Kamis, 22 Oktober 2020

Maju Tanpa menyingkirkan



 -GARIS-


Seorang Guru membuat garis sepanjang 1m di papan tulis, lalu berkata : 


"Anak2, coba perpendek garis ini!"


Anak pertama maju ke depan, ia menghapus 20 cm dari garis itu menjadi 80 cm. 


Pak Guru mempersilahkan anak ke 2. Iapun melakukan hal yang sama, sekarang garisnya tinggal 60 cm. 


Anak ke 3 & ke 4 pun maju kedepan melakukan hal yang sama, hingga garis itu tinggal 20 cm.


Terakhir, seorang anak yang bijak maju kedepan. 


Ia tidak mengurangi garis yang sudah tinggal 20 cm, namun membuat garis baru sepanjang 120 cm, lebih panjang dr garis yg pertama. 


Sang Guru menepuk bahunya, 

"Kamu memang bijak, untuk membuat garis itu menjadi pendek, tak perlu menghapusnya, cukup membuat garis lain yg lebih panjang, maka garis pertama akan menjadi lebih pendek dengan sendirinya."


Untuk menjadi yang terbaik tak perlu menjatuhkan, menyingkirkan atau menjelekkan pihak lain. Cukup lakukan kebaikan yang lebih baik secara konsisten.


Biarkan waktu yang akan membuktikan kualitas kita.


"Permata akan tetap bersinar meskipun terpendam dalam lumpur yang hitam pekat."


"Majulah Tanpa Menyingkirkan, Naiklah Tinggi Tanpa Menjatuhkan."


"Jadilah Baik Tanpa Harus Menjelekkan dan Jadilah Benar Tanpa Harus Menyalahkan Orang Lain ".


"Sahabatku.... Jadilah dirimu sendiri. Tunjukkan kompetensi dan pribadimu tanpa harus merendahkan orang lain"

*PERSEPSIMU MEMPENGARUHI EMOSIMU*



 *PERSEPSIMU MEMPENGARUHI EMOSIMU*


_"Perbincangan diri yang negatif bukan hanya dapat menempatkan kita dalam suasana hati yang buruk, tetapi juga dapat membuat kita merasa tidak berdaya. Ini bisa membuat masalah kecil tampak lebih besar -dan bahkan menciptakan masalah yang sebelumnya tidak ada."_

-Gary John Bishop


Persepsimu akan membunuhmu tapi juga akan membuatmu hidup. Menurut penelitian, persepsi akan mempengaruhi emosi dan emosi itu akan mempengaruhi kondisi fisik tubuh kita. Ada reaksi biokimiawi dalam tubuh terkait dengan emosi. Sudah banyak penelitian menunjukkan emosi negatif hanya memperburuk keadaan termasuk dalam hal penyembuhan dari penyakit. 


Dalam pengembangan diri juga sama. Persepsi itu akan menentukan emosi kita. Persepsi negatif akan mengkondisikan emosi negatif. Ditambah dengan perbincangan diri (self-talk) yang negatif, maka akan semakin menjadi-jadi semakin negatif dan kondisi yang kita alami juga semakin buruk. 


Orang yang bernasib buruk, selalu gagal, sudah berjuang mati-matian selalu ada saja kendalanya. Sudah bisnisnya tidak sesuai harapan, jatuh tertimpa musibah, dan itu beruntun bahkan berulang-ulang. Apakah seburuk itukah nasibnya?


Jawabannya tidak ada orang yang bernasib buruk selain persepsi negatif tentang hidup. Hal-hal negatif hanya akan menarik emosi negatif, seperti kegelisahan, ketakutan, kemarahan, merasa menjadi korban keadaan, benci, dan lain sebagainya, dan itu semua menggerogoti produktivitas kita. Dan kesimpulan akhirnya selalu merasa terlahir bernasib buruk. 


Percayalah setiap orang memiliki potensi yang tak terbatas. Tidak ada penghalang selain diri Anda sendiri.

CARA ALLAH MENEGUR KITA

 


CARA ALLAH MENEGUR KITA


Kadang Allah berikan kepada kita limpahan harta untuk menguji seberapa pintar kita bersyukur dan mengelolanya serta memanfatkan di jalan Allah. 

Terkadang Allah berikan kurang harta untuk melihat dan melatih kesabaran kita


Boleh jadi juga Allah memberi kita sakit agar kita memperhatikan hak-hak anggota badan akan kebaikan yang harusnya kita tunaikan, juga maksiat yang harusnya dihindarkan


Allah menegur kita dengan banyak cara, sayang banyak diantara kita terlalu sibuk mengeluh hingga melupakan pelajaran dan hikmah yang bisa dimaknai dari tiap kejadian


Seringkali kita mengeluh, saat kurang kita menuduh Allah tidak mencukupkan kita, saat senang kita minta lebih banyak lagi, keluhan memang takkan pernah habis


Adalagi diantara kita sibuk menyalahkan yang lainnya atas apa yang harusnya menjadi tanggung jawab kita, sebab kita tak mau salah, kita tak mau dianggap punya kekurangan


Padahal keluhan dan menyalahkan hanya menambah masalah baru, kita takkan pernah mencari penyelesaian, sebab bukan salah kita, dan bukan urusan kita bisa begitu


Cobalah perhatikan sekelilingmu, ada manusia-manusia yang Allah berikan hadirnya untuk jalan mendapatkan "teguran" itu. Siapapun mereka kita masih tetap bisa belajar darinya


Tentang malam-malam yang habis tanpa sujud, tentang hari-hari yang habis tanpa hadirnya bacaan Al-Qur'an, tentang bulan-bulan yang berlalu tanpa shaum, semua itu


Allah mengingatkan kita bukan agar kita putus asa, tapi untuk mengingatkan bahwa ada jalan untuk segera meluruskan hidup kita dan kembali pada perlombaan kebaikan


Sekedar mengumpulkan bekal akan perjalanan panjang, bekal amal, bekal sahabat, bekal cinta pada Allah dan Rasul-Nya, yang makin hari makin sulit dikumpulkan


Dan bila teguran-teguran Allah itu belum mampu kita temukan, bukankah itu justru teguran yang sangat berat dari Allah? 

Sekeras apakah hati kita hingga tak bisa merasa?


Wallahu a'lam bish-shawab.

Semoga Allah selalu memberikan petunjuknya bagi kita semua.


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


لَـتُبْلَوُنَّ فِيْۤ اَمْوَا لِكُمْ وَاَ نْفُسِكُمْ ۗ وَلَـتَسْمَعُنَّ مِنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَمِنَ الَّذِيْنَ اَشْرَكُوْۤا اَذًى كَثِيْـرًا ۗ وَاِ نْ تَصْبِرُوْا وَتَتَّقُوْا فَاِ نَّ ذٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْاُ مُوْرِ

latublawunna fiii amwaalikum wa angfusikum, wa latasma'unna minallaziina uutul-kitaaba ming qoblikum wa minallaziina asyrokuuu azang kasiiroo, wa ing tashbiruu wa tattaquu fa inna zaalika min 'azmil-umuur


"Kamu pasti akan diuji dengan hartamu dan dirimu. Dan pasti kamu akan mendengar banyak hal yang sangat menyakitkan hati dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang musyrik. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (patut) diutamakan."

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 186)


Salam Rezeki Berlimpah


Rabu, 21 Oktober 2020

BAHAGIA MENERIMA IKHLAS DAN TANPA PAMRI

 


𝙈𝘼𝙎𝘼𝙇𝘼𝙃 𝘼𝙏𝘼𝙐 𝙁𝘼𝙆𝙏𝘼 ?


Seringkali, Kita sembrono mengeluarkan isi curhat pada orang lain atau pada seorang terapist, sampai-sampai sang terapistpun ikut bingung dengan hal yang Kita ceritakan.


Tapi tahukah Anda, apa yang sebenarnya Anda curhatkan?


Anda sering katakan yang sedang Anda ceritakan adalah yang menjadi masalah Anda, namun, cerita yang disampaikan terlalu panjang dan cenderung berbelit-belit.


Benarkah apa yang Anda katakan, semuanya adalah masalah? Atau malah merupakan fakta?


Misalkan, pasangan Anda, anak, atau orang lain bersikap yang tak sesuai harapan Anda, apakah ini masalah atau fakta?


Ketahuilah hal ini adalah 𝙛𝙖𝙠𝙩𝙖.


Faktanya sikap mereka tak sesuai harapan.


Apa yg jadi masalah sebenarnya?


𝙈𝙖𝙨𝙖𝙡𝙖𝙝 adalah 𝙧𝙚𝙨𝙥𝙤𝙣 Anda terhadap hal atau sikap orang lain ataupun  peristiwa yang terjadi di mana hal tersebut tak sesuai antara fakta (kenyataan) dengan harapan Anda.


Oleh karena itu pastikan Anda bisa membedakan antara fakta dengan masalah.


Jika itu adalah fakta (kenyataan), maka Anda tak punya kendali untuk mengubahnya, sebab hal itu berada di lingkaran peduli Anda bukan pada lingkaran kendali.


Terus jika sudah paham apa masalahnya, lalu apa yg diinginkan (diharapkan) oleh Anda?


Ingat, pastikan harapan itu bukan pada perubahan sikap orang lain yang Anda tak mampu mengubahnya.


Jika ingin orang lain berubah, maka Anda selalu jauh dari kata 𝙗𝙖𝙝𝙖𝙜𝙞𝙖.


Setiap orang bertanggung jawab atas perilakunya masing-masing, dan Anda bertanggung jawab atas perilaku dan perasaan Anda.


Perubahan perilaku setiap orang merupakan 𝙝𝙞𝙙𝙖𝙮𝙖𝙝 dan hal ini adalah hak penuh dari Allah Subhaanahu wa Ta'aala.


Jika ingin mengubah orang lain, maka Kita tak mungkin mengubahnya.


Kita hanya bisa mengendalikan diri agar dapat menerima atau mengubah perilaku diri sendiri dan ngga bisa mengendalikan perubahan orang lain, sebab Kita bukan pemberi hidayah.


Kita hanya bisa peduli pada orang lain.


Peduli dengan tulus, walau sikap dan perilakunya belum sesuai dengan harapan Kita, yang dapat Kita lakukan adalah tetap memberi cinta dan kasih, karena Allahu Ta'aala, 𝙩𝙖𝙣𝙥𝙖 𝙥𝙖𝙢𝙧𝙞𝙝.


Selanjutnya?


Yang mesti menjadi perhatian untuk diterapi adalah, bagaimana respon (ketidaksiapan) Anda mendapati fakta yang tak sesuai dengan harapan.


Saat Anda tak siap, maka muncul rasa tak nyaman, maka terapi rasa tak nyaman itu. 


Do'anya, "𝑌𝑎 𝐴𝑙𝑙𝑎ℎ, 𝑤𝑎𝑙𝑎𝑢𝑝𝑢𝑛 ℎ𝑎𝑚𝑏𝑎 𝑚𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎 𝑡𝑎𝑘 𝑛𝑦𝑎𝑚𝑎𝑛, ℎ𝑎𝑚𝑏𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 𝑟𝑎𝑠𝑎 𝑡𝑎𝑘 𝑛𝑦𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑖, 𝑑𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑚𝑏𝑎 𝑝𝑎𝑠𝑟𝑎ℎ𝑘𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑠𝑎 𝑖𝑛𝑖 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑛𝑦𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑗𝑎."


Saat Anda tak siap, boleh jadi Anda merasakan kekecewaan.


Maka contoh do'a terapinya, "𝑌𝑎 𝐴𝑙𝑙𝑎ℎ, 𝑤𝑎𝑙𝑎𝑢𝑝𝑢𝑛 ℎ𝑎𝑚𝑏𝑎 𝑚𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑤𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑘𝑎𝑝 𝑓𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑙𝑎 𝑏𝑙𝑎 𝑏𝑙𝑎, ℎ𝑎𝑚𝑏𝑎 𝑟𝑖𝑑ℎ𝑜 𝑚𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑖, 𝑑𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑚𝑏𝑎 𝑝𝑎𝑠𝑟𝑎ℎ𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑀𝑢, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑚𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑎𝑓𝑘𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎."


Saat Anda tak siap, boleh jadi Anda akan merasa benci pada perilaku seseorang, dan ingat, Anda boleh membenci perilakunya, tapi tak boleh membenci orangnya, sebab orangnya hanyalah titipan Allah yang fungsinya sebagai fitnah atau ujian buat Kita. 


Boleh saja Kita memberikan nasehat, bimbingan dan lainnya, tentang perubahannya serahkan pada Allah.


Berlaku adil-lah, siapapun bisa saja berbuat salah, termasuk Anda. 


Anda mesti mampu memisahkan antara orangnya dengan perilakunya, karena setiap perilaku tentu ada niat positifnya.


Dan contoh do'a untuk terapi perasaan benci, "𝑌𝑎 𝐴𝑙𝑙𝑎ℎ, 𝑤𝑎𝑙𝑎𝑢𝑝𝑢𝑛 ℎ𝑎𝑚𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑛𝑐𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑙𝑎𝑘𝑢 𝑏𝑢𝑟𝑢𝑘 𝑠𝑖 𝑓𝑢𝑙𝑎𝑛, ℎ𝑎𝑚𝑏𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑖, 𝑑𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑚𝑏𝑎 𝑝𝑎𝑠𝑟𝑎ℎ𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑀𝑢, 𝑘𝑒𝑑𝑎𝑚𝑎𝑖𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑡𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑎𝑓𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎."



Wallaahu A'lam,


Sahabat Belajar Anda,


𝙙𝙧. 𝙍𝙖𝙢𝙖𝙙𝙝𝙖𝙣𝙪𝙨, 𝘾𝙃𝙩., 𝙈𝘾𝘾.𝙈𝙏., 𝘾𝙀𝙁𝙏.𝙈𝙏., 𝘾𝙄.

𝐼𝑛𝑠𝑡𝑟𝑢𝑐𝑡𝑢𝑟 & 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑒𝑠𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 𝑇ℎ𝑒𝑟𝑎𝑝𝑖𝑠𝑡

Mengenal Diri

 





Penjelasan sederhana mengenai perbedaan jasad, ruh, jiwa dan nyawa. Analoginya seperti komputer. Setelah penciptaan jasad (the physical body), Allah SWT meniupkan ruh (soul) ke dalam jasad. Jiwa (spirit) adalah sinergi antara panca indra dan perasaan dalam jasad. Nyawa (life) adalah gabungan antara jiwa dan ruh. Jika dicabut selesai fungsi jasad sebagai manusia yang hidup.

Rujukan
https://quran.com/89/27-30?translations=20,33
○ Jiwa yang tenang kembali kepada Allah SWT (surga).
https://quran.com/15/26?translations=20,33
○ Penciptaan manusia dari tanah.
https://quran.com/25/54?translations=20,33
○ Penciptaan manusia dari tanah dan air.
https://quran.com/23/12-14?translations=20,33
○ Tujuh proses penciptaan manusia dari saripati dan air mani.
https://quran.com/17/85?translations=20,33
○ Ruh itu adalah urusan Allah SWT.
https://quran.com/39/6?translations=20,33
○ Ruh ditiupkan dalam jasad, lalu pendengaran dan hati.
https://quran.com/32/9?translations=20,33
○ Kami berikan kepada setiap jiwa petunjuk.
https://quran.com/91/8?translations=20,33
○ Jiwa yang menerima petunjuk.
https://quran.com/32/13?translations=20,33
○ Jiwa yang menerima petunjuk.
https://quran.com/9/118?translations=20,33
○ Jiwa yang sempit dan luas.
https://quran.com/86/4?translations=20,33
○ Jiwa dijaga Allah SWT. Jiwa kotor dan bersih.
https://quran.com/40/17?translations=20,33
○ Jiwa diminta pertanggungjawaban.
https://quran.com/24/24?translations=20,33
○ Lidah, tangan dan kaki menjadi saksi.
https://quran.com/36/65?translations=20,33
○ Jasad menjadi saksi.
https://quran.com/75/2?translations=20,33
○ Jiwa yang menyesal (neraka).
https://quran.com/81/14?translations=20,33
○ Jiwa sadar yang dilakukan.
https://quran.com/82/5?translations=20,33
○ Jiwa sadar apa yang dilakukan dan dilalaikan.
https://quran.com/39/42?translations=20,33
○ Allah memegang jiwa ketika mati dan menahan ketika tidur.
https://quran.com/5/60?translations=20,33
○ Manusia yang dikutuk oleh Allah SWT.
https://quran.com/91/7-10?translations=20,33
○ Beruntunglah orang yang menyucikan jiwa. Berbuat baik.
https://quran.com/2/265?translations=20,33
○ Membelanjakan harta untuk keteguhan jiwa.
https://quran.com/92/18?translations=20,33
○ Menafkahkan harta untuk membersihkan jiwa.
https://quran.com/2/154?translations=20,33
○ Orang gugur dijalan Allah tidak mati. Jiwa tidak mati.
https://quran.com/29/57?translations=20,33
○ Yang merasakan mati adalah jiwa.
https://quran.com/21/8?translations=20,33
○ Makna jasad.
https://quran.com/10/92?translations=20,33
○ Makna badan.
https://quran.com/5/3?translations=20,33
○ Makna mayat.
https://quran.com/74/38-45?translations=20,33
○ Tiap-tiap jiwa bertanggungjawab. Surga dan neraka.
https://quran.com/79/2?translations=20,33
○ Malaikat yang mencabut nyawa dengan keras dan lemah-lembut.
https://www.youtube.com/watch?v=C_pdFz5b6As& (Youtube)
○ Video lengkap penjelasan jasad, ruh, jiwa dan nyawa