MEMAAFKAN ADALAH IMAN YANG PALING TINGGI



RUMUS BAHAGIA, KEMULIAAN , DERAJAT TINGGI

ADALAH MEMAAFKAN

MEMAAFKAN ADALAH IMAN YANG PALING TINGGI

KEIMANAN = KEBAHAGIAAN = KESUKSESAN 

by : Abdulahhubai,A.Md, CHt, CI


Forgiveness Therapy

Istilah dalam Terapy 

Usaha membangkitkan keinginan Diri untuk memaafkan dengan menyadari bahwa memaafkan kan adalah Aturan Allah dan Rasulullah .

Jika anda berpikir bisa maka pasti bisa

Namun hati pikiran dan tindakan harus selaras 

Bahwa dengan tuntunan Allah , yakin bisa .

Berdoa lah : Ya Allah , jadikanlah aku pemaaf sebagaimana Rasulullah. Aamiin


Rasulullah telah mengajarkan umat nya untuk memaafkan 

Namun kita lupa bahwa ajaran memaafkan itu semenjak 611 M silam 

 Mari : 

Back to ALLAH 

Back to AL-QUR’AN 

Back to SUNNAH

ALQURAN DAN HADIS SEBAGAI PEDOMAN HIDUP


Istilah memaafkan dalam bahasa Arab sendiri adalah Al 'Afwu. 

Artinya secara bahasa adalah melewatkan, membebaskan, meninggalkan pemberian hukuman, menghapus, dan meninggalkan kekasaran perilaku.


Rasulullah SAW telah banyak mendorong umat muslim untuk bersikap pemaaf pada orang lain melalui contoh perbuatannya semasa hidup.

 

Dikisahkan dari istri Rasulullah SAW, Aisyah, pernah ditanya tentang akhlak Rasulullah SAW, maka dia menjawab,

"Beliau tidak pernah berbuat jahat, tidak berbuat keji, tidak meludah di tempat keramaian, dan tidak membalas kejelekan dengan kejelekan. Melainkan beliau selalu memaafkan dan memaklumi kesalahan orang lain," (HR Ibnu Hibban).


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِا لْعُرْفِ وَاَ عْرِضْ عَنِ الْجٰهِلِيْنَ

khuzil-'afwa wa-mur bil-'urfi wa a'ridh 'anil-jaahiliin


"Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh."

(QS. Al-A'raf 7: Ayat 199)


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَا لْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَا لْعَا فِيْنَ عَنِ النَّا سِ ۗ وَا للّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ 

allaziina yungfiquuna fis-sarrooo-i wadh-dhorrooo-i wal-kaazhimiinal-ghoizho wal-'aafiina 'anin-naas, wallohu yuhibbul-muhsiniin

"(yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan."

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 134)


Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah sedekah itu mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambah bagi seorang hamba dengan pemberian maafnya (kepada saudaranya,) kecuali kemuliaan (di dunia dan akhirat), serta tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah kecuali Dia akan meninggikan (derajat)nya (di dunia dan akhirat)." (HR Muslim)


Rasulullah SAW bersabda, "Iman yang paling utama adalah sabar dan pemaaf atau lapang dada,"

(HR Bukhari dan Ad Dailami)


 "Maafkanlah, niscaya kamu akan dimaafkan (oleh Allah)," HR At Thabrani)


"Orang yang paling penyantuh di antara kalian adalah orang yang bersedia memberi maaf walaupun ia sanggup untuk membalasnya,"

(HR Al Anshari)


Keep on mind that forgiveness is not for others. It's for yourself.

Ingat memaafkan bukan untuk kepentingan orang lain. Memaafkan untuk kepentinganmu sendiri.


Forgiving is not forgetting. It's remembering without anger.

Memaafkan tidak sama dengan melupakan. Memaafkan adalah mengingat tanpa kemarahan.


Demikianlah adanya... 

Demikianlah kenyataannya.


www.akhlakulkarimahhipnoterapi.com

Komentar

Postingan Populer