Rasa Nikmat itu beda-beda
Rasa Nikmat itu beda-beda
Saya minum segelas kopi dengan kompoisisi lebih banyak Kopinya daripada gulanya.
Saya menikmatinya di teras rumah. Tiba-tiba ada kawanan saya datang bertiga, menyambut saya dan duduk bersebelahan.
Salah satu teman saya berkata, "Wah ada kopi mantap nih! Boleh saya cicipi bro?". Dengan tertawa saya persilahkan semuanya minum kopi yang saya buat itu.
Teman saya yang pertama minum adalah Ismail, dia berkata "Duh, pahit betul kopimu" 😩 celetuk dia, kemudian di susul Yayat "hmmm😊, lumayanlah kurang gula dikit bro" kata dia, selanjutnya giliran ferry yang terakhir mencicipi kopi itu "Anjiiir😃, mantap kopi ini bro, saya suka sekali!".
Akhirnya dari percobaan "Mencicipi kopi" buatan saya itu. Kita berbincang -bincang.
Satu-satu memberi nasihat pada saya. Ismail berkata, "Bro, apa lidahmu udah tak terasa pahit, kopimu itu kurang banyak gulanya. Lain kali kamu harus beri gula yang manis ya? Saya langsung menjawab, "siap bro!"
Kemudian yayat berkata, "kopimu itu udah enak tapi tambahi gula dikit lagi bro! Saya jawab "Ok bro!".
Dan yang terakhir ferry, dia berkata, "oohh...kalian ini apa gak tahu namanya cita rasa tidak bisa di paksakan". Sambil mengkerutkan dahinya, akhirnya saya celetuk ferry, "hahaha, santai aja ferr... gak apa-apa kan sebagai pengetahuan saja bagi saya juga. Ferry tertawa, "betul bro !". Setelah selesai berkata-kata mereka pamit kepada saya yang sedang duduk di teras rumah. Dengan berkata "makasih ya bro". Saya jawab, OK, Ok bro".
Selepasnya mereka sudah meninggalkan teras rumah. Saya merenung dan mengambil kesimpulan, padahal saya buat kopi dengan komposisi terbaik saya. Namun bagi mereka tak sama rasa nikmat seperti saya. Di sanalah saya memperoleh pengetahuan langsung tentang rasa masing-masing manusia berbeda-beda. Dan harus membuat komposisi sesuai rasanya masing-masing.
Komentar
Posting Komentar