Senin, 01 Februari 2021

STRATEGI INI ERICKSONIAN HYPNOTHERAPY (Bagian-2)* Selamat pagi sahabat pembelajar IHC dimana berada, semoga sehat dan bahagia. Berikut saya lanjutkan catatan saya tentang enam strategi Milton Erickson dalam hipnoterapi. Setelah sebelumnya kita bahas tentang tiga strategi pertama yaitu, Distraction, Partition dan Progresion, selanjutnya adalah tiga hal yang juga cukup penting yang menjadikan Erickson menjadi legend dan inspirator di dunia psikoterapi, dan ketiga hal tersebut adalah : *4. Suggestion:* Semua pemecahan masalah dimulai dengan gagasan bahwa perubahan itu mungkin. Erickson dalam terapinya tetap menggunakan sugesti, walaupun dia lebih banyak menggunakan sugesti tidak langsung atau metafora, dia paham bahwa adakalanya seseorang perlu dipandu untuk mencapai tujuan perubahannya, walaupun dia lebih suka ketika pencarian jawaban dilakukan secara internal oleh klien berdasarkan

 


*ENAM STRATEGI INI ERICKSONIAN HYPNOTHERAPY (Bagian-2)*


Selamat pagi sahabat pembelajar IHC dimana berada, semoga sehat dan bahagia. 


Berikut saya lanjutkan catatan saya tentang enam strategi Milton Erickson dalam hipnoterapi. 


Setelah sebelumnya kita bahas tentang tiga strategi pertama yaitu, Distraction, Partition dan Progresion, selanjutnya adalah tiga hal yang juga cukup penting yang menjadikan Erickson menjadi legend dan inspirator di dunia psikoterapi, dan ketiga hal tersebut adalah :


*4. Suggestion:* Semua pemecahan masalah dimulai dengan gagasan bahwa perubahan itu mungkin. 


Erickson dalam terapinya tetap menggunakan sugesti, walaupun dia lebih banyak menggunakan sugesti tidak langsung atau metafora, dia paham bahwa adakalanya seseorang perlu dipandu untuk mencapai tujuan perubahannya, walaupun dia lebih suka ketika pencarian jawaban dilakukan secara internal oleh klien berdasarkan sumber dayanya. 


*5. Reorientasi:* Semakin besar kompleksitas masalah psikologis seseorang, semakin besar peluang untuk menemukan solusi sederhana.


Erickson berpikir saat seseorang berfokus pada kerumitan berpikirnya, seseorang bisa lupa bahwa dia mungkin memiliki celah untuk berubah tujuan besar dahulu, atau menundanya, lalu mengerjakan hal kecil secara ekologis untuk mencapi tujuan besarnya, lalu ketika semua sumber daya sudah siap untuk melangkah kembali makan rencana yang ditunda itu dilanjutkan lagi. 


*6. Utilization:* Setiap kali kita mencoba membuat seseorang berubah, kita berpotensi menciptakan konflik, tetapi, jika kita terlebih dahulu menerima lalu menawarkan kesempatan, energi kita tidak terbuang percuma, sebab kita masuk dan memahami cara berpikir seseorang terlebih dahulu lalu jika memungkinkan menanamkan nilai dan keyakinan baru untuk seseorang melakukan perubahan. 


Konsep ini yang membuat Erickson jadi rujukan dalam hipnoterapi atau disebut Accept and Utilize, terima apapun keadaannya lalu manfaatkan sumber daya yang dimiliki. 


Nah, ketiga hal di atas bisa jadi pilihan strategi untuk kita menentukan langkah hipnoterapi. 


Jika belum membaca tulisan tentang tiga startegi sebelumnya, silakan lihat di Telegram IHC atau Facebook group Komunitas Hipnotis Indonesia. 


Semoga bermanfaat dan Terima Kasih. 


Salam Pembelajar dan Salam Hipnosis


Yusdi Lastutiyanto Cht., CI

Pembelajar Hypnosis


Jakarta, 1 Februari 2021


#MoneyDay #Monday


Sumber Bacaan : 


Dan Short. Hope & Resiliency: Understanding the Psychotherapeutic Strategies of Milton H. Erickson.

ENAM STRATEGI INTI ERICKSONAN HYPNOTHERAPY

 


*ENAM STRATEGI INTI ERICKSONAN HYPNOTHERAPY*


_"Rahasia psikoterapi terletak pada saat membuat pasien melakukan sesuatu yang mereka ingin lakukan tetapi tidak dilakukan"_

_- Milton Erickson -_


Milton Erickson seorang psikiatri yang menerapkan pendekatan hipnoterapi pada pasiennya rupanya  memiliki sebuah pola yang dipolakan ulang oleh murid-muridnya. 


Pola tersebut menjadi prinsip dasar bagaimana pendekatan Erickson bisa membantu menangani gejala psikologis yang bisa ditangani oleh hipnoterapi. 


Dan Short Ph.D dalam bukunya yang berjudul Hope and Resiliency. Understanding The Psychotherapeutic Strategies of Milton H Erickson, membaginya menjadi enam prinsip dasar. 


Sebagai hipnoterapis secara pribadi saya menggunakan strategi-strategi ini untuk membuat klien mau menjalani proses hipnoterapi, berikut adalah penjelasannya


*1. Distraction :* Erickson menggunakan pola gangguan ketika berhadapan dengan klien yang takut naik lift, satu ketika dia mengajak kliennya untuk naik lift dan meminta bantuan seorang wanita, jadi ada tiga orang di lift.


Pada lantai pertama dan kedua klien biasa saja, lalu pada lantai ketiga klien mulai pucat dan minta keluar, saat itu sang wanita berkata "bolehkah saya mencium kamu?". 


Si klien pun merubah fokus ke wanita itu, tapi masih gemeteran, lalu lift pun naik ke lantai empat, si wanita makin mendekati dan berkata lagi, " Kamu mau ya saya cium?", tambah terganggu pikirannya si klien, lalu perlahan mulai berubah jadi lebih tenang karena fokus pada sang wanita, sebab setiap lift naik, si wanita menggodanya lagi, sampai akhirnya si klien menyadari ketakutannya sudah hilang.


Dari sini kita bisa lihat kecerdasan Erickson membuat keadaan dilematis dan mengganggu keterampilan phobia klien dengan hal lain, sampai akhirnya secara sengaja si klien mensabotase dirinya karena ada stimulus lain, yang membuat dia berani memanipulasi pikirannya sendiri, kalau mau meminjam istilah NLP bisa disebut Collapsing Anchor Pattern atau Stealing Anchor Pattern. 


*2. Partition :* Erickson  berkata jika segala sesuatu saat tidak dapat diperbaiki, ada baiknya untuk memiliki sesuatu yang diperbaiki.


Maksudnya adalah ketika kita punya masalah  sebesar gunung, kita perlu mencacahnya dan membaginya untuk menyelesaikan masalah yang bisa diselesaikan saat itu, bertahap atau dicicil, dipetakan dan diskalakan, mana yang bisa disentuh secara indrawi dan mana yang memang melibatkan orang lain, ketika semua sudah tampak, maka bisanya akan terhubung untuk bisa diselesaikan. 


*3. Progression :* Erickson melihat bahwa seseorang bisa menyelesaikan masalahnya adalah secara bertahap, sedikit demi sedikit, karena Erickson menginginkan pasien yang mencari solusi dari sumber dayanya sendiri, sehingga klien mau dan mampu merubah cara pandang terhadap dirinya sendiri, sehingga dia mau action untuk melakukan perubahan itu. 


Erickson menyadari bahwa tidak mungkin menyembuhkan setiap penyakit atau masalah, tetapi selalu ada kebaikan dan makna positif yang bisa dipetik untuk para klien. 


Artinya Erickson menyadari bahwa Hypnosis bukan Panacea, tetapi hanya sebuah pelengkap agar klien punya pemaknaan baru dan mission statement baru untuk menjalani kehidupan. 


4. Bersambung......... 


Semoga bermanfaat dan Terima Kasih. 


Salam Pembelajar dan Salam Hipnosis


Yusdi Lastutiyanto Cht., CI

Pembelajar Hypnosis


#SelasaBermakna


Sumber Bacaan : 


Dan Short. Hope & Resiliency: Understanding the Psychotherapeutic Strategies of Milton H. Erickson.

Sabtu, 30 Januari 2021

Keutamaan Mendoakan Orang Lain



Sungguh Dahsyat, Inilah Keutamaan Mendoakan Orang Lain

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda bahwa ketika seseorang mendoakan orang lain secara diam-diam, maka malaikat akan mendoakan dirinya seperti apa yang dimintakan terhadap orang itu.

“Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.” (HR. Muslim no. 4912).

Allah Ta’ala berfirman tentang Nabi Nuh alaihishshalatu wassalam bahwa beliau berdoa:

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَن دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ

Artinya: “Wahai Rabbku! Ampunilah aku, ibu-bapakku, orang yang masuk ke dalam rumahku dalam keadaan beriman, dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan.” (Q.S Nuh : 28).

Pendakwah kondang KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya mengatakan melalui kanal Youtube Al-Bahjah TV, “Maka kata ulama-ulama, doa yang sangat mudah dikabul itu adalah doa untuk orang-orang yang tidak ada dihadapan anda, atau anda mendoakan untuk orang yang kurang ajar sama anda. Malah malaikat mendoakan anda dapat duluan.”

Dari Anas bin Malik, Nabi Muhammad salallahu alaihi wasallam bersabda “Tidak beriman salah seorang di antara kalian sampai dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Islam sangat menjunjung kasih sayang terhadap sesama muslim. Allah Ta’ala sampai mengutus malaikat yang khusus bertugas untuk mengaminkan setiap doa seorang untuk saudaranya, dan sebagai balasannya malaikat tersebut diperintahkan oleh Allah untuk mendoakan orang yang berdoa tersebut.

Namun doa tersebut akan mustajab jika orang yang kita doakan tidak mengetahui bahwa dirinya didoakan, sebab mendoakannya secara diam-diam maka akan lebih menjaga keikhlasan doa tersebut. Namun tetap saja orang yang berdoa untuk orang lain meski dia mengetahui bahwa dirinya didoakan akan mendapatkan keutamaan karena telah mendoakan orang lain.

Jumat, 29 Januari 2021

Sejarah BUDI SUCI



 Perguruan Silat Budi Suci ini bermula dari seorang putra bangsa Indonesia kelahiran Indramayu,Jawa Barat yang bernama H.ABDUL ROSYID.Beliau dilahirkan pada tahun 1902,yang dimana beliau diasuh dan dibesarkan oleh bapa saudaranya sendiri iaitu HAJI YASSIN,yamg terkenal sangat gemar akan seni beladiri pencak silat.ABDUL ROSYID sejak kecil lagi dilatih secara matang oleh bapa saudaranya,HAJI YASSIN,untuk dijadikan pewaris tunggalnya untuk segala ilmu pengetahuan yang dimilikinya baik dibidang ilmu kerohanian mahupun dibidang ilmu beladiri pencak silat.Dengan berbekal segala ilmu yang diwarisi dari bapa saudaranya,ABDUL ROSYID pergi merantau dan pada usia 30 tahun,beliau menuanikan ibadah haji ke tanah suci Mekah,sehingga beliau dikenal dengan nama HAJI ABDUL ROSYID.Sepulangnya dari tanah suci Mekah,beliau kemudian berhijrah ke tanah kelahirannya di Indramayu(Cirebon),dan dalam perantauannya,beliau menciptakan seni beladiri pencak silat yang dipadukan dengan keimanan kepada Allah swt,serta kesucian budi pekerti sehingga ilmu beladiri yang dicipatakannya dinamakan BUDI SUCI.Untuk penyebaran ilmu silat BUDI SUCI ,beliau mengangkat BAPAK SIDIK sebagai penerusnya.Maka Bapak Sidik ditugaskan untuk menyebarkan dan mengamalkan ilmu silat ini keseluruh pelosok Nusantara,serta sebahagian daerah SINGAPURA dan Malaysia.Setelah perang kemerdekaan Indonesia,bertambah besarlah tekad Almarhum Bapak Sidik untuk mengamalkan serta menyebar luaskan ilmu silat BUDI SUCI ini ke seluruh pelosok Nusantara dan pada tahun 1950 dimulailah perjalana Almarhum Bapak Sidik untuk menyebarkannnya.

Tahun 1950 -didaerah Indramayu,Cirebon dan Banten

Tahun 1952-di Pulau Seribu(Jakarta)

Tahun 1954-di Jakarta

Tahun 1957-di T.Bangka

Tahun 1962-di daerah Tanjung Pinang

Tahun 1969-didaerah Medan

Tahun 1970-di daerah Banyuwangi

Tahun 1971 di daerah Palembang

Tahun 1972-di daerah Semarang dan Rembang

Tahun 1973-di daerah Sidoarjo,Probolinggo dan Blitar

Tahun 1974-didaerah Surabaya

Tahun 1975-didaerah Singapura

Tahun 1976-didaerah Malaysia dan Sumatera Selatan

Tahun 1977-di Bandar Lampung

Tahun 1978-di Bali

Pada 1974,waktu mengajar di Surabaya,Almarhum Bapak Sidik bersama anaknya,Bapak Zaenal Abidin Sidik,menetap di Surabaya,dengan memetik pengalaman Almarhum yang selama ini dalam pengajarannya hanya dilakukan secara kelompok dengan azaz kekeluargaan dirasakan kurang tepat untuk kelestarian ilmu silat BUDI SUCI.Bapak ZaenalAbidin Sidik,dengan dibantu para guru serta pendekar yang ada di Indonesia mulai mengatur supaya lebih baik lagi,maka didirikanlah Perguruan Silat Budi Suciyang hari kelahirannya ditetapkan pada tanggal 10 November 1979 serta menetapkan Almarhum Bapak Sidik sebagai Guru Besar dan Bapak Zaenal Abidin sebagai Guru Utama .Pada tanggal 31 Mei 1986,Perguruan Silat Budi Suci ini masuk dalam Ikatan Pencak Silat Indonesia(IPSI).Tahun 1989 Bapak Zaenal Abidin Sidik merantau untuk mengembangkannya dan berhasil membuka cabang-cabang lagi diwilayah Sumatera Selatan ,Lampung dan sekitarnya dan menetap di Prabumulih.Pada tanggal 5 Mei 1994,Bapak Sidik meninggal dunia pada jam 19.00 di rumah sakit Cik Yan,Palembang dan sesuai dengan wasiat beliau maka Bapak Zaenal Abidin Sidik diangkat menggantikan sebagai Guru Besar.Demikian sejarah singkat Perguruan Budi Suci Indonesia(PSBS)dengan harapan semoga cita cita H.ABDUL ROSYID Almarhum melalui Perguruan Silat Budi Suci yang kini mulai dibenahi untuk menuju lebih professional,untuk lebih dikenal serta diresapi sebagai budaya bangsa yang harus kita lestarikan bersama.SEMOGA ALLAH SWT MEMBERKATI TEKAD SUCI INI.AMIN.

Aku Sesuai Persangkaan Hamba-KU

 


Aku Sesuai Persangkaan Hamba-KU


Hadits #1435

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي ، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي ، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ، ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي ، وَإِنْ ذَكَرنِي فِي مَلَأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat).” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 6970 dan Muslim, no. 2675]


Faedah dari Hadits:
Allah bersama hamba-Nya yang beriman dengan sifat ma’iyah (kebersamaan) yang khusus yaitu dengan memberi perhatian, penjagaan, taufik, dan pertolongan.
Allah bersama hamba-Nya ketika ia mengingat-Nya, maksudnya Allah bersamanya dengan rahmat-Nya, memberinya taufik, hidayah dan perhatian. Adapun firman Allah Ta’ala (yang artinya), “Dan Dia bersama kalian di mana saja kalian berada”, yaitu dengan ilmu Allah. Hal ini dinyatakan oleh Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim, 17:3.

Allah menyatakan diri-Nya dengan “nafs”, berarti Allah mempunyai dzat yang hakiki.
Kalimat “Jika ia mengingat-Ku, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku” maksudnya jika mengingat Allah dalam keadaan bersendirian. Amalan yang sembunyi-sembunyi seperti inilah yang dibalas oleh Allah.

Ulama Mu’tazilah dan yang sepaham dengannya berdalil bahwa malaikat lebih mulia dari para Nabi berdasarkan dalil “… Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat)”. Namun ulama Syafi’iyah menyatakan bahwa para nabi tetap lebih mulia dari malaikat berdasarkan dalil ayat tentang Bani Israil (yang artinya), “… dan Kami lebihkan mereka atas makhluk lainnya.” (QS. Al-Jatsiyah: 16). Adapun yang dimaksud hadits adalah mengingat Allah di suatu kumpulan yang tidak terdapat nabi di situ, tentu kumpulan malaikat itu lebih utama.

Jika seseorang mengingat Allah (berdzikir kepada Allah) di suatu kumpulan, Allah akan menyanjungnya di sisi makhluk-Nya yang mulia (yang lebih baik dari kumpulan tersebut).

Berhusnuzhan kepada Allah.
Allah memiliki sifat kalam.

Sesuai Persangkaan Hamba kepada Allah
Mengenai makna hadits di atas, Al-Qadhi ‘Iyadh rahimahullah berkata, “Sebagian ulama mengatakan bahwa maknanya adalah Allah akan memberi ampunan jika hamba meminta ampunan. Allah akan menerima taubat jika hamba bertaubat. Allah akan mengabulkan doa jika hamba meminta. Allah akan beri kecukupan jika hamba meminta kecukupan. Ulama lainnya berkata maknanya adalah berharap pada Allah (raja’) dan meminta ampunannya” (Syarh Shahih Muslim, 17:3).



Husnuzhan kepada Allah, itulah yang diajarkan pada kita dalam doa. Ketika kita berdoa pada Allah kita harus yakin bahwa doa kita akan dikabulkan dengan tetap melakukan sebab terkabulnya doa dan menjauhi berbagai pantangan yang menghalangi terkabulnya doa. Karena ingatlah bahwasanya doa itu begitu ampuh jika seseorang berhusnuzhan kepada Allah. Jika seseorang berdoa dalam keadaan yakin doanya akan terkabul, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,



اُدْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالإِجَابَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لاَ يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاَهٍ



“Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. Tirmidzi, no. 3479. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).