Senin, 17 Januari 2022

MANFAAT DAN NILAI



*MANFAAT DAN NILAI*

_"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia"_

- Nabi Muhammad SAW

_"Try not to become a man of success. Rather become a man of value."_

- Albert Einstein


*Cerita 1*

Senin pagi, 17  Januari 2022, saya berada di teras rumah saya  di muara enim, jam sembilan persisnya saat itu, saya bersama anak dari seorang pasien laki-laki berusia mendekati 58 thnan . 

Beliau sudah terbaring di rumah nya Selama hampir dua minggu karena mengalami gangguan di ususnya, mengalami pendarahan di kepala dan dia pun tidak bisa lagi menggerakkan otot-otot besarnya.

Setiap hari beliau bergantung pada pengasuh dan perawat untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Saya diminta datang oleh orang tuanya untuk melihat apa yang terjadi pada anaknya, karena menurut sang ayah, sang anak mengalami masalah emosi yang akhirnya berdampak kepada kesehatannya. 

Dari cerita sang ayah, ternyata sang anak mengalami banyak komplikasi penyakit, seperti diabetes, gangguan pencernaan, ada pendarahan kecil di otaknya dan masalah di motoriknya.

Saat berhadapan dengan calon klien, saya minta menceritakan apa yang dirasakan saat ini dan meminta beliau menceritakan apa hal yang ingin dan bisa sampaikan. 

Ternyata dirinya mengalami banyak perjalananan hidup yang tidak menyenangkan yang menyebabkan hari itu dia terbaring di rumah sakit.

Dari kisah demi kisah yang diceritakan oleh calon klien banyak sekali lika liku kehidupan yang tidak biasa dan tidak bisa dihadapi, sehingga menyebabkan dia mengalami kesulitan menghadapi perubahan. 

Sayang sekali karena terbatasnya waktu saya dan calon klien pun ada jadwal fisioterapi, maka pembicaraan kami pun selesai, lalu saya berkata pada calon klien untuk menghubungi saya langsung ketika dirinya berminat diterapi. 

Hari itu agenda saya memang belum memberikan intervensi hipnoterapi, sebab saya dan sang ayah sepakat pertemuan hari itu hanya untuk melakukan formulasi kasus dan saya merencanakan penanganan.

Dari cerita yang disampaikan calon klien dan sang ayah, saya secara subjektif menyimpulkan bahwa, rupanya fenomena yang terjadi pada calon klien adalah dampak dari bagaimana pola pembinaan orang tua ketika kecil.

***


*Cerita 2*

Satu hari _handphone_ saya berdering dari nomer tidak dikenal, setelah saya angkat rupanya suara seorang wanita yang bertanya apakah Anda seorang hipnoterapis bisa membantu saya?

Dan saya pun bertanya balik, "dari mana Anda tahu nomer saya ini?", dia pun menjawab dari website www.akhlakulkarimahhipnoterapi.com.

Lalu saya merespon pertanyaannya, bahwa saya mungkin saya bisa membantunya, dan memintanya untuk menceritakan terlebih dahulu apa situasi yang dihadapinya.

Si wanita bercerita saat ini dirinya dalam keadaan hampa, karena sebulan lalu dia baru saja merencanakan pernikahan dengan seorang pria, lalu dua minggu setelahnya orang tua si pria membatalkan pernikahannya karena satu dan lain hal. 

Menurut versi si wanita, orang tua pria menolak karena si wanita dianggap meminta banyak hal pada si pria secara finansial. 

Lalu setelah si pria membatalkan pernikahannya, dia memaksa si wanita untuk berhubungan intim, dengan harapan nanti ketika orang tuanya tahu bahwa anaknya hamil mereka di izinkan untuk menikah. 

Karena si wanita ini sudah sangat berharap dengan si pria lalu dia melepaskan dan memberikan apa yang diinginkan oleh si pria, dengan harapan si pria bertanggung jawab dengan apa yang dilakukannya. 

Lalu ternyata ketika si wanita meminta tanggung jawab dan membawa pengacara serta ustadz ke rumah orang tua si pria, rupanya orang tua si pria ini tetap menolak, dengan mengatakan bahwa wanita sepertinya bisa dibeli di mana saja untuk anak saya.

Betapa sakit hati si wanita ini dan dan meminta pertanggungjawaban kepada si pria, tetapi rupanya si pria dengan pengacaranya enggan menemui si wanita. 

Si pria melalui pengacaranya mengatakan dia tidak bisa menemui wanita itu karena orang tuanya tidak mengijinkan dirinya menikah dengan si wanita, jika dia tetap memaksakan kehendak untuk menikahinya, maka si pria tidak akan mendapatkan warisan apapun dari keluarga besarnya dan tidak akan dianggap anak lagi. 

Si wanita tersedu menangis dan mengatakan mengalami kebingungan, dia tidak tahu apalagi yang bisa dia lakukan. 

Dari cerita itu saya bertanya, "Apa yang anda ingin harapkan terjadi?", Dia berkata, "aku bingung mas, dan ingin bunuh diri, sepertinya hidupku tidak berarti."

Pembicaraan via telpon saya stop, karena kebetulan saya ada kelas mengajar, lalu karena saya pikir ini tema-tema klinis dan perlu hipnoterapis wanita, maka saya rekomendasikan ke rekan hipnoterapis wanita juga. 


****

Dua cerita diatas adalah gambaran singkat dari bagaimana saya sekarang yang menemui kasus-kasus yang saya pikir cukup rumit yang dihadapi oleh orang lain, dan ini saya dapati ketika saya _membranding_ diri sebagai seorang hipnoterapis. 

Dulu saya berpikir menjadi hipnoterapis itu keren, dan menjadi seorang hipnotis itu membanggakan, tapi rupanya nggak sekeren yang saya bayangkan saat berada di ruang terapi, karena kita sebagai hipnoterapis perlu menekan ego, menyimak, berempati, mendengarkan, berpikir kritis, menerima keadaan klien, memformulasikan kasus, merencanakan _treatment_, merencanakan tujuan terapi dengan klien, mengevaluasi, mendampingi, memanusiakan manusia, menantang cara berpikir klien tapi dilain sesi perlu memahami keterbatasannya, dsb

Dan, dalam sesi terapi, setiap proses adalah tentang klien, tentang bagaimana kita masuk ke dunia berpikir klien, semakin dalam kita masuk ke ruang kesadaran klien, semakin banyak informasi keluar, semakin banyak informasi keluar, semakin besar kemungkinan sugesti yang kita berikan masuk pada klien. 

Sisi lain saya sebagai hipnoterapis memahami, bahwa ada tanggung jawab besar dari profesi ini, sebab banyak orang yang bergantung dari apa yang saya pelajari. 

Sebagai terapis, banyak fenomena kehidupan yang saya temui, mulai dari klien yang yang hampir meninggal, putus asa, konflik diri, ingin bunuh diri, menyakiti diri, kehilangan, kekecewaan, kurang percaya diri, phobia, menyakiti orang lain, parenting, adiksi, dsb.

Mungkin sama seperti apa yang bapak dan ibu pembaca artikel ini, sebagai hipnoterapis juga menemui banyak fenomena unik dalam kehidupan. 

Pada saatnya nanti, walaupun saat ini sudah dan sedang terjadi, profesi juru hipnotis dan hipnoterapis akan menjadi pilihan masyarakat, banyak orang yang bergantung dan berharap dengan hipnosis, dan berharap masalah situasinya bisa diselesaikan. 

Ada sebuah pesan dari seorang guru, bahwa jika kamu memang ingin menyelami dan menjadi orang yang membantu orang lain, maka lakukanlah dengan sepenuh hati dengan kemampuan yang dimiliki, dan jika memang tidak mampu untuk membantu, segera rekomendasikan ke orang yang dianggap berkompeten dan mampu atau berkolaborasi. 

Tulisan ini hanya menggambarkan bahwa menjadi hipnotis dan hipnoterapi bukan tentang keren-kerenan, tapi tentang nilai dan arti bagi diri sendiri dan orang lain yang membutuhkan. 

Buat Bapak dan ibu yang sekarang diberikan amanah dengan ilmu hipnosis, berikan yang terbaik dan manfaat sebanyak-banyaknya untuk kualitas kehidupan diri dan lingkungan sekitar.

Semoga bermanfaat dan Terima kasih.

Sumber inspirasi ; 

dari Yusdi Lastutiyanto Master Hypnotis & Nlp 



#sweetmonday #happymonday #moneyday

Tidak ada komentar:

Posting Komentar