengan mendapatakan insight baru, sebab dengan adanya cara pandang dan makna baru maka perubahan dapat terjadi. 

Bagi para psikoanalisis 'talking cure' bukan hanya menciptakan makna baru atau brief therapy, tapi sebuah perawatan mental yang bisa merubah personality seseorang, tentu dalam sesi yang berkala.

Metode ini saat perang dunia kedua tidak banyak diminati, karena saat itu banyak pasien yang membutuhkan pendekatan instant dan cepat, sedangkan tawaran psikoanalisis membutuhkan waktu yang cukup lama. 

Sampai akhirnya pendekatan Brief Therapy muncul dan jadi pilihan, tokoh seperti Fritz Perls, Virginia Satir dan Milton Erickson mewarnai dunia psikoterapi saat itu, Fritz dengan Gestalt-nya, Virginia Satir dengan Reframing-nya dan Erickson dengan hipnosis-nya, mereka dianggap sebagai generasi psikoterapi terbaik dijamannya. 

Ketiga psikoterapis ini dan beberapa tokoh lainnnya yang pernah berkumpul di satu aliran psikologi yang bernama Human Potential Movement, diobservasi, dipelajari dan dimodel sehingga menjadi satu pola yang digunakan untuk mengatasi kasus trauma, phobia dan kecemasan dengan effective. 

Pemodel itu adalah Richard Bandler dan John Grinder, awalnya mereka membuat satu buku bersama dari hasil pemodelan dengan judul "Structure Of Magic", kisah dan pola bahasa teurapetik yang digunakan dalam proses terapi ketiga psikoterapis kenamaan tersebut. 

Lalu mereka membuat wadah belajar dengan nama Neuro Linguistics Programming, dengan hasil pemodelannya mereka dan rekan-rekannya menemukan lima domain penting untuk merubah paradigma berpikir sesorang selain insight. 

Lima domain ini hingga saat ini masih digunakan oleh para praktisi NLP maupun hipnosis, lima domain tersebut adalah;

1. Persepsi, merubah persepsi bisa merubah makna. 
2. Bahasa, merubah kata bisa merubah mood. 
3. States, atau bingkai berpikir. 
4. Film dipikiran. merubah kualitas modalitas. 
5. Makna, merubah makna bisa berdampak merubah paradigma. 

Dengan memanfaakan lima domain diatas, maka "Shifting Paradigm' bisa cepat terjadi, dan tentu berubahnya kondisi pikiran akan mempengaruhi kondisi tubuh. 

Dari para pengembang NLP kita bisa belajar,  dengan merubah kata maka cara pandang dan keadaan diri bisa berubah.

Dari Freud dan Breuer kita bisa belajar, bahwa metode katarsis bisa memberikan insight perubahan. 

Dari cerita ini semoga Anda yang saat ini menceburkan diri dalam dunia hipnosis, perlu dipahami bahwa intervensi teurapetik tidak hanya tentang menanamkan sugesti untuk merubah paradigma berpikir klien, tapi juga kelihaian berkata-kata juga dibutuhkan, untuk menggerakan klien dari kerumitan atau kebuntuan berpikirnya, sebab seringkali hambatan perubahan karena klien enggan merubah cara berpikirnya atau kaku terhadap keyakinannya

Dan tugas hipnoterapi adalah membuat klien mau flexible dengan dirinya sendiri. 

So, tetap haus ilmu dan selalu tingkatkan kapasitas diri untuk menjadi pemebelajar sejati. 

Semoga Bermanfaat dan Terima kasih. 

Sumber : 
Yusdi Lastutiyanto.,Cht (IACT-USA).,CI
Pembelajar Hipnosis dan NLP

Jakarta, 26 Juli 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar