RIDHO ALLAH
RIDHO ALLAH
Ridho orang tua
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu berdoa:
“Dan aku mohon kepada Engkau ya Allah rida setelah ketentuan takdir yang Engkau berikan” (HR. An-Nasa’i dan Ahmad).
Allah ta’ala berfirman: “Tidak ada satupun musibah yang menimpa kecuali dengan izin Allah dan siapa yang beriman kepada Allah yaitu ia sabar menghadapi takdir, ia rida terhadap takdir, ia pun berusaha untuk sabar, Allah pasti berikan Hidayah ke dalam hatinya”(QS. At-Taghabun[64]: 11).
Barangsiapa yang ridha, maka ia yang akan meraih ridha Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” HR. Ibnu Majah (no. 4031) dari sahabat Anas bin Malik
Keridhoan Allah Suhhanahu wa ta’ala, juga bisa di dapat bilamana setiapkali kita mendapatkan kenikmatan berucap memuji namaNya. Sebagaimana disebutkan dalam Hadits Anas bin Malik, ‘Sesungguhnya Allah Ta’ala rhido kepada hamba-Nya yang mengucapkan tahmid (alhamdulillah) sesudah makan dan minum’.
Perbuatan yang dapat mendatangkan ridhoan Allah Suhhanahu Wa Ta’ala,dengan tidak syirik,tidak berpecah belah dan salin menasehati.
Seperti disebutkan dalam hadits Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sesungguhnya Allah ridha terhadap kalian pada tiga hal dan memurkai kalian karena tiga hal.
Allah meridhai kalian jika ;
- kalian beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan sesuatu pun dengan-Nya,
- kalian semua berpegang teguh dengan tali Allah serta tidak berpecah belah,
- kalian saling memberi nasihat dengan orang yang Allah kuasakan padanya urusan kalian.
Allah ‘azza wa jalla akan memurkai kalian pada tiga hal, berkata-kata dengan berprasangka, banyak meminta-minta atau banyak bertanya-tanya dan membuang-buang harta’.
Keridhoan Allah Suhhanahu Wa Ta’ala, juga bisa di dapat lewat keridhoan dari kedua orang tua.
Dari Abdullah bin ’Amru radhiallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,’Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua” (Hasan. at-Tirmidzi : 1899, HR. al-Hakim : 7249, ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabiir : 14368, al-Bazzar : 2394)
Demikian kenyataan Demikian adanya
Komentar
Posting Komentar