Minggu, 11 Juli 2021

Hati Yang Jauh



Hati nya yang Jauh 

 Seorang guru bersama beberapa muridnya sedang berjalan di perkapungaan , beliau melihat ada keluarga yang sedang bertengkar, dan saling berteriak. 

Beliau berpaling ke murid2nya dan bertanya: 

*"Tahukah kalian mengapa orang suka saling berteriak kalau sedang marah. tanya sang guru kepada muridnya.?*

Salah seorang murid menjawab: *"Karena kehilangan kesabaran*, 

Makanya berteriak."

"Tetapi, kenapa harus berteriak pada orang yang ada di sebelahnya..? 

Kan pesannya bisa juga sampai dgn cara halus?" tanya sang guru.

Murid2 saling adu jawaban, namun tidak ada satu yg mereka sepakati.

Akhirnya sang guru bertutur: 

"Bila 2 orang marahan, hati mereka sangat menjauh. Untuk dapat menempuh jarak yg jauh itu, mereka harus berteriak agar terdengar. Semakin marah, semakin keras teriakan mereka karena jarak ke 2 hatinya pun semakin jauh."

*"Apa yang terjadi saat 2 insan jatuh cinta?" lanjut sang guru.* 

"Mereka tidak berteriak satu sama lain, mereka berbicara lembut karena hati mereka berdekatan, tidak ada jarak antara kedua hati".

Setelah merenung sejenak, beliau meneruskan.

"Bila mereka semakin saling mencintai, apa yang terjadi? 

Mereka tidak lagi bicara. Hanya berbisikan dan saling mendekat dalam kasih-sayang, akhirnya mereka bahkan tidak perlu lagi berbisikan. Mereka cukup saling memandang, itu saja. Sedekat itulah dua insan yg saling mengasihi."

Sang guru memandangi murid2nya dan mengingatkan dengan lembut: 

"Jika terjadi pertengkaran, jangan biarkan hati menjauh. Jangan ucapkan perkataan yang membuat hati kian menjauh. Karena jika kita biarkan, suatu hari jaraknya tidak lagi bisa ditempuh"...

*Bila sifat lemah lembut ada pada sesuatu, akan menghiasi . Bila hilang, akan mengotori*

Sumber : 

Pusat pelatihan Bersyukur dan Self Talk gratis

Pusat pelatihan Meditasi Keberlimpahan dan Magenet Uang


Sabtu, 10 Juli 2021

*KRISIS EKSISTENSI DIRI DAN PERAN HIPNOTERAPIS*

 


*KRISIS EKSISTENSI DIRI DAN PERAN HIPNOTERAPIS*


Cerita 1


"Aku benci diri ku sendiri", itulah kalimat yang disampaikan oleh Adam seorang klien yang berusia 14 tahun dalam sesi hipnoterapi kepada saya saat sesi _free talk._


Lalu saya pun bertanya, "bagaimana kamu bisa membenci diri mu sendiri?"


Dia pun menjawab "setelah mami dan papi bercerai aku bingung mau bagaimana, aku seperti ga jelas hidup untuk apa, makanya saya benci diri sendiri."


***


Cerita 2


"Saya pernah merasa hampa ketika itu, sebab Tuhan lebih sayang dirinya, tapi saya tahu, saya harus _move on_ untuk menghidupi diri saya sendiri."  kalimat yang terlontar dari Bunga seorang klien berusia 25 dalam sesi hipnoterapi online kepada saya, yang menceritakan perasaannya ketika sang suami wafat. 


***


Sahabat hipnoterapis dua kisah di atas memang tidak lengkap, tapi itulah situasi yang akan kita hadapi dimasyarakat sebagai hipnoterapis, dan keduanya terjadi dimasa pandemi. 


Kedua kisah di atas bisa dikaitkan dengan krisis eksistensi diri yang dialami seseorang dan bisa terjadi pada siapapun, moment kehilangan, kematian, bencana dan kekecewaan seringkali menjadi penyebabnya. 


Dampak dari krisis eksistensi diri bisa membuat seseorang mengalami gangguan psikologis mulai dari ringan sampai serius yang bisa mempengaruhi hari-harinya. 


Kabar baiknya adalah jika seseorang itu menyadari keadaanya dan meminta bantuan tenaga kesahatan mental, maka tentu bisa meredam dan memulihkan kestabilan emosinya, tapi jika tidak tentu akibatnya akan memburuk.


Sahabat pembelajar IHC yang budiman, dimasyarakat nanti profesi hipnoterapis akan dibutuhkan untuk membantu mereka yang mengalami krisis eksistensi diri atau mungkin dampak dari pandemi covid, oleh karena itu siapkan diri dengan keterampilan hipnosis yang sudah dipelajari dikelas offline dan online. 


Konsep pertama sebagai hipnoterapis dalam sesi terapi adalah _Talking Cure_ yaitu "dengan berbicara bisa menyembuhkan", biarkan klien mengutarakan perasaan dan jujur dengan apa yang dialami, dan hipnoterapis perlu menyimak bahasa verbal dan non-verbal. 


Setelah klien bercerita situasinya, arahkan kepada hal apa yang mau diubah pada dirinya, yang berfokus pada tujuan akhir, nantinya tujuan akhir bisa digunakan untuk kalimat sugestinya, jika sudah maka hipnoterapis melanjutkan dengan memandu klien masuk ke dalam kondisi rileks, pemberian sugesti, jangkar emosi dan seterusnya. 


Ada hal lain yang perlu hipnoterapis ketahui saat praktek, karena kita bersifat komplementer, maka tentu berkolaborasi dengan tenaga professional lain itu juga penting. 


Yang perlu diketahui adalah konsep _Psychological First Aid_, yaitu *3L ( _Look, Listen and Link_ ). 


Pertama adalah _Look_, perhatikan tampilan klien, apa yang terlihat bisa jadi informasi keadaan mentalnya, cari informasi apa kebutuhannya dan kita bisa menyesuaikan diri untuk berkomunikasi dengannya. 


Yang kedua adalah _Listen_, dengarkan apa situasi dan kebutuhannya, jika mungkin hipnoterapi bisa membantu maka segera berikan intervensi dari apa yang kita ketahui dari pendekatan hipnosis. 


Dan yang ketiga adalah _Link_, di tahap ini hipnoterapis kesulitan memahami klien, dan dirasa klien butuh tenaga professional lain seperti psikologi, dokter atau psikiater, maka hipnoterapis bisa merekomendasikannya. 


Dengan memahami batasan-batasan dari hipnoterapi dan konsep *3L* ini, maka diharapkan hipnoterapi bisa sesuai dengan kebutuhan konsumen dan tidak _overlapping_ dengan profesi lain. 


Kembali ke krisis eksistensi diri. 


Mungkin krisis eksistensi diri adalah sesuatu yang sulit ditelusuri, sebab kecenderungannya adalah seseorang kehilangan makna hidup sebagai akibat dari sebuah fenomena perubahan hidup. 


Setiap perubahan tentunya akan berpengaruh pada pikiran, perasaan dan perilaku, dan tentu gejala-gejala itu bisa dirasakan oleh seseorang, dan jika ia menyadari perubahan itu maka hipnoterapis bisa membantu mengatasinya. 


Tulisan ini mengajak agar hipnoterapis mau berperan dengan optimal dan ekologis dengan salah satunya memberikan narasi edukatif di media sosial atau flatform lainnya tentang hipnosis, sebab bisa jadi fenomena krisis eksistensi diri akan banyak terjadi ke depan.


Hal lain adalah hipnoterapis perlu membuat kalimat proaktif positif yang membuat masyarakat tenang dan tetap menjaga prokes selama masa PMKK, sebab inilah yang sedang dibutuhkan, agar kita sama-sama saling menjaga. 


_Last but not least_' mari jadikan profesi hipnoterapis sebagai profesi yang mulia dan bermakna dimasyarakat. 


Semoga bermanfaat! 

-------

Sumber : Yusdi Lastutiyanto.Cht (IACT-USA).,CI

Hipnoterapis

Jakarta, 9 Juli 2021

#happyweekend

#pmkk

*Cuplikan Hypno Parenting.*

 


*Cuplikan Hypno Parenting.*


*Heat Ledger* adalah bintang muda berbakat. Ia memerankan *Joker* dalam kisah Batman *“The Dark Knight”* dengan memukau.


Heat Ledger meraih penghargaan Best Supporting Role Oscar 2008 di film tersebut. Film the Dark Knight sendiri menuai sukses box office di pasaran.


_Karakter Joker tampil dengan kejahatan yang nyaris sempurna, brutal, sadis dan kejam!! Kejahatan yang dilakukan Joker tidak termotivasi apapun, kecuali rasa senang itu sendiri._


Sayang, kesuksesan The Dark Knight *menyisakan kisah tragis*. Tidak lama pasca pembuatan film tersebut, *Heat Ledger ditemukan tewas di apartemennya karena over dosis obat penenang*.


Banyak yang mengkaitkan depresi & insomnia yang dialaminya akibat ia *TERLALU MENGKHAYAL PERAN ANTAGONIS* tersebut.


*_Teman-teman… mari jaga anak-anak kita dari tontonan yang menginspirasi negatif perilakunya._*


Semoga bermanfaat🙏


~ dari berbagai sumber ~

Jumat, 09 Juli 2021

Dzikir Sulthony



 Dzikir Sulthony

*****************

*(Syekh Dr M.Dhiyauddin Kuswandi,MA)*


Wahai guru ...

Bagaimana dzikir yg sebenar itu? Tanya seorang santri pengembara


O jiwa kembara

Ketahuilah dzikir yg sejati atau sejatinya dzikir itu bukan yg terucap( jahr) atau yg terdiam(sirri) karna itu msh sebatas ulah fikiran


Sedang fikiran ini masih bisa tejebak dlm ingat dan lupa, tahu dan tidak tahu,percaya atau ragu


 Dzikir yg sebenar itu sll dan selamanya SADAR akan kehadiranNya


Sadar itu melampaui tahu tak tahu, ingat atau lupa bahkan percaya atau ragunya pikiran


Dalam sadar ,Ucapan : 

"saya tidak tahu" berarti saya tahu bhwa saya tdk tahu


" O saya lupa" berarti sya ingat bhwa saya lupa.


Jadi sadar itu tak pernah tidak tahu dan atau tak pernah lupa selama seorang itu terjaga atau tidak TIDUR


Adapun puncak dzikir( dzikir sulthony) itu berada dlm maha kesadaran( lub,jamaknya albab) yg melampaui jaga dan tidur


Shg seorang itu sll ingat baik ketika ia terjaga dan atau tidur.( qs ali imron: 190,191, 192)


"Aku sadar bhw aku terjaga"

"Aku sadar bhw aku tidur"


Sebagimana pengakuan Rasulullah " mataku tidur tapi hatiku ttp terjaga"


O putraku..


Itulah yg disebut ILING / dzikir namanya dan bukan sekedar EMUT/ tadzakur.


Pengalaman suci ini berada dalam keHENINGan yg agung  yg mengatasi diam ,bicara dan atau gerak, terjaga atau tidur bahkan hidup atau mati.

Bulding Rapport

 



Beberapa pendapat atau filosofi Rapport:

1. Rapport (hubungan) merupakan fondasi utama dalam seni komunikasi dan merupakan gerbang untuk memulai "persuasion"


2. Rapport merupakan suatu ikatan atau koneksi yang bersifat psikis, bahkan dalam tahapan tertentu seseorang dapat meningkat berupa koneksi "telephatic"


3. Dasar filosofi Rapport adalah:

    a) Kita menyukai mereka yang menyukai kita

    b) Kita mneyukai mereka yang mirip dengan kita

    c) Kita merasa nyaman berada di dekat orang yang sejalan pemikirannya

        dengan kita


4. Membangun Rapport dapat dilakukan dengan teknik Matching dan Mirroring


Dalam proses Hypnotherapy, hypno selling, hypno motivasi,hypno parentimg, coaching dan semua aktivitas


 Building Rapport diletakkan pada awal proses komunikasi , atau lebih dikenal dengan tahap Pre Talk/Pre Induction. Pada tahap ini seorang motivator , terapys berusaha membangun sebuah jembatan komunikasi dua arah antara dirinya dengan klien. 


Terapis, coaching , motivator memanfaatkan berbagai bentuk komunikasi verbal dan nonverbal agar komunikasi yang dilakukan dapat menghubungkan dirinya dengan diri klien. Keterhubungan ini bisa bersifat mental dan pikiran. 

Tahap inilah yang disebut dengan nama Bulding Rapport (membangun hubungan).


By:  www.abdulahhubai.com