Sabtu, 02 April 2022

Empowerment 2











































































 

Empowerment 1
























 

PERTOLONGAN PERTAMA PADA RASA BAPER



PERTOLONGAN PERTAMA PADA RASA BAPER

Oleh: Yusdi Lastutiyanto.,Cht (IACT-USA).,CI*


Seperti kita ketahui dalam dunia medis ada istilah dikenal dengan pertolongan pertama pada kecelakaan, yaitu penanganan ketika seseorang mengalami luka terjatuh atau sesuatu yang sifatnya _accident._


Dalam dunia psikologi ada juga istilah dengan pertolongan pertama pada korban bencana atau disebut PPA( _Psychological First Aid_ ), dengan konsep 3L yaitu, _Look Listen dan Link._


Nah, dalam dunia pemberdayaan diri ada juga istilah yang disebut dengan pertolongan pertama pada rasa baper. 😜


Apa Maksudnya? 


Rasa baper yaitu sebuah perasaan dimana kita nggak nyaman terhadap peristiwa tertentu atau atau perlakuan orang lain kepada kita


Yang pertama perlu dipahami adalah rasa baper adalah sesuatu yang sangat natural, sebab secara emosi kita terganggu ketika ada sebuah nilai, keyakinan atau sudut pandang kita yang dilanggar oleh orang lain


Rasa baper ini bisa jadi akan mempengaruh _mood_ kiat, nah sekarang kita bahas secara singkat bagaimana pertolongan pertama pada rasa baper dengan pendekatan _Neuro-Linguistic Programming._


Selanjutnya adalah jika ada perasaan tidak nyaman yang Anda alami saat ini, yakini bahwa segala sesuatu diluar kita sifatnya netral, berarti kita bertanggung jawab dengan apapun respon yang dipilih, oleh karena itu dalam NLP dikenal dengan istilah _RespondAbility_, kemampuan mengelola respon agar merasa diri nyaman, berikut tips dan triknya pertolongan pertama pada rasa baper.


1. Konteks


Pahami konteks dan situasi yang terjadi, ada apa di peristiwa dan fenomena yang sedang anda hadapi, jika kita tidak memisahkan konteks, bisa jadi terjadi generalisasi, atau menghubung-hubungkan dengan tema lain. 


2. Pelajari Situasi


Siapa yang bermasalah, Anda yang kesulitan merubah sudut pandang, atau memang orang yang Anda hadapi kategori orang yang memang sulit, atau bisa jadi memang situasinya yang sulit.


Jika memang orang tersebut memang bermasalah maka jauhi atau maklumi, jika situasinya yang sulit maka diam sebentar lalu cari sumber daya untuk menghadapnya. 


3. Makna


Apa makna positif dari fenomena yang sedang anda hadapi, kalau dalam bahasa NLP disebut _Reframing_ merubah sudut pandang titik pandang dan cara pandang


Terkadang kita fokus pada apa yang salah bukan apa yang baik, jika ada nilai positif, maka itu bisa dimanfaatkan untuk membuat diri nyaman. 


4. Self Talk


Tanya pada diri, apa solusi atau sikap diri yang perlu diubah dari situasi yang dihadapi, sebab kita tidak akan pernah bisa merubah peristiwa atau orang lain, hanya kita yang bisa merubah perasaan kita sendiri. 


5. Life Skill 


Apa keterampilan hidup yang muncul dari fenomena yang sedang anda hadapi, maksudnya ketika Anda merasa nggak nyaman dengan seseorang, maka Anda perlu keterampilan apa yang perlu Anda munculkan, misalnya harus asertif atau tegas, jadi Anda tidak merasa dibodohi, atau perlu santai aja, cuek dan bodo amat, sebab adakalanya sebuah situasi tidak perlu dipikirkan, apalagi kalau orang yang membuat kita tidak nyaman juga bodo amat.


Di sisi lain, sebuah fenomena atau peristiwa bisa menstimulasi sebuah keterampilan hidup baru, ini adalah hal yang jarang dibahas, sebuah pengalaman traumatis bisa memunculkan kekuatan baru menjadi lebih tangguh. 


6. Cara Berbeda


Apa yang perlu dilakukan berbeda agar Anda merasa nyaman, artinya ketika sebuah sudut pandang tidak menyamankan Anda, berarti Anda harus melakukan sesuatu yang berbeda, misalnya merubah kata-kata, berpindah posisi duduk dan berdiri, bergerak atau hanya merubah perilaku diri. 


7. Tanggung Jawab


Bertanggung jawab dengan apapun yang Anda katakan pikirkan, lakukan dan rasakan. 


Jadi apapun yang merupakan respon dari diri Anda, maka kita bertanggung jawab dengan setiap konsekuensi dan makna yang kita buat, sebab kita tidak bertanggung jawab dengan apapun dikatakan oleh orang lain, semua kembali kepada cara kita membuat pilihan respon. 


Semoga artikel pertolongan pertama pada rasa baper ini bisa membantu Anda ketika saat ini sedang merasa baper, minimal ada perubahan paradigma berpikir dan meredakan emosi Anda untuk sementara waktu. 😁


Yang perlu Anda yakini adalah, bahwa semua ada akhirnya, artinya apabila anda bersabar dan menerima, memaklumi dan menyadari segala sesuatu pasti berubah, maka bisa jadi setelahnya hidup Anda menjadi lebih baik, karena sebuah fenomena sudah di atur baik dan buruknya oleh Sang Maha Pengatur dan Maha Pemberi Keamanan. 😇


Ingat ya judul catatan ini pertolongan pertama pada rasa baper, bukan pada rasa laper, sebab kalau laper hanya dapat diatasi dengan satu cara yaitu makan. 😃


Sekian 

Semoga bermanfaat dan Terima kasih 🙏


www.akhlakulkarimahhipnoterapi.com 



EMPAT PILLAR PEMBELAJAR _NEURO LINGUISTIC PROGRAMMING_

 


*EMPAT PILLAR PEMBELAJAR _NEURO LINGUISTIC PROGRAMMING_*

Mempelajari NLP memang seperti tidak ada habisnya, selalu ada hal baru yang ditemukan dengan pendekatan modeling dan linguistik ini. 

Jika mau diartikan dengan simple _Neuro Linguistic Programming_ adalah ilmu tentang proses berpikir secara subjektif seseorang, dan tentu dengan istilah subjektif ini, maka NLP ilmu tentang membuat perbedaan dengan cara yang berbeda yang akan menghasilkan perbedaan. 


Dan dari penjelasan di atas, ada empat kata kunci bagaimana nantinya NLP membawa seseorang membuat perbedaan dan berorientasi pada perubahan, meskipun perubahan itu pasti, tapi minimal kita bisa tahu bagaimana menghadapi perubahan atau merencanakan perubahan. Empat Pillar tersebut adalah:


*1. Tahu apa yang di inginkan.* ( _*Outcome*_ ) 


Membuat rencana yang detail, terukur, terstruktur dan terarah akan memperbesar kemungkinan terjadinya perubahan. Semakin detail dan jelas hal yang Anda inginkan, semakin besar hal itu dapat terwujud. 


*2. Kepekaan Diri.* ( _*Sensory Acuity*_ ) 


Setelah tahu apa hal yang di inginkan, tentu selanjutnya mengenali kemampuan diri, mempelajari sumber daya untuk membuat strategi, membuat alasan mengapa perlu menggapai keinginan itu, merancang rencana aksi bagaimana menjalankan rencana yang telah dibuat, melakukan langkah pertama untuk mencapai tujuan yang di inginkan, dan dengan siapa Anda bisa berkolaborasi untuk mencapai tujuan Anda.*


*3. Fleksibitas* ( _*Flexibility*_ ) 


Kekakuan pada diri saat menjalankan rencana Anda bisa membuat Anda kehilangan moment menikmati proses, dengan sikap fleksible Anda tidak mudah stress, sehingga membuat Anda memiliki alternative lain untuk di akses.


*4. Piawai Membangun Keakraban ( _Rapport Building_ ).*


Pillar ke-empat sangat substansi, yaitu keterampilan menggunakan kata-kata yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain untuk lebih akrab, keterampilan membaca bahasa tubuh orang lain, membaca pesan tersembunyi dan bagaimana beradaptasi dengan orang lain untuk mencapai tujuan kita, dengan _Win and Win results._


Empat hal ini merupakan fondasi yang bisa kita gunakan dalam proses pencapaian perubahan dan prinsip mempelajari NLP, karena NLP dengan serangkaian teknik dan metodologinya merupakan alat untuk mengakselerasi pencapaian tujuan Anda. 


Di sisi lain, empat pillar ini tentu dilengkapi dengan satu pemikiran, yaitu perlu digunakan untuk diri sendiri dulu, sebab pengaruhnya bisa dirasakan oleh orang sekitar kita. 


Salah satu pengaplikasian NLP adalah dalam tema-tema teurapetik, bagaimana NLP dimanfaatkan untuk kemajuan seseorang 

Di kelas ini peserta diharapkan dapat mengenal istilah dan terminologi dalam NLP dan dapat menggunakan pendekatan NLP dalam proses terapi sebagai pelengkap kompetensi sebagai hipnoterapis. 


Sampai bertemu dikelas buat Anda para pembelajar. 


Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih. 🙏



_DOUBLE BIND_ POLA KALIMAT AMPUH UNTUK PERSUASIF



 _DOUBLE BIND_ POLA KALIMAT AMPUH UNTUK PERSUASIF

Oleh : Yusdi Lastutiyanto., CHt (IACT-USA).,CI*


_Double Bind_ adalah pola kalimat yang digunakan untuk membingkai dan menyarankan pendengar Anda untuk melakukan salah satu dari dua hal yang Anda arahkan dan inginkan terjadi. 


Pola kalimat ini digunakan oleh Milton Erickson ketika melakukan pra-induksi kepada kliennya. 


_Double Bind_ sendiri cukup ampuh untuk membuat seseorang memilih memutuskan sesuatu berdasarkan pilihan yang sudah kita tentukan. 


Sebagai contoh ketika melakukan induksi. 


Contoh 1 :


"Anda bisa memilih untuk memutuskan memejamkan mata dan merasa rileks serta nyaman, Anda bisa melakukanya sekarang atau ketika saya memberikan instruksi tidur"


Contoh 2 : 


"Anda bisa memusatkan fokus perhatian pada tangan saya untuk masuk ke kondisi rileks sekarang, atau menunggu diri Anda yang memutuskan untuk rileks dan seluruh tubuh Anda merasa nyaman sekarang."


Contoh 3 :


"Saya yakin pikiran bawah Anda cukup cerdas untuk masuk ke kondisi rileks ketika saya perintahkan untuk tidur sekarang atau sebentar lagi ketika Anda merasa nyaman!"


Contoh 4:


"Sesaat lagi ketika Anda mendengarkan dan menatap mata saya, maka setiap bagian dalam diri Anda paham bahwa masuk kedalam kondisi hipnosis hanya dapat terjadi karena izin dari Anda, dan Anda akan sukarela melakukannya, ketika saya berkata tidur kepada Anda atau setelah saya selesai bicara sekarang!"


Contoh 5 :


"Dari pengalaman saya melakukan induksi hipnosis, ternyata ada beberapa hal mengapa seseorang tidak bisa di hipnosis, yaitu dia termasuk pribadi yang berkebutuhan khusus atau sedang mengalami tekanan dan tuntutan hidup yang sangat berat, sehingga kesulitan untuk fokus, saya yakin Anda bukan salah duanya kan?, buktinya sekarang bagian diri Anda sudah paham bahwa hipnosis bukan tidak bisa tapi tidak mau, karena semua bentuk hipnotis adalah hipnotis diri sendiri."


Contoh 6:


"Sekarang saat Anda membaca artikel ini, Anda menjadi lebih memahami bahwa diri Anda adalah pribadi hebat dan tangguh, sehingga rasa percaya diri Anda meningkat, Anda mulai bisa merasakannya sekarang atau setelah membaca paragraf ini!"


Cara apa pun yang klien Anda pilih untuk pergi membawa mereka ke dalam kondisi rileks nyaman dan memahami bahwa semua bentuk hipnosis adalah pilihan diri sendiri. 


Pola _Double Bind_ juga sering digunakan oleh para Mentalist atau pesulap, untuk memaksa seseorang memilih apa yang mereka arahkan, seperti permainan prediksi atau menebak angka. 


Tapi pada perkembangannya pola kalimat ini juga sering digunakan dalam dunia parenting, seperti. 


Contoh 1 :


"Dek, kamu mau selesai main handphone lima menit lagi atau sebentar lagi ketika Ayah perintahkan untuk selesai."


Contoh 2 :

"Mas, kamu mau sepuluh menit lagi selesai nonton TV nya, atau ketika jam menujukkan pukul 9 sebentar lagi? (10 menit lagi jam 9) 


Contoh 3 :

" Mbak, kamu mau tidur 5 menit lagi atau ketika jam 9? (Jam menunjukkan 5 menit lagi pukul 9) 


Dan saat ini Double Bind juga dikembangkan dalam dunia pekerjaan, bisnis dan marketing. 


Contoh dalam dunia pekerjaan :


"Kamu mau menyelesaikan pekerjaan hari ini atau sebelum jam pulang agar tidak lembur." (Target selesai hari ini) 


Contoh ketika membuat janji meeting dengan klien :


"Apakah Anda mau meeting dikantor saya hari ini jam 2 siang atau besok jam 8 pagi?" (Target meeting adalah di kantor Anda) 


Contoh dalam dunia marketing untuk follow up :


"Pak, mau transfer hari ini untuk pelunasan atau booking ke rekening BCA atau Mandiri untuk mendapatkan cashback?" (Targetnya adalah closing) 


Dalam prakteknya Milton Erickson bahkan pernah menggunakan pola kalimat Triple Bind pada kliennya, salah satu adalah di buku tentang February Man, yaitu :


Contoh 1 : 


"Dan jika sesuatu yang tidak menyenangkan atau tidak bahagia benar-benar terjadi, Anda akan memberi tahu saya setiap saat, kapan saja dan di mana saja?" (Tujuan adalah memberi tahu)


Contoh 2 :


"Anda sekarang juga bisa memasuki kondisi Trance/Rileks/Tidur agar kecerdasan tubuh Anda melakukan perbaikannya diri, saat saya perintahkan, saat saya sentuh atau saat saya menepuk tangan!" (Tujuannya adalah trance, Anda bisa tambah dengan gerakan tertentu) 


Contoh 3 : (Parenting) 


"Dek, kamu mau makan ditemani Mama saat ini, sesudah atau sebelum makan?"


Contoh 4 : (Parenting) 


"Nak, kamu mau menyelesaikan PR sekarang, saat ini atau mama bantu mengerjakan?" (Target PR di kerjakan) 


Contoh 5 : (Marketing) 


"Bu, untuk mendapatkan diskonnya mau diambil hari ini, saat booking fee atau ketika pelunasan?, sebab diskon hanya berlaku untuk hari ini saja, besok harga berubah dan ada pelanggan lain yang sudah waiting list?" (Target closing) 


Contoh 6 : (Persuasi) 


"Bro, kalau loe mau jadi hipnoterapis yang handal maka hanya bisa dilakukan dengan latihan, diskusi atau ikut workshop di Indonesian Hypnosis Centre!"



Pola kalimat _Double Bind_ atau _Triple Bind_ sering disebut _Hypnotic Language Pattern_, yang digunakan untuk melakukan persuasi atau membingkai cara berpikir seseorang, dan sebagai komunikator kita yang mengarahkan tujuan akhirnya, sehingga target tidak punya pilihan lain, apalagi akan lebih ampun jika Anda tambahan tekanan, bahwa jika dia tidak memilih pilihan yang Anda berikan dia akan menyesal atau mengecewakan Anda. 


Sekian, saya kira ide dari pola kalimat ini Anda sudah menangkapnya maksud dan tujuannya, sekarang Anda tinggal buat pola Anda sendiri dan berlatih tentunya. 


Semoga bermanfaat dan Terima Kasih


Salam Hypnosis dan Salam Pembelajar