NLP adalah ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir.

 


*NLP 101*


NLP adalah ilmu yang mempelajari bagaimana proses berpikir. 


Proses berpikir tersebut merupakan suatu program atau disebut Internal Prosesor di benak seseorang secara neurologis. 


Setiap proses berpikir merupakan respon dari informasi yang diterima oleh panca indra dengan filter mental yang merupakan kumpulan nilai, keyakinan, meta program, pengalaman, minat dan keadaan mood seseorang. 


Hadirnya filter mental ini membuat informasi di generalisasi, distorsi dan di delesi. 


Generalisasi atau penyamarataan seringkali berkaitan dengan asumsi-asumsi. 


Distorsi atau perubahan seringkali karena adanya fantasi. 


Dan Delasi atau penghapusan informasi karena adanya selective thinking. 


Ketiga proses model universal ini hampir terjadi setiap saat, termasuk saat Anda membaca artikel ini, ada ketiga proses tersebut. 


Setiap informasi yang diterima akhirnya di kodekan ke dalam struktur kita (internal proses) lalu menjadi output, proses tersebut mempengaruhi cara kita berpikir, perasaan, berbicara dan berperilaku (thinking, feeling, speaking and behaving) 


Ketika informasi menjadi nilai dan keyakinan yang diterima oleh pikiran kita, maka itu menjadi bagian dari struktur berpikir kita, atau disebut 'frame of reference' yang menentukan bagaimana kita memutuskan sesuatu. 


Bentuk dari informasi juga saat kita berkomunikasi dengan orang lain dan ini berkaitan dengan bagaimana seseorang merespon cara kita berkomunikasi, makna dari komunikasi adalah respon yang berikan seseorang kepada kita, meskipun ini bekerja berdasarkan konteks. 


Seorang pembelajar NLP dengan pillar sensory acuity (kepekaan indrawinya) biasanya akan paham respon seseorang dari caranya berkomunikasi, mulai dari kata yang disampaikan, intonasi, suara, micro muscle, body language dan arah mata, sebab apa yang tampak bisa jadi informasi bagaimana keadaan mental dan respon seseorang. 


Dari sini kita bisa belajar bahwa NLP sebagai ilmu yang mempelajari proses berpikir secara subjektif bisa dimanfaatkan untuk membuat perubahan yang berdampak pada bagaimana cara kita merespon dunia internal kita, sebab saat struktur dan cara mengkodekan diubah, maka juga akan mempengaruhi kata, pikir, rasa dan laku. 


Wah, panjang.... 😇


Semoga bermanfaat


Yusdi Lastutiyanto. Cht (IACT-USA).,CI


Jakarta, 8 Agustus 2020


Sumber Gambar :

Robert Dilts. The Root Of NLP

Komentar

Postingan Populer