Elman Induction dan AWG Induction

 


Elman Induction dan AWG Induction

 

Induksi hipnotik adalah proses menuntun subjek berpindah dari kondisi kesadaran normal ke kondisi hipnosis. Kondisi hipnosis sejatinya kondisi kesadaran dengan banyak derajat kedalaman, masing-masing dengan fenomena spesifik baik pada aspek fisik maupun mental, mulai kedalaman dangkal (hypnoidal), kedalaman menengah (medium trance), kedalaman dalam (profound somnambulism), dan kedalaman ekstrim (extreme depth of hypnosis).

Ada sangat banyak teknik induksi dalam dunia hipnosis/hipnoterapi. Salah satu yang sangat terkenal adalah Elman Induction yang disusun berdasarkan materi pelatihan yang diajarkan oleh tokoh hipnoterapi terkemuka, Dave Elman.


Dave Elman lahir 6 Mei 1900 dengan nama Dave Kopelman di Dakota Utara, besar di Fargo, dan meninggal tahun 1967. Dave mulai tertarik pada hipnosis di usia 8 tahun, saat seorang hipnotis berhasil menghilangkan rasa sakit yang diderita ayahnya akibat kanker, dan ini memungkinkan ayahnya bermain dengan Dave untuk terakhir kalinya.

Ketertarikannya pada hipnosis mendorong Dave, saat itu berusia 12 tahun, membaca dan memelajari buku Suggestive Therapeutics: A Treatise on the Nature and Uses of Hypnotism karya Hippolyte Bernheim, dokter Prancis yang terkenal dengan teorinya tentang sugestibilitas dan hubungannya dengan hipnosis (Kein, 1993)


Di tahun 1949, Elman mendemonstrasikan metode induksi cepat dan pengetahuan tentang kendali rasa sakit kepada para dokter. Setelahnya, ia diminta mengajarkan hipnosis kepada dokter dan dokter gigi. Elman tidak mempraktikkan ilmu kedokteran tetapi hanya mengajarkan teknik-teknik hipnosis.

Murid-murid Elman, para dokter dan dokter gigi, meneliti lebih lanjut aplikasi hipnosis dalam dunia medis dan melaporkan temuan mereka untuk dibahas dalam pelatihan berikutnya. Elman mengabdikan hidupnya mengajar hipnosis kepada dokter dan dokter gigi.

Elman, semasa hidupnya, sangat aktif mengajar hipnosis. Rekaman pelatihannya dikumpulkan menjadi The Master’s Voice – The Legendary Dave Elman Training Course. Elman hanya menulis satu buku Findings in Hypnosis, yang kemudian hari diterbitkan dengan judul Hypnotherapy, dan adalah buku klasik dalam dunia hipnosis dan hipnoterapi. Dave Elman tidak pernah secara khusus mengajarkan Elman Induction. Induksi yang saat ini dikenal dengan Elman Induction sebenarnya adalah teknik induksi berulang (Elman, 1977:102), dan adalah salah satu induksi paling efektif, mudah dipelajari dan dipraktikkan.


Ada banyak varian teknik Elman Induction. Secara ringkas, struktur Elman Induction adalah sebagai berikut:

1.     Persiapan

2.     Katalepsi kelompok otot kecil

3.     Pendalaman

4.     Fraksinasi

5.     Katalepsi kelompok otot besar

6.     Amnesia dengan sugesti

Berikut ini adalah skrip Elman Induction, diterjemahkan dari versi bahasa Inggris, yang penulis gunakan di awal karir sebagai hipnoterapis klinis tahun 2005:


Sekarang, tarik napas panjang dan tahan beberapa detik. Sambil anda mengembuskan napas, ijinkan mata anda menutup dan lepaskan semua ketegangan di tubuh anda. Ijinkan tubuh anda menjadi serileks mungkin sekarang.


Sekarang, pusatkan perhatian anda pada otot-otot mata anda dan rilekskan otot-otot di sekeliling mata anda hingga mereka tidak bisa bekerja. Bila anda yakin mereka telah sangat rileks dan selama anda mempertahankan rileksasi ini, maka mereka tidak bisa bekerja. Pertahankan rileksasi ini dan coba buka mata tapi pastikan mata Anda tidak bisa bekerja.


Sekarang, saya ingin, rileksasi yang anda rasakan di mata anda, juga dirasakan di seluruh tubuh anda. Jadi, biarkan kualitas rileksasi seperti ini mengalir ke seluruh tubuh anda mulai dari kepala hingga ke ujung jari-jari kaki anda.


Sekarang, anda dapat semakin memperdalam rileksasi ini. Sebentar lagi, saya akan meminta anda buka mata dan menutup mata anda. Saat anda menutup mata, ini adalah sinyal bagi anda untuk mengijinkan perasaan rileks ini menjadi sepuluh kali lebih dalam. Semua yang perlu anda lakukan adalah menginginkannya terjadi dan anda dapat membuatnya terjadi dengan sangat mudah.

Baiklah, sekarang, buka mata anda…tutup mata anda dan rasakan perasaan rileks mengalir ke seluruh tubuh anda, membawa anda masuk lebih dalam lagi. 

Gunakan imajinasi anda yang luar biasa dan bayangkan seluruh tubuh anda diselimuti, dibungkus dalam selimut rileksasi yang hangat.


Sekarang, Anda dapat lebih memperdalam rileksasi ini. Sebentar lagi, saya akan minta anda buka mata dan menutup mata sekali lagi. Dan lagi, saat anda menutup mata, lipat duakan rileksasi yang anda alami sekarang. Buat ia menjadi dua kali lebih dalam. Baiklah, sekarang sekali lagi, buka mata anda… tutup mata anda dan lipat duakan rileksasi anda… bagus. Biarkan semua otot di tubuh anda menjadi sangat rileks dan selama anda mempertahankan kualitas rileksasi seperti ini, setiap otot di tubuh anda tidak akan bekerja.

Sebentar lagi, saya akan minta anda buka dan menutup mata sekali lagi. Dan lagi, saat anda menutup mata, lipat duakan relaksasi yang anda rasakan sekarang. Buat ia menjadi dua kali lebih dalam. Baiklah, sekarang sekali lagi buka mata anda… tutup mata anda dan duakan lipat rileksasi anda… bagus. Ijinkan semua otot di tubuh anda menjadi sangat rileks sehingga selama anda mempertahankan kualitas rileksasi seperti ini, setiap otot di tubuh anda tidak bekerja.

Sebentar lagi saya akan mengangkat tangan (kiri atau kanan) anda di pergelangan, beberapa centimeter, dan melepaskannya. Jika anda telah mengikuti perintah saya hingga ke titik ini, tangan itu akan menjadi sangat rileks, menjadi lemas tidak bertenaga seperti kain basah, dan akan jatuh ke pangkuan. Sekarang, jangan mencoba untuk bantu saya. Ijinkan saya yang melakukan semua kerjanya, mengangkat tangan anda, sehingga saat saya lepas nanti, ia jatuh ke bawah dan anda masuk semakin dalam.

(Jika subjek membantu mengangkat tangan) Katakan,”Sekarang, ijinkan saya yang mengangkat, jangan bantu saya. Biarkan tangan anda berat tidak bertenaga. Jangan bantu saya. Anda bisa merasakannya sekarang.

Ini adalah rileksasi fisik sepenuhnya. Saya ingin anda tahu bahwa ada dua cara orang menjadi rileks. Anda dapat rileks secara fisik dan anda dapat rileks secara mental. Anda telah membuktikan bahwa anda dapat rileks secara fisik, dan sekarang ijinkan saya untuk menunjukkan pada anda cara rileks secara mental.


 Sebentar lagi, saya akan minta anda mulai menghitung perlahan, mundur, dengan suara keras, mulai 100.


Sekarang, inilah rahasia rileksasi mental. Dengan setiap angka yang anda ucapkan, lipat duakan rileksasi mental anda. Dengan setiap angka yang anda ucapkan, biarkan pikiran anda menjadi dua kali lebih rileks. 


Sekarang, jika anda melakukan ini, saat anda mencapai angka 98, atau mungkin lebih cepat lagi, pikiran anda telah menjadi sangat rileks, anda akhirnya merilekskan sisa angka yang muncul setelah angka 98 di pikiran anda. 

Tidak ada angka tersisa. Sekarang, anda harus melakukan ini, saya tidak dapat melakukannya untuk anda. Angka-angka itu akan meninggalkan anda jika anda menginginkannya pergi. 

Sekarang, mulai dengan menginginkan ini terjadi dan anda dapat dengan mudah menghilangkan mereka dari pikiran anda.


Sekarang, ucapkan angka pertama, 100 dan lipat duakan rileksasi mental anda.


Klien     : 100

Terapis : Sekarang lipat duakan rileksasi mental itu. Biarkan angka-angka itu mulai menjadi pudar.


Klien     : 99

Terapis : Lipat duakan rileksasi mental. Mulai membuat angka-angka itu pergi. Mereka akan pergi bila anda menginginkan mereka pergi.


Klien     : 98

Terapis : Sekarang, mereka akan hilang. Hilangkan mereka. Buang mereka. Buat ini terjadi, anda bisa melakukannya. Saya tidak bisa melakukannya untuk anda. Dorong mereka keluar. Buat ini terjadi. 

SEMUA SUDAH HILANG?

 

Mengikuti struktur induksi yang telah dijelaskan di atas, berikut ini akan dibahas setiap tahapan dalam Elman Induction.


Persiapan

Skrip untuk tahap Persiapan sengaja tidak diberikan di sini karena sifatnya sangat situasional. Intinya, pada tahap Persiapan, ada tiga hal yang terjadi: komunikasi antara operator dan subjek, penyiapan subjek untuk diinduksi, di sini operator meminta persetujuan eksplisit dari subjek untuk menjalani induksi, dan menghilangkan keraguan, keengganan, rasa takut, rasa tidak percaya pada operator, atau hal lain yang membuat subjek tidak nyaman. Tidak ada skrip yang baku untuk digunakan di tahap Persiapan. Semua bergantung pada kebutuhan, situasi, dan kondisi subjek.


Katalepsi Kelompok Otot Kecil

Sekarang, pusatkan perhatian anda pada otot-otot mata anda dan rilekskan otot-otot di sekeliling mata anda hingga mereka tidak bisa bekerja. Bila anda yakin mereka telah sangat rileks dan selama anda mempertahankan rileksasi ini, maka mereka tidak bisa bekerja. Pertahankan rileksasi ini dan coba buka mata tapi pastikan mata tidak bisa bekerja.

Kalimat di atas bertujuan menembus faktor kritis pikiran sadar dan mencapai kondisi pemikiran selektif, yaitu subjek percaya, menerima, dan menjalankan sugesti yang diberikan. Bila mata subjek berhasil tidak bisa dibuka, ini indikator ia telah masuk kondisi hipnosis dangkal atau hipnoidal, dan bisa dilanjutkan ke langkah berikutnya yaitu pendalaman.


Pendalaman

Pendalaman bertujuan untuk menuntun subjek turun ke kondisi hipnosis yang semakin dalam. Ini dicapai dengan operator memberi sugesti: Sekarang, saya ingin, rileksasi yang anda rasakan di mata anda, juga dirasakan di seluruh tubuh anda. Jadi, biarkan kualitas rileksasi seperti ini mengalir ke seluruh tubuh anda mulai dari kepala hingga ke ujung jari-jari kaki anda.


Fraksinasi

Fraksinasi bertujuan untuk membawa subjek masuk ke kondisi hipnosis lebih dalam lagi. Elman menyebut tahap ini “Three trips to Bernheim” atau tiga perjalanan ke Bernheim. Ia mendapat ide fraksinasi setelah membawa buku Bernheim, Suggestive Therapeutic.

Dalam buku ini diceritakan Bernheim menghipnosis pasiennya lima kali, masing-masing dengan jarak satu minggu. Minggu pertama, kedua, dan ketiga, pasien hanya masuk kondisi hipnosis dangkal (light trance). Di sesi keempat, pasien berhasil masuk kondisi hipnosis menengah (medium trance). Baru pada sesi kelima, pasien berhasil mencapai kondisi hipnosis dalam (profound somnambulism).

Berangkat dari kisah ini, Elman mendapat ide, bagaimana bila jarak antarsesi bukan satu minggu tapi satu hari. Elman mencoba melakukan hipnosis dengan pemikiran ini dan mencapai hasil seperti yang dicapai Bernheim kala melakukan hipnosis dengan jarak antarsesi satu minggu. 

Selanjutnya Elman berpikir, bagaimana bila jarak antarsesi adalah satu jam, dan akhirnya jarak antarsesi hanya satu menit.

Untuk mencapai kondisi ini, Elman menggunakan fraksinasi, yaitu meminta klien membuka dan kemudian menutup mata, sebanyak tiga kali, sambil diberi sugesti. Gerakan membuka dan menutup mata ini memberi efek pendalaman sehingga subjek semakin masuk ke dalam kondisi hipnosis.


Sekarang, anda dapat semakin memperdalam rileksasi ini. Sebentar lagi, saya akan meminta anda buka mata dan menutup mata anda. Saat anda menutup mata, ini adalah sinyal anda untuk mengijinkan perasaan rileks ini menjadi sepuluh kali lebih dalam.


Sekarang, kita dapat lebih memperdalam rileksasi ini. Sebentar lagi, saya akan meminta anda buka mata dan menutup mata sekali lagi. Dan lagi, saat anda menutup mata, lipat duakan rileksasi yang anda alami sekarang.

Sebentar lagi, saya akan minta anda buka mata dan menutup mata sekali lagi. Dan lagi, saat anda menutup mata, lipat duakan relaksasi yang anda rasakan sekarang. Buat ia menjadi dua kali lebih dalam.


Katalepsi Kelompok Otot Besar

Di tahap ini, operator menuntun subjek untuk semakin rileks dan mencapai katalepsi kelompok otot besar dengan memberi sugesti:

Sebentar lagi saya akan mengangkat tangan (kiri atau kanan) anda di pergelangan tangan, beberapa centimeter, dan melepaskannya. Jika anda telah mengikuti perintah saya hingga ke titik ini, tangan itu akan menjadi begitu sangat rileks, menjadi lemas tidak bertenaga seperti kain basah, dan akan jatuh ke pangkuan.

Bila subjek berhasil melakukan yang disugestikan, ini berarti subjek telah berada di kedalaman hipnosis menengah (medium trance).


Amnesia dengan Sugesti

Tahap final dari Elman Induction adalah menuntun subjek ke kondisi hipnosis dalam (profound somnambulism) dengan menggunakan skrip berikut:

Sebentar lagi, saya akan minta anda mulai menghitung perlahan, mundur, dengan suara keras, mulai 100. Sekarang, inilah rahasia rileksasi mental. Dengan setiap angka yang anda ucapkan, lipat duakan rileksasi mental anda. 

Dengan setiap angka yang anda ucapkan, biarkan pikiran anda menjadi dua kali lebih rileks. Sekarang, jika anda melakukan ini, saat anda mencapai angka 98, atau mungkin lebih cepat lagi, pikiran anda telah menjadi sangat rileks, anda akhirnya merilekskan sisa angka yang muncul setelah angka 98 di pikiran anda. Tidak ada angka tersisa….dst.


Kendala Menggunakan Elman Induction

Banyak hipnoterapis pemula, karena tidak mendapat penjelasan mendalam tentang teori, alur, dan cara yang benar melakukan Elman Induction, mengalami kegagalan beruntun dan akhirnya tidak lagi berani menggunakannya. 

Kendala yang sangat sering dialami hipnoterapis saat melakukan Elman Induction:

-        Tidak terjadi katalepsi kelompok otot kecil. Saat operator meminta subjek untuk melakukan tes buka mata, mata subjek yang seharusnya terkunci rapat, lengket, tidak bisa terbuka, tidak terjadi. Subjek bisa buka mata.

-        Tidak terjadi katalepsi kelompok otot besar. Saat operator meminta subjek untuk merilekskan lengannya sehingga menjadi berat saat diangkat oleh operator, subjek tidak bisa melakukannya dengan benar. Lengan subjek tetap ringan.

-        Tidak terjadi amnesia dengan sugesti. Klien sulit mengalami kondisi amnesia ini. Akibatnya, saat hitungan mundur terus terjadi, operator mulai panik karena bila subjek menghitung mundur hingga mencapai angka satu atau nol, berarti tahap ini gagal.

Di masa awal berpraktik sebagai hipnoterapis klinis, penulis juga menggunakan Elman Induction dan mengalami kegagalan seperti yang dijelaskan di atas. Hasil induksi tidak konsisten berhasil membawa klien masuk ke kondisi hipnosis dalam, terutama pada klien kritis dan analitis. Lebih sering terjadi kegagalan daripada keberhasilan.


Setelah kegagalan berulang, penulis akhirnya menyadari bahwa proses alih bahasa skrip induksi dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia selain perlu mengikuti kaidah bahasa Indonesia baku dan benar, juga perlu memerhatikan sifat dan cara kerja pikiran sadar dan bawah sadar, serta budaya lokal. Dengan kata lain, skrip tidak bisa asal diterjemahkan tetapi perlu mendapat validasi budaya dan linguistik (cultural and linguistic validation).


Adopsi dan Modifikasi

Elman Induction sebenarnya sama dengan induksi hipnotik pada umumnya. Yang membedakannya, di dalam Elman Induction telah disertakan uji kedalaman tersamar untuk mengetahui derajat kedalaman hipnosis yang dicapai subjek pada saat tertentu.

Elman Induction dipraktikkan serta diajarkan Dave Elman di tahun 1950an dan telah terbukti sangat efektif. Penulis, setelah memelajari secara cermat struktur dan alur Elman Induction, melakukan adopsi dan modifikasi untuk menyusun skrip induksi yang kini dikenal dengan AWG Induction.

Adopsi dan modifikasi ini didasarkan pada temuan dan pengalaman praktik penulis, diperkuat dengan pengetahuan dan pemahaman dari hasil pembelajaran penulis kepada tokoh hipnoterapi dan pakar teknologi pikiran: Anna Wise (2009), Tom Silver (2009), Gil Boyne (2010), Randal Churchill (2012), dan John Butler (2014).

Adopsi dan modifikasi yang dilakukan terhadap skrip orisinal Elman Induction juga dengan memerhatikan dan berlandaskan ekstraksi pengetahuan yang diperoleh dari berbagai literatur yang khusus membahas induksi, sugesti, dan pilihan diksi yang bersifat hipnotik.

Skrip AWG Induction dan strategi melakukannya kepada subjek telah mengalami tiga kali penyempurnaan, sejak disusun pertama kali tahun 2005. Pengembangan dan penyempurnaan dilakukan tahun 2008, 2013, dan terakhir 2017.

Dalam AWG Induction, induksi dimaknai sebagai proses, bukan sekadar pembacaan skrip. Bagian paling penting dalam AWG Induction adalah tahap Persiapan, karena keberhasilan dan kegagalan induksi sepenuhnya ditentukan di sini. Di tahap ini operator melakukan pemeriksaan kesiapan dan kesediaan subjek menjalani induksi, edukasi dan melatih pikiran sadar dan bawah sadar subjek tentang apa yang akan terjadi dan subjek alami, menjawab pertanyaan subjek untuk mengatasi keraguan dan perasaan tidak nyaman terkait proses induksi hipnotik yang akan subjek jalani dan alami.

Skrip AWG Induction disusun dengan sangat cermat untuk menghindari perangkap pharsing, yaitu kecenderungan pikiran bawah sadar menolak kata-kata bersifat negasi saat seseorang dalam kondisi hipnosis dalam (Kein, 2003).

Diksi yang dipilih juga bersifat pasif, langsung (direct), jernih sehingga mudah dipahami, dengan tujuan mencipta kondisi rileks dan pasif pada diri subjek (O’Hanlon, 2009), diterima dan dijalankan baik oleh subjek bertipe sugestibilitas fisik dan emosional/kritis analitis (Kappas, 1999). Pilihan diksi yang cermat juga meniadakan efek dualisme, salah satu faktor utama penghambat proses rileksasi mental mental (Wise, 2009).

Skrip dalam AWG Induction mengedepankan pemanfaatan keterhubungan memori dan kondisi rileksasi sehingga subjek tidak perlu berusaha menjadi rileks atau membuat dirinya rileks. Rileksasi terjadi dan berjalan alamiah berdasar aktivasi jangkar memori-fisik yang telah ada di pikiran bawah sadarnya. Sejatinya setiap subjek mampu secara alamiah untuk rileks, baik secara fisik maupun mental karena aktivitas rileksasi alamiah ini ia lakukan setiap hari saat beralih dari kondisi sadar normal ke kondisi tidur (Silvester, 2003; Webb, 2008; Nongard, 2011).

Asal mula fraksinasi hipnotik merujuk pada eksperimen Oskar Vogt, seorang dokter berkebangsaan Jerman. Sekitar tahun 1903 Vogt menyadari bahwa subjek cenderung masuk ke kondisi hipnosis lebih cepat dan lebih dalam di setiap sesi berikutnya, sehingga ia mencoba membawa subjek masuk dan keluar dari kondisi hipnosis berkali-kali dengan sangat cepat, untuk memberi subjek pengalaman banyak sesi hipnosis hanya dalam beberapa menit. Dampak dari perlakuan ini mengakibatkan subjek masuk ke kondisi hipnosis sangat dalam dengan cepat.

Fraksinasi hipnotik adalah proses pendalaman kondisi hipnosis dengan membawa subjek masuk dan keluar kondisi hipnosis secara berulang. Inti dari fraksinasi adalah subjek dituntun untuk masuk ke kondisi hipnosis. Selanjutnya, subjek yang telah berada di dalam kondisi hipnosis, dibawa keluar dari kondisi hipnosis dan dilanjutkan dengan mengulangi proses hipnosis. Setiap pengulangan masuk-keluar kondisi hipnosis mengakibatkan efek pendalaman yang kuat. Waktu pengulangan bisa satu menit, satu jam, satu hari, atau satu minggu, bergantung

Sementara dalam Elman Induction, subjek tidak dibawa keluar dari kondisi hipnosis namun hanya diminta membuka mata. Membuka mata tidak serta merta membuat subjek keluar dari kondisi hipnosis. Dengan demikian, sesuai definisi fraksinasi di atas, teknik pendalaman dengan meminta subjek membuka dan menutup mata beberapa kali dalam Elman Induction bukan fraksinasi dalam arti yang sesungguhnya.

Yang membuat subjek masuk lebih dalam adalah kepatuhannya menjalankan sugesti yang diberikan operator yaitu membuka dan menutup mata, yang selalu disertai dengan sugesti lanjutan untuk menjadi lebih rileks dari kondisi sebelumnya. Sesuai dengan cara kerja pikiran, setiap sugesti yang dijalankan membuka jalan untuk sugesti berikutnya juga dijalankan seperti sugesti sebelumnya. Efek pengulangan sugesti ini memberi efek penguatan atau compounding (Kein, 2005).

Berdasar pemahaman ini, untuk meningkatkan keefektifan pendalaman kondisi hipnosis, AWG Induction tidak menggunakan fraksinasi namun menggunakan teknik pendalaman kondisi hipnosis berbasis penurunan fungsi kritis analitis pikiran sadar menggunakan jalur somatik (Wise, 2009). Hal yang juga sangat berbeda, dan ini adalah ciri khusus AWG Induction adalah kondisi kedalaman hipnosis yang telah berhasil dicapai subjek distabilkan menggunakan pendekatan somatopsikis.

Pada bagian akhir Elman Induction, pendalaman bersifat opsional. Sementara dalam AWG Induction, pendalaman adalah satu keharusan untuk memastikan subjek benar-benar turun ke kedalaman hipnosis dalam. Teknik pendalaman akhir kondisi hipnosis dalam AWG Induction menggunakan pendekatan jangkar memori seperti yang digunakan dalam teknik Ultra Depth (Ramey, 1996, 2005).

 

Referensi

Boyne, Gil. 2010. Master Class in Clinical Hypnotherapy workbook (pdf)

Churchil, Randal. 2012. Clinical Hypnotherapy workbook. San Fracisco: HTI

Elman, Dave. 1977. Hypnotherapy. Glendale: Westwood Publishing Co.

Kappas, John G. 1999. Professional Hypnotism Manual : A Practical Approach For Modern Times. Boston: Panorama Publishing Company

Kein, Gerald. 1993. How to do the Dave Elman induction. DeLand: OHTC. 50 mins

Kein, Gerald. 2003. 7 Powerful Keys to direct suggestion success. DeLand: OHTC. 50 mins.

Nongard, Richard K. 2011. Magic words: The Sourcebook of Hypnosis Patter & Scripts & How to Overcome Hypnotic Difficulties. Tulsa: PeachTree Professional Education

O'Hanlon, Bill. 2009. A guide to trance land. New York: Norton

Ramey, James. 1996. The Ultra Depth. 120 mins.

Ramey, James. 2005. Ultra Deep Relaxation. 120 mins.

Silver, Tom. 2009. Scientific & Clinical Hypnotherapy workbook. Camarillo: TSI

Silvester, Trevor. 2003. Wordweaving Vol. 1 : The Science Of Suggestion. Cambs: The Quest Institute

Webb, Kerin. 2008. The Language pattern bible: Indirect Hypnotherapy Patterns of Influence. Glendale: Best Buddy Books

Wise, Anna. 2009. The Awakened Mind workbook. Berkeley: AWS

 

 





Komentar

Postingan Populer