Ghibah
Rasulullah ﷺ bersabda:
> "Tahukah kalian apa itu ghibah?" Mereka berkata, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui." Beliau bersabda, "Engkau menyebut saudaramu dengan sesuatu yang ia tidak suka." Seseorang bertanya, "Bagaimana jika apa yang aku katakan itu benar-benar ada pada saudaraku?" Beliau menjawab, "Jika apa yang kamu katakan itu ada padanya, berarti kamu telah mengghibahnya. Dan jika tidak ada padanya, berarti kamu telah memfitnahnya."
(HR. Muslim no. 2589)
1. Hadits tentang bahayanya ghibah:
Rasulullah ﷺ bersabda:
> "Barangsiapa melakukan ghibah terhadap saudaranya maka puasanya batal dan wudhunya rusak. Jika ia mati sebelum bertaubat, maka ia mati dalam keadaan halal baginya api neraka."
(HR. Ad-Dailami dalam Musnad al-Firdaus)
Penjelasan:
Ghibah itu bukan dosa ringan — bisa merusak amal ibadah kita seperti puasa dan wudhu. Kalau tidak segera taubat, bisa menjadi sebab masuk neraka. Na’udzubillah.
2. Ghibah diibaratkan memakan daging saudara sendiri:
Allah berfirman dalam Al-Quran:
> "Dan janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kalian memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kalian merasa jijik kepadanya. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."
(QS. Al-Hujurat: 12)
Penjelasan:
Allah menggambarkan betapa menjijikkannya ghibah, seperti memakan daging saudara sendiri yang sudah mati. Ini menunjukkan betapa besarnya dosa ghibah di sisi Allah.
3. Ghibah bisa menghilangkan pahala:
Rasulullah ﷺ bersabda:
> "Orang yang berghibah akan didatangkan pada hari kiamat, lalu diberikanlah amal kebaikannya kepada orang yang ia ghibahi. Jika amal kebaikannya habis sebelum lunas, maka dosa orang yang ia ghibahi dipindahkan kepadanya."
(HR. Abu Dawud)
Penjelasan:
Kalau kita ghibah seseorang, di hari kiamat kita harus "membayar" dengan amal kebaikan kita sendiri! Bahkan bisa jadi dosa orang lain dilemparkan ke kita. Rugi besar.
Agar Terhindar dari Ghibah
1. Sadar bahwa ghibah itu dosa besar
Selalu ingat bahwa ghibah bukan dosa kecil. Ghibah bisa menghanguskan amal kebaikan dan menjadi sebab masuk neraka. Kesadaran ini akan membuat kita lebih berhati-hati saat berbicara.
2. Sibukkan diri dengan hal-hal bermanfaat
Orang yang waktunya penuh dengan amal baik seperti membaca Quran, belajar ilmu, berdzikir, atau bekerja, biasanya tidak sempat mengghibah orang lain.
3. Pikirkan perasaan orang lain
Kalau kita tidak mau dighibahi orang, jangan juga mengghibahi. Rasulullah ﷺ bersabda, "Tidak sempurna iman seseorang hingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri." (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Hindari majelis (perkumpulan) yang penuh ghibah
Kalau kita duduk bersama orang-orang yang suka ghibah, lebih baik kita cari alasan keluar atau alihkan pembicaraan ke hal yang lebih positif.
5. Jaga lisan dan hati
Sebelum bicara, tanyakan ke diri sendiri:
"Apakah yang aku katakan ini bermanfaat?"
"Apakah ini akan menyakiti orang lain?"
Kalau ragu, lebih baik diam. Karena diam itu juga ibadah.
6. Ingat malaikat mencatat semua ucapan
Allah berfirman:
> "Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir."
(QS. Qaf: 18)
7. Berdoa kepada Allah
Minta kepada Allah agar diberi kekuatan untuk menjaga lisan. Sebab menjaga lisan itu bagian dari menjaga seluruh amal.
Doa Agar Dijaga dari Ghibah
اللَّهُمَّ احْفَظْ لِسَانِي عَنْ الغِيبَةِ وَالنَّمِيمَةِ، وَطَهِّرْ قَلْبِي مِنَ الضَّغِينَةِ وَالحِقْدِ، وَاجْعَلْنِي مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
Bacaannya (Latin):
Allahumma ihfaz lisani 'anil ghibati wannamimah, wathahhir qalbi minadh-dhaginati wal-hiqdi, waj'alni min 'ibadikas-salihin.
Artinya:
"Ya Allah, jagalah lisanku dari ghibah dan namimah (adu domba), sucikanlah hatiku dari kebencian dan dengki, dan jadikanlah aku termasuk hamba-hamba-Mu yang shalih."
#dakwah #islam #kajian #ustadz #qouteislam #nasihat #dirikita #perbanyak #amal #kebaikan #insyaallah #surga
— di Bandung, Jawa Barat.
Komentar
Posting Komentar