Jumat, 29 Januari 2021

Sejarah BUDI SUCI



 Perguruan Silat Budi Suci ini bermula dari seorang putra bangsa Indonesia kelahiran Indramayu,Jawa Barat yang bernama H.ABDUL ROSYID.Beliau dilahirkan pada tahun 1902,yang dimana beliau diasuh dan dibesarkan oleh bapa saudaranya sendiri iaitu HAJI YASSIN,yamg terkenal sangat gemar akan seni beladiri pencak silat.ABDUL ROSYID sejak kecil lagi dilatih secara matang oleh bapa saudaranya,HAJI YASSIN,untuk dijadikan pewaris tunggalnya untuk segala ilmu pengetahuan yang dimilikinya baik dibidang ilmu kerohanian mahupun dibidang ilmu beladiri pencak silat.Dengan berbekal segala ilmu yang diwarisi dari bapa saudaranya,ABDUL ROSYID pergi merantau dan pada usia 30 tahun,beliau menuanikan ibadah haji ke tanah suci Mekah,sehingga beliau dikenal dengan nama HAJI ABDUL ROSYID.Sepulangnya dari tanah suci Mekah,beliau kemudian berhijrah ke tanah kelahirannya di Indramayu(Cirebon),dan dalam perantauannya,beliau menciptakan seni beladiri pencak silat yang dipadukan dengan keimanan kepada Allah swt,serta kesucian budi pekerti sehingga ilmu beladiri yang dicipatakannya dinamakan BUDI SUCI.Untuk penyebaran ilmu silat BUDI SUCI ,beliau mengangkat BAPAK SIDIK sebagai penerusnya.Maka Bapak Sidik ditugaskan untuk menyebarkan dan mengamalkan ilmu silat ini keseluruh pelosok Nusantara,serta sebahagian daerah SINGAPURA dan Malaysia.Setelah perang kemerdekaan Indonesia,bertambah besarlah tekad Almarhum Bapak Sidik untuk mengamalkan serta menyebar luaskan ilmu silat BUDI SUCI ini ke seluruh pelosok Nusantara dan pada tahun 1950 dimulailah perjalana Almarhum Bapak Sidik untuk menyebarkannnya.

Tahun 1950 -didaerah Indramayu,Cirebon dan Banten

Tahun 1952-di Pulau Seribu(Jakarta)

Tahun 1954-di Jakarta

Tahun 1957-di T.Bangka

Tahun 1962-di daerah Tanjung Pinang

Tahun 1969-didaerah Medan

Tahun 1970-di daerah Banyuwangi

Tahun 1971 di daerah Palembang

Tahun 1972-di daerah Semarang dan Rembang

Tahun 1973-di daerah Sidoarjo,Probolinggo dan Blitar

Tahun 1974-didaerah Surabaya

Tahun 1975-didaerah Singapura

Tahun 1976-didaerah Malaysia dan Sumatera Selatan

Tahun 1977-di Bandar Lampung

Tahun 1978-di Bali

Pada 1974,waktu mengajar di Surabaya,Almarhum Bapak Sidik bersama anaknya,Bapak Zaenal Abidin Sidik,menetap di Surabaya,dengan memetik pengalaman Almarhum yang selama ini dalam pengajarannya hanya dilakukan secara kelompok dengan azaz kekeluargaan dirasakan kurang tepat untuk kelestarian ilmu silat BUDI SUCI.Bapak ZaenalAbidin Sidik,dengan dibantu para guru serta pendekar yang ada di Indonesia mulai mengatur supaya lebih baik lagi,maka didirikanlah Perguruan Silat Budi Suciyang hari kelahirannya ditetapkan pada tanggal 10 November 1979 serta menetapkan Almarhum Bapak Sidik sebagai Guru Besar dan Bapak Zaenal Abidin sebagai Guru Utama .Pada tanggal 31 Mei 1986,Perguruan Silat Budi Suci ini masuk dalam Ikatan Pencak Silat Indonesia(IPSI).Tahun 1989 Bapak Zaenal Abidin Sidik merantau untuk mengembangkannya dan berhasil membuka cabang-cabang lagi diwilayah Sumatera Selatan ,Lampung dan sekitarnya dan menetap di Prabumulih.Pada tanggal 5 Mei 1994,Bapak Sidik meninggal dunia pada jam 19.00 di rumah sakit Cik Yan,Palembang dan sesuai dengan wasiat beliau maka Bapak Zaenal Abidin Sidik diangkat menggantikan sebagai Guru Besar.Demikian sejarah singkat Perguruan Budi Suci Indonesia(PSBS)dengan harapan semoga cita cita H.ABDUL ROSYID Almarhum melalui Perguruan Silat Budi Suci yang kini mulai dibenahi untuk menuju lebih professional,untuk lebih dikenal serta diresapi sebagai budaya bangsa yang harus kita lestarikan bersama.SEMOGA ALLAH SWT MEMBERKATI TEKAD SUCI INI.AMIN.

Aku Sesuai Persangkaan Hamba-KU

 


Aku Sesuai Persangkaan Hamba-KU


Hadits #1435

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي ، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي ، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ، ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي ، وَإِنْ ذَكَرنِي فِي مَلَأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat).” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 6970 dan Muslim, no. 2675]


Faedah dari Hadits:
Allah bersama hamba-Nya yang beriman dengan sifat ma’iyah (kebersamaan) yang khusus yaitu dengan memberi perhatian, penjagaan, taufik, dan pertolongan.
Allah bersama hamba-Nya ketika ia mengingat-Nya, maksudnya Allah bersamanya dengan rahmat-Nya, memberinya taufik, hidayah dan perhatian. Adapun firman Allah Ta’ala (yang artinya), “Dan Dia bersama kalian di mana saja kalian berada”, yaitu dengan ilmu Allah. Hal ini dinyatakan oleh Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim, 17:3.

Allah menyatakan diri-Nya dengan “nafs”, berarti Allah mempunyai dzat yang hakiki.
Kalimat “Jika ia mengingat-Ku, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku” maksudnya jika mengingat Allah dalam keadaan bersendirian. Amalan yang sembunyi-sembunyi seperti inilah yang dibalas oleh Allah.

Ulama Mu’tazilah dan yang sepaham dengannya berdalil bahwa malaikat lebih mulia dari para Nabi berdasarkan dalil “… Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat)”. Namun ulama Syafi’iyah menyatakan bahwa para nabi tetap lebih mulia dari malaikat berdasarkan dalil ayat tentang Bani Israil (yang artinya), “… dan Kami lebihkan mereka atas makhluk lainnya.” (QS. Al-Jatsiyah: 16). Adapun yang dimaksud hadits adalah mengingat Allah di suatu kumpulan yang tidak terdapat nabi di situ, tentu kumpulan malaikat itu lebih utama.

Jika seseorang mengingat Allah (berdzikir kepada Allah) di suatu kumpulan, Allah akan menyanjungnya di sisi makhluk-Nya yang mulia (yang lebih baik dari kumpulan tersebut).

Berhusnuzhan kepada Allah.
Allah memiliki sifat kalam.

Sesuai Persangkaan Hamba kepada Allah
Mengenai makna hadits di atas, Al-Qadhi ‘Iyadh rahimahullah berkata, “Sebagian ulama mengatakan bahwa maknanya adalah Allah akan memberi ampunan jika hamba meminta ampunan. Allah akan menerima taubat jika hamba bertaubat. Allah akan mengabulkan doa jika hamba meminta. Allah akan beri kecukupan jika hamba meminta kecukupan. Ulama lainnya berkata maknanya adalah berharap pada Allah (raja’) dan meminta ampunannya” (Syarh Shahih Muslim, 17:3).



Husnuzhan kepada Allah, itulah yang diajarkan pada kita dalam doa. Ketika kita berdoa pada Allah kita harus yakin bahwa doa kita akan dikabulkan dengan tetap melakukan sebab terkabulnya doa dan menjauhi berbagai pantangan yang menghalangi terkabulnya doa. Karena ingatlah bahwasanya doa itu begitu ampuh jika seseorang berhusnuzhan kepada Allah. Jika seseorang berdoa dalam keadaan yakin doanya akan terkabul, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,



اُدْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالإِجَابَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لاَ يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاَهٍ



“Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. Tirmidzi, no. 3479. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).





Kamis, 28 Januari 2021

Nyentrik Bareng

 


1. Kata Pengantar 

Assalamu alaikum warohmatullahi wabarotuh 

Puji syukur saya Panjatkan kepada Allah swt . yang mana  saya telah mengikuti Perkuliahan  Metaphysical Hypnosis   yang telah di selenggarakan oleh Indonesia Hypnotists Guild  ( IHG ) 

Mulai tgl 25 – 27 Januari 2021  melalui zoom , Nyentrik Bareng Bersama Gus Achun 

Alhamdulillah , saya dapat mengikuti selama 3 hari tersebut 

Dan saya dapat menambah Ilmu ber manfaat 


2. Ilmu yang di dapat selama Perkuliahan  :

A. Keyakinan : 

Suatu sikap yang di tunjukan oleh manusia , menyimpulkan bahwa apa yang di lakukannya adalah BENAR 


- Pengalamanan : 

Adapun Pengalaman saya dalam melakukan pengobatan terhadap Klien adalah dengan memanfaatkan keyakinan Klien tersebut .  Klien saya tersebut meyakini bahwa dia kesurupan karena ada pesan dari leluhur nya yg belum dia terima .

Maka dengan Mengikuti keyakinan nya tersebut . Saya sarankan untuk ikuti arahan leluhur tersebut. Selanjut nya : Sembuh


- Rumusan Terapy dan Motivasi :

Setelah Saya mengikuti Kuliah Nyetrik Bareng dengan Gus Achun , Maka saya dapat merumuskan Langkah Langkah Langkah sbb : 

1. Niat , bentuk terlebih dahulu Niat di hati, di ikrarkan dan di Tulis di atas kertas

Karena dengan sentuhan keyakinan bahwa Sesungguhnya amalan itu  tergantung pada Niat.  Niat nya sudah mempercayai dan percaya dengan keyakinan nya, maka 88% sudah mencapai Kesuksesan 

2. Unsur Keyakinan Utama 

Setiap manusia mempunyai keyakinan Religius, social , shamanisme dan nature 

        Saya menggunakan 99 sifat Allah yg pasti ada pada manusia . 

Saya Contohkan :  jika klien Visual . coba bayangkan bahwa  ada nenek nenek tua renta mau menyeberang jalan .  apa yang timbul di hati mu ( niat mu ) atau membantu kah ??

Ini menunjukan bahwa ada nilai keyakinan kuat bhwa manusia itu Kasih Sayang 


B. Ada 4 Unsur yang harus di perhatikan  :

- Unsur Keyakinan Utama 

- Unsur Religius 

- Unsur Sosial 

- Unsur Shamanisme dan Nature


3. Penutup  dan Kesimpulan :

Mengikuti Perkuliahan ini sangat bermanfaat , sehingga kita dengan Mudah membuat Langkah untuk  terapy pembnerdayaan diri 

- Niat yg Kuat

- Nilai Keyakinan 

- Nilai Budaya 

- Nilai Sosial 

- Dan Unsur Shamanisme

Rabu, 27 Januari 2021

THERAPIST VS THE-RAPIST

 

THERAPIST VS THE-RAPIST


Tersebutlah pada suatu masa hidup 2 makhluk bersahabat, seekor kera dan seekor ikan. Sang kera hidup di atas sebatang pohon yang tumbuh di pinggir sungai, tempat hidup si ikan. Mereka sering meluangkan waktu untuk ngobrol dan bertukar pikiran bersama-sama. Kadangkala kelakar terjadi pula di antara mereka. Sungguh persahabatan yang sangat indah.

Hingga pada suatu saat, kera sedang bertengger di atas dahan tertinggi, dia melihat sesuatu di kejauhan. Ya! Banjir bandang di hulu sungai. Dengan kecepatan tinggi banjir bandang tersebut siap  menerjang tempat yang lebih rendah, termasuk tempat tinggal kera dan ikan!

Segera sang kera melompat ke bawah, memanggil sang ikan: 
“Hoi ikan!! Di mana kau?” 
“Aku di sini kera”, jawab sang ikan. 
“Cepat kemari, banjir bandang melanda dari hulu sungai sana. Cepatlah kau ikut aku. Biar kuselamatkan kau. Akan kuamankan kau bersamaku di puncak dahan tertinggi pohon ini”.

“Tapi kera…”, jawab sang ikan. 

“Sudahlah!! Tak ada waktu untuk berdebat! Yang penting kau aman.”, tegas kera sambil segera menyambar sang ikan dari dalam air. Setelah itu segera ia beranjak, melompat ke dahan tertinggi sambil memeluk erat sahabatnya.

Tak lama, datanglah banjir bandang, mendera semua benda di permukaan rendah di seputar sungai. Satu jam lamanya banjir mendera semua wilayah di sekitar sungai. Sampai akhirnya banjir surut. Selama itu pula kera memeluk erat ikan sahabatnya, demi keselamatan sang ikan.

Setelah banjir reda, sang kera melompat kembali ke bawah, hendak mengembalikan sang ikan ke sungai tempat tinggalnya. Dibukanya tangannya, dan terlihat sang ikan masih tertidur lelap.

“Hai ikan, bangun!” serunya. Tapi ikan diam saja. "Ikan, ikan, bangunlah! Banjir bandang sudah berlalu. Ayo melompatlah kau ke sungai, rumahmu”. Tapi ikan itu diam seribu bahasa, tak menyahut.

“IKAN!!!… IKAN!!”, kera berseru semaki keras. Tersadarlah ia, ikan itu telah mati. Mati akibat pelukannya. Manalah ada ikan biasa yang sanggup hidup di luar air? Sekalipun banjir bandang melanda, air tetaplah tempat ternyaman bagi ikan. Dan bukan pelukan hangat sang kera di atas dahan yang jauh dari air.

Itulah tadi perkataan yang hendak disampaikan sang ikan. Tapi kera tak perduli. Dengan cara pandangnya sendiri, ia hendak menyelamatkan ikan. Namun bukannya selamat, sang ikan malah mati kekeringan.
***

Sahabatku, seringkali dalam kehidupan ini kita gegabah menentukan sesuatu yang terbaik bagi orang lain. 

Bukankah perilaku monyet itu terkadang menjadi perilaku kita. Dengan segala kompetensi dan kuasa kelompok yang kita miliki, kita merasa sudah membantu satu atau dua orang. Nyatanya orang tersebut sebenarnya tidak sedang membutuhkan bantuan kita. Sudut pandang kitalah yang memberikan signal tersebut. Betul tidak!

Nah, sekarang saya akan mengajak diskusi lebih khusus lagi kepada Anda yang berprofesi sebagai terapis. Coba ingat berapa sering Anda menunjukkan perilaku di atas. Dengan semena-mena Anda merasa telah membantu seseorang melalui keilmuan yang Anda miliki, padahal dengan selaksa alasan sebenarnya orang tersebut tidak ingin dibantu! 

Pernahkah Anda merasa telah membantu seorang suami  berhenti merokok  atas permintaan istrinya? Atau pernahkan Anda merasa telah membantu seorang anak yang atas permintaan bundanya diminta untuk lebih rajin belajar? Atau kasus-kasus lain yang senada. Seseorang datang ke Anda untuk dibantu, atas permintaan orang lain? 

Pernahkah Anda mendengar satu pameo sakti dalam dunia penyembuhan, 'Every healing is self healing'. Bahwa pada prinsipnya semua kesembuhan berasal dari diri sendiri. Seampuh apapun teknik yang diberikan oleh seorang terapis, namun jika klien tidak bersedia mengikuti anjuran teknik tersebut, maka nihil pula hasilnya. Semujarab apapun obat yang diberikan oleh seorang dokter, namun jika pasien tidak mau meminumnya, maka nol besar pula khasiatnya. 

Bahkan kita para hipnoterapis sangat mahfum bahwa syarat utama seseorang bisa dihipnosis adalah sukarela. Sudah suka, juga mesti rela. Suka kepada terapisnya dan rela mengikuti semua sugestinya. 

Oleh karena itu, sebelum saya melakukan sebuah sesi terapi, setelah saya mendapatkan kondisi yang kurang memberdayakan dari klien, maka biasanya  saya menyiapkan 3 langkah awal sbb:
  1. Menanyakan apakah klien SUKARELA (MAU) dibantu. Jika jawabannya adalah YA
  2. Tanya klien apakah dia percaya kepada kita selaku terapisnya 
  3. Tanya klien apakah dia bisa dipercaya?
Sahabatku, dalam bahasa Inggris pengusada atau terapis disebut THERAPIST. Dan sebutan ini hanya layak kita sandang jika kita  sudah melakukan 3 langkah awal di atas, karena jika tidak, maka kita hanyalah akan menjadi seorang THE-RAPIST. Fahimtum!

Tabik
-haridewa-
Professional Hypnotherapist 
Happiness Life Coach
Happy Counselor 

Related Post

SEKOLAH SEJIWA


 https://www.facebook.com/100001532334639/posts/3845925675468472/