Kamis, 15 Juli 2021

PENJARA



 *PENJARA*

_Serial NLP_


Ada yang fisiknya dipenjara, karena tertangkap penegak hukum dengan alasan melakukan tindakan kriminalitas dan sebagainya.


Ada yang merasa enjoy aja di penjara, sebab baginya makan gratis, minum gratis, mendapat teman baru, bahkan ada penjara yang menyediakan fasilitas yang menyenangkan.


Lucunya, ada yang secara fisik, bebas tak terpenjara, bebas untuk memilih dapat melakukan apa saja, tapi, hati, pikiran dan perasaannya yang terpenjara.


Macam-macam alasannya. Ada yang karena ucapan orang lain dan perilakunya, sehingga membuat kecewa, benci, dendam, atau merasa tak dipedulikan oleh orang lain.


Tak diapresiasi, ngambek, ngga pernah disentuh merasa tak dicintai, macam-macamlah.


Kenyataan tak sesuai harapan dengan karena orang lain yang diharapkannya tak bersedia berubah, lalu marah, putus asa, dan lainnya.


Ya begitu ...


Tinggal di dalam rumah, yang seharusnya merasa aman, malah selalu saja berprasangka dengan tetangga, merasa tetangga ngomongin dirinya, padahal belum tentu.


Penjara hati, pikiran dan perasaan ini lebih mengerikan guys ...


Melimitasi (memenjarakan) kemampuan Kita.


Di dunia NLP, Kami menyebutnya dengan *limiting belief*.


Mestinya, Kita sangat memahami bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memberdayakan setiap ciptaannya dengan hardware (sel-jaringan-organ-sistem organ) serta software (pikiran-perasaan-hati) yang luar biasa kemampuannya, lalu diamanahi fungsi pemakmur dan pengelola alam semesta.


Entah mengapa, ada aja virus  yang menghack kemampuan manusia sehingga memiliki *keyakinan yang terbatasi* (limiting belief).


*Limiting Belief* ini berupa,

1. takut sukses

2. takut gagal

3. takut kita tidak cukup baik untuk mencapai apa yang kita inginkan

4. takut tidak dicintai/tidak dicintai

5. takut ditolak – umumnya membuat Anda menghindari hubungan atau orang yang menyenangkan.

6. memiliki atribut negatif yang ditugaskan untuk menjadi kaya/memiliki uang: Misalnya, orang kaya adalah… (dianggap negatif)

7. Takut akan keberlimpahan

8. Merasa tidak pantas/kita tidak pantas untuk sukses

9. Merasa harus bekerja sangat keras, berjam-jam untuk mendapatkan keuangan.

10. Merasa orang lain membatasi saya, dll.


Setidaknya dari semua hal di atas, limiting belief dibagi dalam 3 kategori.

*Pertama*, merasa tak ada harapan

*Kedua*, merasa ngga mampu jika ngga ditolong.

*Ketiga*, merasa mampu tapi merasa ngga layak.


Dalam dunia NLP, Limiting Belief merupakan Keyakinan atau keputusan yang kita buat tentang diri kita sendiri dan/atau model dunia kita yang membatasi cara kita hidup.


Keyakinan yang membatasi itu akan berada di dalam sistem di dalam dunia internal kita sehingga membentuk respons kita terhadap dunia eksternal dan peluang di sekitar kita.


Bahasa memberikan wawasan tentang sistem kepercayaan kita. Jika ada keyakinan yang membatasi dalam sistem, akan ada pernyataan sebab dan akibat yang beroperasi dalam bahasa kita.


Berikut adalah beberapa contoh pernyataan sebab dan akibat yang membatasi keyakinan:


Karena saya tidak memiliki pendidikan yang baik, saya tidak bisa mendapatkan karir yang saya inginkan.


Karena saya telah dikhianati sebelumnya, maka saya tidak bisa mempercayai siapa pun lagi.


Karena saya tidak memiliki cukup cinta sebagai seorang anak, saya tidak dapat mengekspresikan dan menerima cinta dalam hidup saya.


Karena salah satu orang tua saya pergi ketika saya masih muda, saya percaya bahwa saya tidak cukup baik bagi orang untuk tinggal bersama saya.


Karena saya memiliki lebih sedikit pengalaman daripada yang lain, saya tidak dapat memenangkan cukup banyak klien.


Terlepas dari isi keyakinan, keyakinan yang membatasi adalah sebab dan akibat yang menghentikan kita mendapatkan sesuatu yang kita inginkan atau butuhkan.


Ini seperti hukuman seumur hidup yang secara tidak sadar mengatur hidup kita.


Sebagai Praktisi NLP, Anda akan selalu waspada terhadap keyakinan yang membatasi.


Anda dapat menggunakan bahasa untuk menggali lebih dalam model dunia klien Anda untuk menemukan keyakinan yang membatasi dan ketika Anda melakukannya, Anda dapat menggunakan berbagai teknik NLP untuk mengubah model dunia dan menghancurkan sebab dan akibat yang merekatkan keyakinan  bersama.


Alat penting untuk menemukan keyakinan yang membatasi adalah Meta Model NLP, yang merupakan pilihan pertanyaan yang dibangun dengan kuat yang menggali lebih dalam dan mengakses sistem keyakinan. 


Ketika Anda menemukan keyakinan yang membatasi, Anda dapat mengubahnya dengan menggunakan NLP Reframing.


Sampai bertemu di kelas NLP.


*dr. Ramadhanus*

_Praktisi & Master Trainer NLP_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar