RAPPORT BUILDING AND SOCIAL MEDIA BRANDING
RAPPORT BUILDING AND SOCIAL MEDIA BRANDING
By : Yusdi Lastutiyanto.,Cht (IACT-USA).,CI
Seperti kita ketahui kajian tentang Rapport dikelas NLP bertujuan untuk membangun keakraban, kesamaan frekunsi, kesan dan persepsi.
Hanya tema tentang Rapport ini di gunakan untuk membangun hubungan sosial atau hubungan teurapetik yang bersifat tatap muka, padahal dengan perkebangan teknologi, media sosial seperti FB, Instagram dan LinkedIn adalah sarana untuk membangun Rapport tersebut.
Apa maksudnya?
Jika kita sepakat bahwa Building Rapport bertujuan untuk menciptakan citra tentang diri kita, maka status seperti tulisan atau gambar yang kita upload di sosial media bisa mempengaruhi persepsi orang lain terhadap kita.
Contoh saat kita memberikan status nyinyir maka akan ada pandangan bahwa kita tukang nyinyir meskipun itu hanya satu kali posting, beda jika statusnya jika tentang keadaan diri.
Persepsi ini akan muncul walaupun NLP menyatakan "perilaku tidak mewakili siapa seseorang", karena bisa jadi sebuah keadaan mental dipicu stimulus tertentu.
Lalu apa yang bisa kita pelajari dari hal ini?
Membangun keakraban bisa juga menggunakan media sosial, bahkan lebih dari itu, bisa juga digunakan untuk personality branding.
Dan dari sini kita bisa belajar saat kita memposisikan diri sebagai seorang hipnoterapis, bahwa melakukan _seeding_ (menanam) kesan dan nilai, ya menggunakan sosial media, jadi manfaatkan sebaik-baiknya untuk membingkai siapa kita.
#Harmonis
#Kolaburasi
Semoga Bermfaat dan Terima kasih
#Day3CreativeNLP
Komentar
Posting Komentar