ALQURAN DAN HADIS SEBAGAI PEDOMAN HIDUP
Back to ALLAH
Back to AL-QUR’AN
Back to SUNNAH
ALQURAN DAN HADIS SEBAGAI PEDOMAN HIDUP
Barang siapa berpegang teguh pada Al Qur an dan As sunnah maka ?
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
يَّوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوْهٌ وَّتَسْوَدُّ وُجُوْهٌ ۗ فَاَ مَّا الَّذِيْنَ اسْوَدَّتْ وُجُوْهُهُمْ ۗ اَكَفَرْتُمْ بَعْدَ اِيْمَا نِكُمْ فَذُوْقُوا الْعَذَا بَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُوْنَ
yauma tabyadhdhu wujuuhuw wa taswaddu wujuuh, fa ammallaziinaswaddat wujuuhuhum, a kafartum ba'da iimaanikum fa zuuqul-'azaaba bimaa kungtum takfuruun
"Pada hari itu ada wajah yang putih berseri, dan ada pula wajah yang hitam muram. Ada pun orang-orang yang berwajah hitam muram (kepada mereka dikatakan), "Mengapa kamu kafir setelah beriman? Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu.""
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 106)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اِنَّ هٰذَا الْقُرْاٰ نَ يَهْدِيْ لِلَّتِيْ هِيَ اَقْوَمُ وَ يُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا كَبِيْرًا
inna haazal-qur-aana yahdii lillatii hiya aqwamu wa yubasysyirul-mu-miniinallaziina ya'maluunash-shoolihaati anna lahum ajrong kabiiroo
"Sungguh, Al-Qur'an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar,"
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 9)
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-Quran ataukah hati mereka terkunci?” (QS. Muhammad: 24)
Al-Qur’an adalah petunjuk dan jalan hidup
Sebuah HP biasanya dilengkapi dengan buku petunjuk nya .
Kita semua tentu tahu dan sepakat bahwa jika penggunaan HP tersebut tidak sesuai dengan yang tertera dalam buku petunjuk, tentu akan berdampak negatif terhadap alat tersebut yang pada akhirnya hanya akan membuatnya rusak dan tidak bisa digunakan.
Iya, karena kita yakin buku itu dibuat oleh si pembuat HP tersebut yang tentu lebih tahu cara mengoperasikan dan menjaga agar alat tersebut tidak rusak.
Begitulah al-Qur’an dan Sunnah, dua warisan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, petunjuk segala lini dan sendi kehidupan manusia dalam upaya meraih kebahagiaan hakiki dunia akhirat.
Secara khusus al-Qur’an berisi firman-firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, Tuhan yang menciptakan kita, dunia dan seisinya, yang lebih tahu apa yang terbaik buat kita, Yang lebih tahu apa yang dapat merusak kehidupan kita.
Maka jika kita percaya pada apa yang dijelaskan si pembuat buku, terus kenapa kita tidak percaya kepada yang menciptakan kita?
Perkara untuk berpedoman pada petunjuk Allah melalui kitab-Nya, bukan sekedar pilihan atau seenaknya saja. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَمَا كَا نَ لِمُؤْمِنٍ وَّلَا مُؤْمِنَةٍ اِذَا قَضَى اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗۤ اَمْرًا اَنْ يَّكُوْنَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ اَمْرِهِمْ ۗ وَمَنْ يَّعْصِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا مُّبِيْنًا
wa maa kaana limu-miniw wa laa mu-minatin izaa qodhollohu wa rosuuluhuuu amron ay yakuuna lahumul-khiyarotu min amrihim, wa may ya'shillaaha wa rosuulahuu fa qod dholla dholaalam mubiinaa
"Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia telah tersesat, dengan kesesatan yang nyata."
(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 36)
Umat meninggalkan al-Qur’an, akibatnya ?
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Berkatalah Rasul:
”Ya Rabbku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan al-Qur’an ini sesuatu yang tidak diacuhkan”. (QS. al-Furqan: 30)
Ada beberapa bentuk meninggalkan al-Quran. Setiap bentuk memiliki perbedaan kadarnya dengan yang lainnya, sebagaimana telah disebutkan oleh Ibnu Qayyim Al Jauziyah.
Adapun bentuk-bentuk meninggalkan al-Quran sebagai berikut.
Pertama, tidak mau mendengarkannya, mengimaninya, dan memerhatikannya. Hal itu telah menyelisihi perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala,
“Dan, apabila dibacakan Al-Quran, dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.” (QS. al-A’raaf: 204).
Kedua, tidak mengamalkannya dengan tidak memerhatikan apa yang telah dihalalkan dan diharamkannya walaupun ia membacanya dan mengimaninya. Padahal, dalam ayat yang disebutkan di atas, al-Quran adalah petunjuk ke jalan yang lurus.
Berarti, jika tidak melaksanakan al-Quran, kesesatan menjadi sebuah kepastian.
Ketiga, tidak mau berhukum dengan al-Quran, baik dalam masalah akidah maupun yang lainnya. Kemudian, menganggap bahwa al-Quran tidak memberikan keyakinan dan lafaz-lafaznya tidak menghasilkan keilmuan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Dan, Kami turunkan kepadamu Alkitab (al-Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (QS an-Nahl : 89).
Keempat, tidak merenungkannya, memahaminya, dan tidak berusaha untuk mengetahui keinginan Sang Pembicara di dalam al-Quran, yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala. Firman Allah,
“Maka, apakah mereka tidak memerhatikan Al-Quran?
Kalau kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.” (QS. an-Nisa: 82).
Para musuh Islam berusaha keras untuk menjauhkan kaum muslimin secara personal maupun kelompok dari sumber utama kekuatannya yaitu al-Quran.
Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh al-Quran sendiri mengenai target rahasia mereka dalam memerangi kaum muslimin dalam firman-Nya:
“Dan orang-orang yang kafir berkata:”Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan al-Qur’an ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan (mereka).” (QS. Fushshilat: 26)
Kesibukan kita terhadap al-Qur’an kini diganti dengan sinetron-sinetron dan acara televisi lainnya, musik dan konser-konsernya, dan segala bentuk yang melalaikan kita dari al-Qur’an yang sebenarnya dibalik itu adalah peran dari kuffar dan munafik untuk mengalihkan kita dari Islam, dari petunjuk Allah, al-Qur’an.
Jauhnya umat terhadap al-Quran merupakan suatu masalah besar yang sangat fundamental dalam tubuh kaum muslimin.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah mengangkat beberapa kaum dengan Kitab (al-Quran) ini dan menghinakan yang lain dengannya pula.” (HR. Muslim)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
يٰۤاَ يُّهَا النَّا سُ قَدْ جَآءَتْكُمْ مَّوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَشِفَآءٌ لِّمَا فِى الصُّدُوْرِ ۙ وَهُدًى وَّرَحْمَةٌ لِّـلْمُؤْمِنِيْنَ
yaaa ayyuhan-naasu qod jaaa-atkum mau'izhotum mir robbikum wa syifaaa-ul limaa fish-shuduuri wa hudaw wa rohmatul lil-mu-miniin
"Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur'an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman."
(QS. Yunus 10: Ayat 57)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَلَوْ جَعَلْنٰهُ قُرْاٰ نًا اَعْجَمِيًّا لَّقَا لُوْا لَوْلَا فُصِّلَتْ اٰيٰتُهٗ ۗ ءَاَعْجَمِيٌّ وَّعَرَبِيٌّ ۗ قُلْ هُوَ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا هُدًى وَّشِفَآءٌ ۗ وَ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ فِيْۤ اٰذَا نِهِمْ وَقْرٌ وَّهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًى ۗ اُولٰٓئِكَ يُنَا دَوْنَ مِنْ مَّكَا نٍۢ بَعِيْدٍ
walau ja'alnaahu qur-aanan a'jamiyyal laqooluu lau laa fushshilat aayaatuh, a a'jamiyyuw wa 'arobiyy, qul huwa lillaziina aamanuu hudaw wa syifaaa, wallaziina laa yu-minuuna fiii aazaanihim waqruw wa huwa 'alaihim 'amaa, ulaaa-ika yunaadauna mim makaanim ba'iid
"Dan sekiranya Al-Qur'an Kami jadikan sebagai bacaan dalam bahasa selain bahasa Arab niscaya mereka mengatakan, "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?" Apakah patut (Al-Qur'an) dalam bahasa selain bahasa Arab sedang (Rasul), orang Arab? Katakanlah, "Al-Qur'an adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, dan (Al-Qur'an) itu merupakan kegelapan bagi mereka. Mereka itu (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh.""
(QS. Fussilat 41: Ayat 44)
Surah apa untuk penyembuh?
Surat Al Fatihah
"Dan subhanallah, Al Fatihah termasuk surah yang paling dahsyat untuk menyembuhkan segala penyakit," ucap Syekh Ali Jaber
Apa Fungsi surat Al Isra ayat 82?
Menurut pendapat sebagian mufassir, surat Al-Isra ayat 82 menerangkan bahwa Al-Qur'an mengandung daya penawar dan rahmat bagi kegelisahan manusia. Supaya manusia dapat hidup bahagia yakni memiliki jiwa yang sehat dari penyakit mental. Agar manusia terhindar dari kegelisahan dan kecenderungan kepada kebatilan.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْـقُرْاٰ نِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَّرَحْمَةٌ لِّـلْمُؤْمِنِيْنَ ۙ وَلَا يَزِيْدُ الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا خَسَا رًا
wa nunazzilu minal-qur-aani maa huwa syifaaa-uw wa rohmatul lil-mu-miniina wa laa yaziiduzh-zhoolimiina illaa khosaaroo
"Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur'an itu) hanya akan menambah kerugian."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 82)
Berikut doa yang dipanjatkan Rasulullah:
اللّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذهِبِ البَأسَ اشفِ أَنتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاوءُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا
“Allahumma Rabban nasi, adzhibil ba’sa isyfi anta asy-syafi la syifa’a illa syifauka syifaan la yughadiru saqman.”
Artinya: Ya Allah Tuhannya manusia, hilangkanlah rasa sakit ini sembuhkan lah, engkau dzat Yang Maha Penyembuhan, tak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, yaitu kesembuhan yang tak meninggalkan rasa sakit.
Zikir apa yang bisa menyembuhkan penyakit?
Mengamalkan Surah Al Mu'awwidzat (Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas) Surah Al Quran yang diyakini mujarab untuk kesembuhan dari segala penyakit adalah Surah Al Muawwidzat, yakni Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. Ketiganya adalah surah penutup dalam Al Quran dan memiliki keutamaan serta fadhilah yang agung.
Doa Rasulullah saat Sakit
Suatu ketika, Rasulullah SAW pernah terkena suatu penyakit. Beliau kemudian membaca dan mengamalkan zikir yang diriwayatkan oleh Imam Muslim berikut ini:
بِسْمِ اللَّهِ
Bismillah (3x).
Artinya: "Dengan nama Allah."
أَعُوذُ بِاَللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ
A'ūdzu billāhi wa qudratihī min syarri mā ajidu wa uhādziru (7x).
Artinya: "Aku berlindung kepada Allah dan kuasa-Nya dari keburukan apa yang kurasakan dan ku khawatirkan."
Kisah Pengobatan Penyakit Jasmani Menggunakan Al Qur’an
Berikut kisah pengobatan penyakit fisik/jasmani dengan menggunakan Al-Fatihah. Kisah ini berasal dari sahabat Abu Sa’id Al-Khudri yang sedang mengobati dengan membacakan bacaan ruqyah kepada orang yang hampir lumpuh karena terkena sengatan kalajengking. Beliau menggunakan Al-Fatihah sebagai bacaan ruqyah dan ternyata atas izin Allah hal tersebut berhasil menyembuhkannya.
Berikut kisahnya dalam hadits,
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻰ ﺳَﻌِﻴﺪٍ ﺍﻟْﺨُﺪْﺭِﻯِّ ﺃَﻥَّ ﻧَﺎﺳًﺎ ﻣِﻦْ ﺃَﺻْﺤَﺎﺏِ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠَّﻪِ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﻓﻰ ﺳَﻔَﺮٍ ﻓَﻤَﺮُّﻭﺍ ﺑِﺤَﻰٍّ ﻣِﻦْ ﺃَﺣْﻴَﺎﺀِ ﺍﻟْﻌَﺮَﺏِ ﻓَﺎﺳْﺘَﻀَﺎﻓُﻮﻫُﻢْ ﻓَﻠَﻢْ ﻳُﻀِﻴﻔُﻮﻫُﻢْ . ﻓَﻘَﺎﻟُﻮﺍ ﻟَﻬُﻢْ ﻫَﻞْ ﻓِﻴﻜُﻢْ ﺭَﺍﻕٍ ﻓَﺈِﻥَّ ﺳَﻴِّﺪَ ﺍﻟْﺤَﻰِّ ﻟَﺪِﻳﻎٌ ﺃَﻭْ ﻣُﺼَﺎﺏٌ . ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺭَﺟُﻞٌ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻧَﻌَﻢْ ﻓَﺄَﺗَﺎﻩُ ﻓَﺮَﻗَﺎﻩُ ﺑِﻔَﺎﺗِﺤَﺔِ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏِ ﻓَﺒَﺮَﺃَ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﻓَﺄُﻋْﻄِﻰَ ﻗَﻄِﻴﻌًﺎ ﻣِﻦْ ﻏَﻨَﻢٍ ﻓَﺄَﺑَﻰ ﺃَﻥْ ﻳَﻘْﺒَﻠَﻬَﺎ . ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺣَﺘَّﻰ ﺃَﺫْﻛُﺮَ ﺫَﻟِﻚَ ﻟِﻠﻨَّﺒِﻰِّ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ .- ﻓَﺄَﺗَﻰ ﺍﻟﻨَّﺒِﻰَّ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻓَﺬَﻛَﺮَ ﺫَﻟِﻚَ ﻟَﻪُ . ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪِ ﻣَﺎ ﺭَﻗَﻴْﺖُ ﺇِﻻَّ ﺑِﻔَﺎﺗِﺤَﺔِ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏِ . ﻓَﺘَﺒَﺴَّﻢَ ﻭَﻗَﺎﻝَ « ﻭَﻣَﺎ ﺃَﺩْﺭَﺍﻙَ ﺃَﻧَّﻬَﺎ ﺭُﻗْﻴَﺔٌ » . ﺛُﻢَّ ﻗَﺎﻝَ « ﺧُﺬُﻭﺍ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻭَﺍﺿْﺮِﺑُﻮﺍ ﻟِﻰ ﺑِﺴَﻬْﻢٍ ﻣَﻌَﻜُﻢْ »
“Dari Abu Sa’id Al-Khudri, bahwa ada sekelompok sahabat Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam– dahulu berada dalam perjalanan safar, lalu melewati suatu kampung Arab. Kala itu, mereka meminta untuk dijamu, namun penduduk kampung tersebut enggan untuk menjamu. Penduduk kampung tersebut lantas berkata pada para sahabat yang mampir, ‘Apakah di antara kalian ada yang bisa meruqyah karena pembesar kampung tersebut tersengat binatang atau terserang demam.’ Di antara para sahabat lantas berkata, ‘Iya ada.’ Lalu ia pun mendatangi pembesar tersebut dan ia meruqyahnya dengan membaca surat Al-Fatihah. Pembesar tersebut pun sembuh. Lalu yang membacakan ruqyah tadi diberikan seekor kambing, namun ia enggan menerimanya -dan disebutkan, ia mau menerima sampai kisah tadi diceritakan pada Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu ia mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menceritakan kisahnya tadi pada beliau. Ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, aku tidaklah meruqyah kecuali dengan membaca surat Al-Fatihah.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas tersenyum dan berkata, ‘Bagaimana engkau bisa tahu Al-Fatihah adalah ruqyah?’ Beliau pun bersabda, ‘Ambil kambing tersebut dari mereka dan potongkan untukku sebagiannya bersama kalian’” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kepada sahabat yang sakit, Nabi kerap kali berpesan, Bagi kalian ada obat penyembuh, yakni madu dan Alquran. (HR Ibnu Majah dan al-Hakim). Sebagai asy-Syifa, orang beriman diimbau banyak membaca Alquran, karena ia ialah obat penyembuh.
Usman Ibn ʻAffan r.a. meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda :
"Yang terbaik di antara kamu adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya (kepada orang lain),” (HR Bukhari).
Allah SWT berfirman:
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram”. (Qs Ar-Ra’du 28)
____
Apa Saja Surah Penenang Hati dan Pikiran dalam Al-Qur'an?
1. Surah Al Insyirah Ayat 6
Surah Al Insyirah ayat 6 memberi semangat untuk selalu berusaha melakukan yang terbaik sesuai aturan dan ketentuanNya. Allah SWT tidak akan meninggalkan hambaNya yang telah melakukan usaha terbaik.
إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا
Bacaan latin: inna ma'al-'usri yusra
Artinya: "Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan."
2. Surah Ar Ra'ad Ayat 24
Surah penenang hati dan pikiran selanjutnya adalah surah Ar Ra'd ayat 24 yang mengingatkan keuntungan yang diperoleh seorang hamba yang sabar saat dilanda kesulitan. Kesabaran dan usaha akan membawa seorang muslim ke kondisi yang lebih baik.
سَلَٰمٌ عَلَيْكُم بِمَا صَبَرْتُمْ ۚ فَنِعْمَ عُقْبَى ٱلدَّارِ
Bacaan latin: Salamun 'alaikum bima sabartum fa ni'ma 'uqbad-dar
Artinya: "(Sambil mengucapkan): "Salamun 'alaikum bima shabartum". Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu."
3. Surah Ar Ra'ad Ayat 28
Dalam ayat ini, Allah SWT mengingatkan hambaNya untuk jangan pernah menjauh dariNya dalam menjalani kehidupan. Diingatkan pula dalam surah Ar Ra'd ayat 28, agar kesulitan tidak membuat manusia jauh dari Allah SWT.
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
Bacaan latin: Allazina amanụ wa tatma 'innu qulubuhum bizikrillah, ala bizikrillahi tatma 'innul-qulub
Artinya: "(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram."
4. Surah Al Baqarah Ayat 216
Kesulitan mungkin menjadi hal yang paling tidak diharapkan seorang muslim terjadi pada dirinya. Namun, Allah SWT mengingatkan, ada hikmah yang bisa diambil dari kesulitan seperti dalam surah Al Baqarah ayat 216.
كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Bacaan latin: Kutiba 'alaikumul-qitalu wa huwa kur-hul lakum, wa 'asa an takrahu syai'aw wa huwa khairul lakum, wa 'asa an tuhibbu syai'aw wa huwa syarrul lakum, wallahu ya'lamu wa antum la ta'lamun
Artinya: Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
5. Surah Al Baqarah Ayat 186
Kepada yang sedang kesulitan, Allah SWT mengingatkan untuk selalu berdoa dan jangan segan meminta petunjuk dariNya. Allah SWT juga mengingatkan keberadaanNya yang selalu dekat dengan seorang hamba.
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Bacaan latin: Wa iza sa'alaka 'ibadi 'anni fa inni qarib, ujibu da'watad-da'i iza da'ani falyastajibu li walyu'minu bi la'allahum yarsyudun
Artinya: "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran."
6. Surah Ali Imran Ayat 200
Melansir Prof. Dr. Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy dalam Tafsir Al-Quranul Majid An-Nur Jilid 1, ayat ini diturunkan sesuai dengan latar belakang muslim di Makkah saat itu yang tidak memiliki kebebasan dalam berdagang. Mereka kerap memperoleh gangguan dari kaum musyrikin selagi melakukan usaha ekonominya.
Untuk menenangkan hati kaum muslimin, diturunkanlah surah Ali Imran ayat 200:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اصْبِرُوْا وَصَابِرُوْا وَرَابِطُوْاۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ࣖ
Bacaan latin: Yā ayyuhallażīna āmanuṣbirụ wa ṣābirụ wa rābiṭụ, wattaqullāha la'allakum tufliḥụn
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu, kuatkanlah kesabaranmu, tetaplah bersiap siaga di perbatasan (negerimu), dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung."
Di samping surah-surah penenang hati dan pikiran di atas, membaca zikir sehari-hari juga dapat dilakukan muslim. Salah satunya memperbanyak bacaan istigfar sebagaimana disebut dalam hadits Rasulullah SAW,
أكْثِرُوْا مِنَ الْاِسْتِغْفَارِ، فَمَنْ أَكْثَرَ مِنْهُ جَعَلَ الله لَهُ مِنْ كُلِّ غَمٍّ وَهَمٍّ فَرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
Artinya: Barangsiapa memperbanyak istigfar, niscaya Allah melegakan setiap kegundahan mereka, melepaskan kesempitan mereka, dan memberikan rezeki secara tidak diduga-duga," (HR Abu Dawud).
_______
*Fastabiqul Khairat*
Lakukan aktivitas positif yang menghasilkan kebaikan. Biarkan kebaikan bekerja dengan cara nya
Kutipan :
QS. Al-'Asr 103: Ayat 3
Allah memerintah manusia :
*....saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran*.
Rumus Pertolongan adalah Kesabaran
"Ketahuilah bahwasannya kemenangan itu bersama kesabaran, dan jalan keluar itu bersama kesulitan, dan bahwasanya bersama kesulitan ada kemudahan". [Hr. Tirmidzi]
Rumus Kesuksesan Kebahagian adalah keimanan.
(Sungguh pasti beruntung orang yang beriman)
(Al mukminun 1-11)
#HypnosisMotivasiPratitioner
www.akhlakulkarimahhipnoterapi.com
Komentar
Posting Komentar