Sabtu, 24 Oktober 2020

50 Jenis Penyakit :

 


Berikut 50 Jenis Penyakit yang dimaksud:


• Sariawan = Suka Ngomel
• Darah rendah = Banyak Pertimbangan, Ragu-Ragu
• Sinusitis = Menahan beban pikiran
• Kolesterol = Punya pendapat tak mau disanggah
• Darah tinggi = Emosi tinggi, tak mau kalah.
• Alergi = Ambisi tinggi, ambisi untuk disegani.
• Penyakit Kulit = Penyakit nostalgia dengan angan-angan, maunya diperhatikan.
• Sakit Gigi = Hobinya marah, geram
• Asma = Emosi tertekan dan tertutup.
• Hernia = Keinginan tinggi tidak tercapai.
• Batuk = cerewet, apa-apa dikomentari.
• Hermia = Emopsi terpendam, keinginan yang salah, terlalu memaksakan.
• Penyempitan jantung = suka ngatur, kurang suka menerima.
• Tumor = Ngeyel, meremehkan orang.
• Dada Panas = marah dipendam, tertekan.
• Tidak Punya Keturunan = Diam, kurang inisiatif.
• Lumpuh = Pemalas/malas.
• Kanker Usus = Negeyel, semaunya sendiri, ngambek.
• Kenker Payudara = Keinginan yang meledak-ledak.
• Kanker Rahim= Suka marah, merepet.
• Bisul di Pantat = Ambisi tinggi tetapi tidak dikerjakan.
• Bisul di kepala = Ambisi tinggi dan dikerjakan.
• Jantung Bengkak = Egois, keinginan kuat
• Jantung Bocor = Ngejek, emosi dipendam.
• Jantung = Yakin terhadap prinsipnya.
• Paru-Paru = merasa paling mampu, rasa bangga yang kuat,
• Ginjal = tidak dapat membedakan mana yang baik mana yang buruk, dan mana yang benar mana yang salah.
• Sesak Nafas, Asma, Tenggorokan, Ulu hati = keinginan yang kuat, sedikit gerak
• Vertigo = tidak mau mendengar nasehat.
• Kaki sakit/Sendi = Mau menang sendiri
• Tangan Sakit = Merasa mampu menangani.
• Leher Sakit = Suka berpaling.
• Keringat Dingin = Terlalu Santai.
• Keringat Banyak = Kemrungsung.
• Asam Urat = Prinsipnya tidak bisa diarahkan.
• Diabetes = Solusinya paling benar, suka ngatur.
• Strook = Meras mampu berdiri sendiri, pendiam,egois, emosi terlalu tinggi
• Maag = Suka ngeyel
• Anyangan = Apa yang diinginkan supaya tercapai.
• Sakit Kejang = Pikiran kurang baik.

• Darah Tinggi = Emosi
• Tensi Tinggi = Cepat tersinggung.
• Serak = Punya sifat kurang terpuji, meras mampu
• Vena Tersumbat = Emosi Terpendam
• Sakit Kepala (depan) = Berfikir yang bukan-bukan
• Sakit Kepala (tengah) = berfikir berhari-hari
• Sakit Kepala (belakang) = cepat emosi
• Sakit Kepala (samping) = tidak mau mendengar.

• Sesak nafas di hulu hati = cepat putus asa.
• Sesak nafas di atas = emosi disimpan. Sesak nafas di dada = emosi tertekan. Pilek Sering Ingusan = Sedikit-sedikit difikir serius. Sakit Perut = Cepat Emosi. Asam Urat Pangkal Ibu Jari = Sangat kukuh, kuat pegang keyakinan. Kaku Perut = tak mau mendengar Bisa lari ke hati = dendam, emosional. Bisa sirosis lari ke pancreas = Emosional, suka ngatur. Lari ke kaki/dengkul = keinginan kuat.

Nah, mari kita berkaca dan memperbaiki diri.
Up date pikiran 

ANTI SELINGKUH

 Niat dan Doa adalah senjata 

2/3 malam


Ya Robb


Walaupun suami saya selingkuh sehingga saya meRasakan sakit hati jiwa ini   , saya *Terima* rasa kecewa ini  .  Saya *Ikhlas* menerima nya,

Saya *Pasrahkan* pada Mu, agar aku memaafkan ,  hamba ingin agar suami ku sadar , dan mendapat hidayah ..


Ya Robb  , saya sudah memaafkn suami ku 


Ya robb jika ini akibat *dosa* 2x ku

Ampuni ya Robb


Ya Robb

Saya Ikhlas saya pasrah 21x  ... 


*Temani* saya dalam Ikhtiar ku

*Titip* apa yg di luar kemampuan ku


Aamiin

AYO ... TERAPY PIKIRAN EMOSI NEGATIF ANDA , JANGAN DI BIARKAN TERSIMPAN DI MEMORI PIKIRAN ANDA !!!

 




🥰❤❤❤❤❤

Konseling dan Terapi Pikiran dg  "HIPNOTERAPI"


Apakah Anda Punya Masalah  di bawah Ini ? 

1. Minder, Kurang Percaya diri

2. Berat badan ( menurunkan berat badan ) 

3. Fobia atau rasa takut berlebihan tidak wajar 

4. Stress, terlalu banyak beban pikiran

5. Depresi, tidak bahagia padahal punya segala nya

6. Sedih yang menahun akibat suatu tragedi

7. Marah Meluap sulit mengendalikan diri 

8. Sakit Hati 

9. Dendam , marah, sebel, kecewa terhadap seseorang

10. Trauma , terbayang pengalaman buruk

11. Merasa cemas , ketakutan tanpa alasan

12. Sulit melupakan masa lalu / pegalaman buruk0

13. Pikiran selalu Negatif

14. Ingin Berhenti merokok

15. Kecanduan Belanja , perjudian, seks ,alkohol , coklat dsb 

16. Tidak mampu menahan kencing atau mengompol di waktu tidur 

17. Latah ( bicara ngawur ketika kaget )

18. Cemas , panic attack , tiba tiba ketakutan 

19. Berlebihan dalam kebersihan atau bersuci dari najis

20. Bolak balik memeriksa kunci pintu rumah , mobil atau sesuatu yg perlu di kunci

21. Takut terkena penyakit , selalu terbayang penyakit atau kematian 

22. Pikiran tiba tiba kosong , tidak tahu apa yg harus dilakukan

23. Mudah tersinggung, sensitif 

24. Tidak mampu merasa senang atau sedir ( datar )

25. Paranoid , merasa dirinya selalu dalam bahaya 

26. Sering Pingsan , berteriak teriak tanda sadar

27. Amnesia , tidak tahu jati dirinya, tidak mengenal anggota keluarga

28. Sering melihat, mendengar atau merasakan sesuatu yang tidak nyata

29. Tidak bisa Konsetrasi saat Ujian 

30. Kurang konsentrasi , lemah daya ingat

31. Kurang Motivasi Belajar

32. Kurang Public Speaking

33. Psikosomatis, penyakit fisik yg disebabkan oleh perasaan

34. Sakit Maag karena pikiran , stress

35. Sariawan ( gusi bibir luka) sering kambuh 

36. Insomnia, sulit tidur , mimpi buruk , imajinasi menyeramkan

37. Sakit kepala ,migren

38. Sulit melupakan mantan

39. Takut jatuh cinta karena takut di sakiti

40. Kurang Percara diri dalam mendekati lawan jenis 

41. Kurang gairah cinta antar pasangan

42. Bosan dalam pernikahan ( terapi - suami istri )

43. Alergi , asma 

44. Nafsu makan

45. Impotensi non organik

46. Orgasman , frigiditas

47. Nyeri saat Menstruasi berlebihan

48. Lesbianism

49. dan Masih banyak lagi

Dengan Hipnoterapi , bisa merubah prilaku kebiasaan BURUK


YAKIN,,, !!


Terapi dg "HIPNOTERAPI"

KONSULTASIKAN KEPADA KAMI, ..

KAMI IKHLAS MEMBANTU , ASAL BUKAN UNTUK COBA COBA ..


Terapy sepuas nya , dg bayaran seIkhlas nya mengharap Ridho menjemput kesembuhan perluas amal.


Hubungi whatsapp di bawah ini  ,...


Klik link ini  :   

https://wa.me/628127311604 

https://wa.me/6282184233333

🥰😍❤❤❤❤❤

Jumat, 23 Oktober 2020

Prinsip Memaknai Segala Situasi




 Hati pikiran Tenteram, Damai, bahagia dan nyaman  serta mengundang berkah dan Pertolongan Tuhan 

Prinsip  memaknai segala situasi

1. Dari Tuhan 

2. Salah Diri Sendiri ( bersihkan dg memohon ampun dan memaafkan )

Sekarang prinsip ketiga yaitu: DEKATI, DATANGI TUHAN


Memohon pada Allah dg rasa Hina dan Butuh 


4. Rasa situasi apa pun : Terima dg Iklhas 

5. Pasrahkan  

6. Meminta di Temani Tuhan dalam Ikhtiar

7. Titip pada Tuhan apa yg di luar kemampuan kita

5 Prinsip Memaknai Sakit Client



5 Prinsip Memaknai Sakit Client

Dalam Praktik Healing (Bag 2)


Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh


Jika sebelumnya atau minggu yang lalu kita telah membahas prinsip pertama dan prinsip kedua, maka hari ini kita akan bahas dua prinsip lagi. Sehingga di waktu dan kesempatan yang akan datang tinggal membahas prinsip terakhir, atau prinsip kelima. 


Sekadar mengulang prinsip yang dibahas sebelumnya adalah:


1. Dari Allah

2. Salah Diri Sendiri


Sekarang prinsip ketiga yaitu: DEKATI, DATANGI ALLAH. 


Kenapa mesti mendekati Allah? Karena kalau kita jauh Allah pun jauh. Kalau kita dekati, Allah pun dekat hee..


Adalah tak mungkin kita meminta pada sesuatu yang jauh dan tak terjamah oleh iman kita. Adalah tak mungkin kita berbisik dalam doa pada sesuatu yang tidak dekat dengan kita. Itu sebuah permintaan yang tidak serius dan tidak bersungguh-sungguh. 


Karena itu terapis harus mendekat dengan Allah. Dengan demikian secara tidak langsung terapis  mengajak clien juga mendekat dengan Allah. Jika terafis berdekatan dengan Allah maka yang berwujud padanya kemudian adalah buah hikmah dan bahasa hikmah. Tatapan matanya welas asih, lembut dan tenang. Sadar diri siapa yang layak, siapa yang pandai. Tahu diri siapa yang memegang kekuasaan atas sesuatu. Raut wajah dan senyumannya sedekah, hingga kedamaian benar-benar berwujud karena Allah jadikan hati menjadi damai dan tenteram.


Kalau  sakit jangan buru-buru dikasih obat. Kenapa? Karena obat bukan penyembuh. Ia hanyalah pelengkap ikhtiar karena Allah suruh kita berobat. Penyembuh tetap menjadi otoritas Allah. Itu tak akan pernah terganti.


Ingat kisah Nabi Musa AS, dikutif dari kitab Fathul Majid, syekh Nawawi, Banten. Dituliskan tentang Nabi Musa yang sakit gigi. Musa datang ke Allah, mengadu tentang sakitnya. Maka Allah kemudian memintanya memetik satu rumput di suatu tempat.


"Letakkan rumput itu pada gigimu yang sakit," kata Allah.


Maka seketika itu sakit gigi Musa AS sembuh. 


Setelah beberapa waktu berlalu, sakit itu kembali kambuh. Nabi Musa pun bergegas mengambil rumput yang dijadikan obat sebagaimana pernah diberi petunjuk oleh Allah. Tapi anehnya, sakitnya malah tambah parah.


Nabi Musa menyeru Allah: "Bukankah Engkau memerintahkanku dan menunjukkanku untuk ini?"


Allah menjawab: "Pada sakitmu pertama kau datang padaku. Tapi pada sakit kedua kau mendatangi rumput itu, bukan mendatangi-Ku."


Sahabat, prinsip ketiga ini, dilandasi oleh pentingnya mendekat dan mendatangi Allah lebih dulu, tanpa mengeyampingkan obat. Karena memang terapi kita tidak memberi obat tapi supaya berjumpa dengan kesembuhan. Ini penting bagi terapis dan penting mebawa client menjadi lebih dekat denga Tuhannya.


Sebagaimana  Allah menegaskan di dalam QS Al Baqarah: 186 berikut ini:


"Dan  apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka Aku sungguh dekat. Aku kabulkan permohonan yang berdoa apabila dia berdoa kepadaKu. Hendaklah mereka memenuhi perintahKu agar mereka memperoleh kebenaran."


Di dalam hadist qudsi, Allah berfirman: "Aku dalam sangkaan hambakKu dan Aku akan selalu bersamanya ketika ia mengingatKu."


Masih dalam penggalan hadist qudsi tersebut kata Allah lagi: " Jika ia mendekat kepadaku sejengkal, Aku mendekatinya sehasta. Jika ia mendekatiKu sehasta, maka Aku mendekatinya sedepa. Dan jika ia mendekati Aku berjalan kaki, Aku mendekatinya berlari lari kecil.


Sahabat, dekati Allah. Maka Allah mendekat untukmu. Jika sudah demikian baru kemudian kau pintalah apa yang hendak dipinta. Suruhlah clien meminta dengan wasilah terapis. Suruhlah clien berdekatan dengan Allah. Lalu kemudian tak jarang clien pun menangis sesenggukan. Dia adukan perihal sakitnya dan dia ikhlas pasrah atas ketentuanNya. Maka kemudian berasa nyaman sekujur tubuhnya. Padahal belum lagi akan ditapping. Kalau sudah nyaman ya sudahlah, gak usah di tapping. Simpan buat besok-besok lagi hehe.


Seperti kemarin client saya dari kota yang jauh dari provinsi berbeda. Ketika masuk dan duduk di ruang terapi tak ada yang dikatakannya kecuali bersamaan dengan air mata. Ibu-ibu, umurnya 60 tahun. Cerita kesedihan tiada terperi. Jika saya tak menjaga hati dan lupa akan 5 prinsip ini, terlonjak kaget saya dengar kepiluannya. Sungguh baru kali ini kepiluannya menghujam hati siapapun, termasuk saya. Kenyataan yang tak layak namun nyata dalam hidup.


Kemudian sang ibu itu dapat pulang dengan berhias senyum di wajahnya. Berulang-ulang dia ucapkan terima kasih, dari ruang terapi hingga di teras rumah. Kesedihan tiada terperi itu ternyata dapat melegakan hatinya ketika dia berhasil diajak dekat dengan Allah. Sepanjang terapai tak putus-putus air matanya. So dekati Allah dan datanglah pada Nya. Terapis hanya wasilah.


Prinsip keempat: HATI TIDAK LALAI

Saya langsung saja nukilkan hadist riwayat Muslim: "Berdoalah kepada Allah dan kamu meyakini akan dikabulkan. Ketahuilah, Allah Azza Wa Jalla tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.


Hati yang tidak lalai menjadi prinsip dalam praktik terapis. Dalam tekhnik hal ini telah masuk dalam bahasan YKIP. Dimana, baik terapis dan client sama-sama dalam keadaan yakin dan khusuk mengakses zona Allah. Tak lagi ada kepikiran soal tagihan yang belum sempat diambil. Tak lagi mikir bagaimana pelanggan yang mau bayar hutang hari ini. Tak lagi mikir jemuran yang kehujanan. Abaikan. Hati yang tak lalai jadi syarat doa didengar Allah.


Hati yang tidak lalai ini menjadi indikator kesungguhan terapis dan client di dalam meminta kesembuhan terhadap Allah. Tidak semua orang yang sakit itu ingin sembuh. Ada kadang memang orang itu merasa tak ingin berubah dari apa yang dialaminya. Sebagai terapis, penting memetakan dan memusatkan apa goal yang diinginkan bersama, sehingga satu frekuensi dan satu energi yang sama.


Orang yang menganggap bahwa merokok itu dapat meningkatkan produktivitas kerjanya, sehingga dengan merokok seseorang semakin merasa produktif. Ada persangkaan yang keliru di dalam keyakinannya sehingga jika orang demikian diterapi untuk berhenti merokok, maka dia hanya akan mengakses data bawah sadarnya, yakni mendapatkan  apa persangkaan yang ada di dalam hatinya semata. 


Bahwa orang hanya akan mendapatkan apa yang ia fokuskan, bukan pada apa yang  Diinginkan. Kita ingin clien sembuh, tapi dia melalaikan hatinya dengan memiliki pilihan lain dengan merasa nyaman dengan keadaannya, maka yang dia tak akan berjumpa dengan yang tak diinginkannya. Percuma. Tak guna. Allah hanya akan jadikan pada sesuatu sesuai apa sangkaan dalam hati itu sendiri. 


Buya Hamka  pernah ditanya seorang laki-laki dengan menggebu-gebu. "Buya, sungguh tak sangka, ternyata di Mekkah itu ada wanita "tidak baik" juga?" tanya lelaki itu. Buya menjawab:


"Owh ya, saya di Los Angeles dan New York dan Masya Allah, di sana tak ada wanita tidak baik."


"Ah, mana mungkin Buya? Kalau di Mekkah ada, Amerika sudah pasti gudangnya, banyak," sahut lelaki itu.


Maka kata Buya Hamka, " Kita memang hanya akan dipertemukan dengan apa-apa yang kita cari."


Nah, ini menunjukkan betapa sebuah kenyataan kemudian bergantung kepada apa yang menjadi fokus kita, di mana hati punya tendensi.  


Jika fokus menjadi domain pikiran, maka hati yang tidak lalai adalah domain rasa (hati).  Jika fokus akan memberi kekuatan pada pencapaian, maka "rasa" yang menjadi domain hati memiliki kekuatan jauh lebih dahsyat.  Dikatakan hati (heart) memiliki elektromagnetik 5000 kali lipat lebih besar dari pada otak. Hati memiliki 40.000 saraf neuron yang membuat seolah dia punya otak sendiri. 


"Sungguh beruntung orang yang mensucikan jiwa (hati) itu. Dan sungguh rugi orang yang mengotorinya (QS. Asu Syams:9-10)


Maka menjaga rasa dengan hati yang tak lalai sesungguhnya  mensucikan perjumpaan dengan Allah.  Sejatinya pula hati yang tak lalai adalah esensi dari tujuan hanya menguatkan 

Copas dari YKIPS.