Senin, 15 Agustus 2022

Kisah Burung Pipit dan Nabi Ibrahim

 


Kisah Burung Pipit dan Nabi Ibrahim


Mereka mencari Nabi Ibrahim dan menangkapnya. Raja Namrud minta Nabi Ibrahim dibawa ke hadapan orang ramai supaya menjadi saksi atas perbuatannya. 

Raja Namrud memerintahkan Nabi Ibrahim dibakar hidup-hidup.


Raja Namrud memerintahkan seluruh rakyatnya mengumpul kayu-kayu. 

Setelah satu timbunan kayu api yang besar dilonggokkan, api pun dinyalakan. 

Nabi Ibrahim diikat dan diletakkan di atas pelontar lalu dicampakkan ke dalam api yang marak itu.


Saat Nabi Ibrahim AS dibakar oleh Raja Namrudz dan kaumnya, ada seekor burung pipit yang menyaksikan peristiwa tersebut.


Ia kemudian terbang bolak-balik mencari air. Burung pipit itu mengisi air di dalam paruhnya kemudian dilepaskannya ke atas unggun api yang membakar Nabi Ibrahim. 

Itulah yang dilakukannya berulang kali hingga Nabi Ibrahim as diselamatkan oleh-Nya.


Perbuatan burung pipit itu diperhatikan oleh makhluk Allah yang lain, lantas bertanyalah mereka kepada burung kecil itu,

“Mengapa kamu bersusah-payah bolak-balik mengambil air, sedangkan kamu tahu api besar yang membakar Nabi Ibrahim takkan hilang dengan sedikit air yang kamu siramkan itu?

“Lalu dijawab oleh burung kecil, “Walaupun aku tahu aku tidak akan mampu memadamkan api tersebut, namun aku mesti berusaha untuk menegakkan kebenaran dengan segenap kemampuan yang kumiliki.”


“Allah tidak akan bertanya kepadaku apakah aku berhasil memadamkan api itu atau tidak. Tapi aku lebih takut Allah akan menanyakan apa yang aku lakukan saat melihat kezaliman di depan mataku!”


Setelah kayu-kayu itu menjadi bara, maka orang ramai menghampiri unggun api yang telah menjadi bara. Burung pipit itu merasa gembira. Keyakinan burung pipit terhadap kekuasaan Allah semakin kuat dan terbang dengan penuh kesyukuran.

___

✍️Aku Ingin lebih bermanfaat , kebermanfaatan tanpa Batas dan Ruang.
Sebagai khalifah di muka bumi ini .

Terkhusus memperbaiki AKHLAK menjadi Akhlakulkarimah melalui Olah Pikir Olah Nafas dan Tindakan.

Karena Aset terbesar bukan di gali di dalam tanah , tapi ada pada Pikiran Bawah Sadar (PBS)  Manusia.  PBS ibarat ladang yang subur.  Sangat sayang jika di tumbuhi oleh rumput yang tidak bermanfaat .

Up date dan isilah dengan menggunakan metode hipnosis,  Hypnotherapy. 


Salam 02T
Salam SP🅰️

www.akhlakulkarimahhipnoterapi.com
www.abdulahhubai.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar