MENGATASI BADAI KEHIDUPAN
MENGATASI BADAI KEHIDUPAN
Tahukah Anda bahwa elang dapat meramalkan ketika badai mendekat jauh sebelum badai itu datang?
Alih-alih bersembunyi, elang akan terbang ke tempat yang tinggi dan menunggu angin badai itu datang.
Ketika badai menerjang, dia mengepakkan sayapnya sehingga angin dapat mengangkatnya di atas badai. Sementara badai mengamuk di bawah, elang terbang di atasnya.
Elang tidak melarikan diri atau bersembunyi dari badai; sebaliknya, dia menggunakan badai untuk mengangkatnya lebih tinggi.
Ketika badai kehidupan atau tantangan menerpa kita, kita bisa bangkit di atasnya dan terbang seperti elang yang mengendarai angin badai.
Jangan takut dengan badai atau tantangan dalam hidup Anda. Gunakan itu untuk mengangkat Anda lebih tinggi dalam hidup Anda.
Kecerdikan itulah yang menjadi pelajaran bagi manusia dalam menghadapi ujian. Sebuah ayat kauniyah yang Allah permudah untuk dipelajari bagi pembangun peradaban bumi.
Seorang muslim tentu tahu bahwa ujian Allah akan menghampirinya. Itu adalah konsekuensi beriman kepada Allah swt. “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?” (Al-Ankabuut : 2)
Wahai muslim, kita harus berdiri di atas badai ujian hidup kita. Tidak boleh kita biarkan terjebak dalam pusaran angin kencang dan terguncang-guncang tanpa daya.
Bila ujian hidup itu adalah sebuah arus liar, jangan biarkan akal sehat kita hanyut diombang-ambing oleh gelombang besar. Biarkan ujian itu mengalir bersama takdir, sementara akal sehat kita ada di atasnya menganalisa apa yang terjadi. Kelak arus liar itu pun akan berlalu dengan sendirinya.
Bila akal sehat kita tidak hanyut, dari atas gelombang akal sehat kita bisa saja membelokkan arus. Dengan berada lebih tinggi, kita menemukan pemandangan yang lebih luas untuk menentukan kemana arus berbelok dengan mengubah jalur sungai.
Yang terpenting, dengan berada di atas arus liar ujian kehidupan, akal sehat kita bisa menganalisa dan memahami tipikal air bah yang suatu saat akan kembali datang. Kita bisa mengambil pelajaran darinya, dan melakukan koreksi atas perilaku kita.
Sumber : berbagai sumber
Komentar
Posting Komentar