Apa Itu Gendam? Ini Pengertian dan Perbedaannya dengan Hipnotis

 


Apa Itu Gendam? Ini Pengertian dan Perbedaannya dengan Hipnotis


Sekilas tentang Gendam

Dilansir Jurnal Sosiologi berjudul Ilmu Gendam: Tinjauan Etnografi dan Kejahatan di Indonesia oleh Fakhri Usmita dan Rispa Sari, gendam adalah teknik memanipulasi kesadaran atau pikiran seseorang. Ilmu gendam disebarkan secara eksklusif dan sembunyi-sembunyi.

Ilmu gendam sendiri memiliki bermacam-macam cara dalam eksekusinya. Caranya bergantung dengan bagaimana si pemilik ilmu gendam melakukan kontak pertama dengan korban. Misalnya, dengan cara membuat target kaget, bengong, kagum, heran, dan sedih.

Perbedaan Gendam dengan Hipnotis

Berdasar penjelasan dari laman resmi Pemerintah Kota Kediri, antara gendam dengan hipnotis terdapat sedikit perbedaan. Perbedaannya terletak dari segi mau tidaknya orang yang akan dikenai pengaruh.

Dalam hipnotis, individu yang akan dihipnotis harus mau. Semakin orang tersebut bersedia dihipnotis, maka dia akan lebih cepat berada dalam pengaruh. Namun, bila orang tersebut tidak mau, hipnotis tidak akan bisa. Sementara itu, untuk gendam, orang yang tidak bersedia pun tetap bisa dipengaruhi.

Selain itu, orang yang berada di bawah pengaruh hipnotis masih sadar. Ia tetap akan bertindak sesuai norma yang berlaku di masyarakat. Artinya, orang tersebut tidak akan bisa melakukan hal-hal aneh semacam lari telanjang di jalan dan lain sebagainya.

Tips Menghindari Gendam dan Hipnotis

Gendam saat ini marak dijadikan modus operandi kejahatan. Untuk menghindari gendam, detikers perlu paham tips dan triknya. Disarikan dari laman resmi Humas Polres Bantul, beberapa tips dan triknya adalah sebagai berikut:

1. Yakin dengan Diri Sendiri

Kejahatan hipnotis tidak akan mempan kepada orang yang menolak pengaruhnya. Mengapa demikian? Pasalnya, seluruh proses hipnotis adalah seseorang mensugesti diri sendiri (self hypnosis). Karenanya, rasa takut seseorang akan dimanfaatkan oleh si penghipnotis.

2. Curiga dan Waspada pada Orang Lain

Seseorang harus waspada sekaligus mencurigai orang-orang yang tiba-tiba datang mendekati. Ketika teknik komunikasi yang persuasif dari penggendam sedang dilontarkan, detikers sebaiknya berpindah dari tempat tersebut dan mengalihkan perhatian.

3. Sibukkan Pikiran

Berdiri di tempat kosong, terlebih saat sendirian, sangat berbahaya. Sebab, dalam kondisi demikian, pikiran seseorang akan kosong alias bengong. Hal ini menyebabkan alam bawah sadar terbuka lebar dan mudah tersugesti.

4. Perhatikan Rasa yang Aneh

Perasaan mengantuk, mual, pusing, atau dada sesak secara tiba-tiba adalah hal ganjil. Bisa jadi, rasa-rasa tersebut hadir karena seseorang berusaha melakukan telepathic forcing. Cara mengatasinya adalah dengan segera berdoa menurut agama dan keyakinan.

5. Hindari Perilaku Latah

Menurut KBBI, latah adalah perilaku meniru sikap, perbuatan, atau kebiasaan orang lain. Orang dengan perilaku seperti ini sebaiknya selalu bepergian dengan teman. Pasalnya, latah adalah kebiasaan yang bisa membuka alam bawah sadar untuk mengikuti perintah.

6. Jauhi Kelompok Orang yang Tiba-tiba Mengerumuni

Di samping dikerjakan secara individu, seorang penggendam juga bisa beraksi dalam kelompok. Oleh karena itu, bila detikers tiba-tiba dikerumuni orang tak dikenal tanpa alasan jelas, segeralah pergi menuju keramaian. Bila perlu, lapor juga kepada petugas keamanan.

7. Perintahkan Diri untuk Sadar!

Saat detikers merasa memasuki kesadaran yang berbeda, sesegera mungkin, perintahkan diri untuk sadar. Salah satu caranya adalah dengan meniatkan, "Saya sadar dan normal sepenuhnya!".

Doa Anti Sihir dalam Islam

Berdasar uraian dalam buku Sihir, Ciri-ciri dan Penanggulangannya oleh Munirah binti Abdul Aziz Al-Turki, ada beberapa doa yang bisa dibaca sebagai berikut.

1. Ayat Kursi

Sebelum tidur, seseorang dianjurkan membaca ayat kursi sehingga ia selalu berada dalam lindungan Allah hingga pagi. Selain itu, ada juga riwayat lain yang menganjurkan pembacaan ayat kursi selepas sholat wajib. Bacaan ayat kursi adalah:

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ

Arab Latin: Allâhu lâ ilâha illâ huw, al-ḫayyul-qayyûm, lâ ta'khudzuhû sinatuw wa lâ na'ûm, lahû mâ fis-samâwâti wa mâ fil-ardl, man dzalladzî yasyfa'u 'indahû illâ bi'idznih, ya'lamu mâ baina aidîhim wa mâ khalfahum, wa lâ yuḫîthûna bisyai'im min 'ilmihî illâ bimâ syâ', wasi'a kursiyyuhus-samâwâti wal-ardl, wa lâ ya'ûduhû ḫifdhuhumâ, wa huwal-'aliyyul-'adhîm.

Artinya: "Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung."

2. Dua Ayat Akhir Al-Baqarah

Seseorang yang membaca dua ayat terakhir surat Al-Baqarah pada malam hari akan mendapat perlindungan. Bacaan ayatnya adalah:

اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ. لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ ࣖ

Artinya: "Rasul (Muhammad) beriman pada apa (Al-Quran) yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin. Masing-masing beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata,) "Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya." Mereka juga berkata, "Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan kami. Hanya kepada-Mu tempat (kami) kembali. [285]

Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa,) "Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir." [286]

3. Doa Perlindungan untuk Anak

Doa di bawah ini pernah dibaca Rasulullah tatkala memintakan perlindungan untuk Hasan dan Husein:

أُعِيدُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ، مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ

Artinya: "Aku memohonkan perlindungan untuk kalian berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari segala setan, binatang yang berbisa dan ain (pandangan mata) yang menimpanya (yang dapat mengakibatkan sakit). (HR Bukhari 3371)


Komentar

Postingan Populer