Rabu, 29 Juni 2022

PERBANYAKLAH STRES YANG SEHAT!





PERBANYAKLAH STRES YANG SEHAT!


_"Tujuan harus sedikit membuatmu takut, dan sedikit membuat Anda tertarik."_

-Joe Vitale


Orang pada umumnya takut menentukan tujuan karena khawatir membuatnya stres. Khawatir jika tujuan dan realita tidak sesuai, maka hidupnya akan menderita. Nampaknya pandangan ini benar, dan menjadi resep hidup damai dan tenteram. Namun kenyataannya, tanpa tujuan kita tidak bisa menata hidup dengan lebih baik. 


Menurut psikologi klinis, Stres itu tidak selalu buruk. Orang sering menghindari stres, namun kenyataannya stres selalu ada. Yang bisa kita lakukan sebenarnya bukan menghindari stres, tetapi mengelola stres, terutama memperbanyak stres baik. 


Jadi, stres itu ada dua macam, yaitu stres baik dan stres buruk. Stres baik disebut juga sebagai eustress. Stres baik (eustress) ini mengacu pada perasaan yang bisa membantu memunculkan inspirasi, motivasi, dan meningkatkan kinerja Anda. 


Sedangkan stres buruk disebut sebagai distress. Stres jenis inilah yang umumnya dikenal oleh sebagian besar orang, yaitu perasaan tertekan yang hanya membuat Anda lelah, gelisah, bahkan bisa menurunkan kualitas kesehatan diri. 


Seperti yang dikatakan Joe Vitale. Menentukan tujuan hidup haruslah menarik, dalam arti sesuai dengan kecenderungan dan keinginan kita. Namun tujuan hidup juga harus memancing rasa takut. Rasa takut dalam hal ini bukan dalam arti negatif, tapi maksudnya harus bisa memberi tantangan dan bisa meningkatkan standar kualitas hidup kita. Karena itu tujuan ditentukan selalu pada hal-hal yang belum kita capai. Jika menentukan tujuan yang terlalu ringan, terlalu mudah, bahkan yang sudah dicapai, maka itu semua tidak pernah akan ada tantangannya. Akibatnya kita justru dengan mudah memandang enteng tujuan tersebut, bahkan meninggalkannya begitu saja.


Jadi, jika Anda ingin berkembang dan meraih kesuksesan, maka Anda justru butuh lebih banyak porsi stres sehat (eustess).

Gunakan WELL FORMED OUTCOME dalam menentukan Tujuan anda . 



Sumber : Dari segala sumber

Selasa, 28 Juni 2022

KISAH TASBIH AJAIB



KISAH TASBIH AJAIB


Seorang bapak tua yang memiliki 2 orang putra, sedang bingung. Ia merasa memiliki sebuah Gelang tasbih yang dianggapnya bertuah karena sejak digunakan selalu membawa keberuntungan & kesuksesan bagi dirinya. 

Gelang  itu rencananya ingin diwariskan kepada salah satu anaknya, tapi dia khawatir anak yang lain akan merasa iri. Sebagai solusi, ia pergi ke tukang tasbih  & membuat 1 Gelang tasbih  yang sama seperti tasbih ajaib miliknya.


Keesokan harinya, ia memanggil kedua putranya, lalu berkata, “Anak-anakku, tasbih  ini sama baiknya, siapa yang memakainya maka dia akan beruntung”.


Tak lama berselang, sang bapak tua itu meninggal dunia. Seiring berjalannya waktu, kedua putranya tahu bahwa hanya satu gelang tasbih  yang asli.


Mereka lalu pergi ke seorang hakim yang bijaksana untuk mencari tahu mana Gelang tasbih yang asli & meminta jalan keluar dan pembuktian.


Setelah merenung & berpikir, hakim bijaksana itu berkata: “Aku tidak dapat menolong kalian, tapi aku tahu sebuah cara utk memastikan Gelang yang asli. Pakailah Gelang  kalian masing-masing. Dan kalian yang harus membuktikan bahwa gelang asli, yaitu dengan bertindak & bekerja dengan baik sehingga kalian menjadi orang yang beruntung”.


Kedua nya bertekad untuk membuktikan gelang mereka yang asli & bertuah. Mereka berusaha membuktikan pada diri sendiri bahwa keberhasilan & keberuntungan mereka adalah karena gelang  ajaib asli pemberian bapak mereka.


Setelah beberapa tahun berlalu, sukses demi sukses mereka raih bersama. Akhirnya merekapun sadar & mengerti bahwa bukan gelang tasbih yang membuat mereka sukses, melainkan karena mereka sendiri.


Bukan sesuatu di luar diri Anda yang membuat Anda sukses atau beruntung. Bukan gelang Anda, busana Anda, atau apapun yg Anda kenakan.


Tetapi yang menentukan keberhasilan adalah keuletan, doa, bersyukur, dan usaha diri Anda sendiri.

Jika berpikir bisa,  maka anda bisa 

PENTINGNYA MENGASAH KAPAK



PENTINGNYA MENGASAH KAPAK


Ada seorang penebang kayu yang baru bergabung dan raja sangat terkesan dengan dedikasinya terhadap pekerjaannya. Dia mulai memberikan yang terbaik dalam pekerjaan dan mampu menebang 18 pohon di bulan pertama dan raja sangat senang.


Bulan berikutnya dia melakukan upaya yang sama tetapi hanya bisa menebang 15 pohon. Dan bulan ketiga, dia masih berusaha sekuat tenaga tetapi hanya bisa menebang 12 pohon. 


Raja mengunjunginya pada bulan ketiga dan berbicara tentang penurunan produktivitasnya.

Dia menjelaskan bahwa dia mungkin telah kehilangan kekuatannya atau terlalu tua untuk melakukan pekerjaan itu. 

Raja bertanya kepadanya “kapan terakhir kali kamu mengasah kapakmu?” 

Yang mengejutkan, dia bahkan tidak melakukannya sekali dalam tiga bulan terakhir. 

Itulah satu-satunya alasan mengapa dia tidak bisa menebang lebih banyak pohon.

SELAMA MASIH BERNAPAS, TIDAK ADA KATA TERLAMBAT



 *SELAMA MASIH BERNAPAS, TIDAK ADA KATA TERLAMBAT*


_"Tidak ada kata terlambat untuk menjadi diri Anda yang sebenarnya."_ -George Eliot


Seringkali ketika menjalani hidup yang demikian keras, pada suatu fase kita menyadari untuk mulai melakukan sesuatu yang kita impikan. Selama ini kita telah dikondisikan oleh rutinitas, kita hanya sekedar hidup mencari nafkah, mencukupi kebutuhan, namun melupakan cita-cita, impian, atau hal-hal yang sangat ingin kita lakukan. 


Seiringan dengan waktu mungkin kita sudah lupa memiliki impian itu. Namun suatu saat kita dipertemukan pada suatu kondisi untuk mulai mengingat impian masa lalu. Ketika kita dihadapkan pada kondisi ini, mungkin kita sudah cukup dewasa, bahkan juga menua. Bahkan mungkin sebagian dari kita merasakan ragu untuk mewujudkannya. 


Namun sesungguhnya tidak ada kata terlambat untuk melakukan sesuatu yang kita impikan selama ini. Selama masih hidup, jangan biarkan impian itu terkubur.

PERBEDAAN KENTANG, TELUR, DAN KOPI



PERBEDAAN KENTANG, TELUR, DAN KOPI


Pada suatu hari, ada seorang anak perempuan yang mengeluh kepada ayahnya bahwa hidupnya sengsara dan bahwa dia tidak tahu bagaimana dia akan berhasil. Dia lelah berjuang dan berjuang sepanjang waktu.Tampaknya hanya salah satu dari masalahnya yang dapat ia selesaikan, kemudian masalah yang lainnya segera menyusul untuk dapat diselesaikan.


Ayahnya yang juga seorang koki membawanya ke dapur. Ia mengisi tiga panci dengan air dan menaruhnya di atas api yang besar. Setelah tiga panci tersebut mulai mendidih, ia memasukkan beberapa kentang ke dalam sebuah panci, beberapa telur di panci kedua, dan beberapa biji kopi di panci ketiga.


Kemudian ia duduk dan membiarkan ketiga panci tersebut di atas kompor agar mendidih, tanpa mengucapkan sepatah kata apapun kepada putrinya. Putrinya mengeluh dan tidak sabar menunggu, bertanya-tanya apa yang telah ayahnya lakukan.


Setelah dua puluh menit, ia mematikan kompor tersebut. Ia mengambil kentang dari panci dan menempatkannya ke dalam mangkuk. Ia mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk.


Kemudian ia menyendok kopi dan meletakkannya ke dalam cangkir. Lalu ia beralih menatap putrinya dan bertanya, “Nak, apa yang kamu lihat?”


Kentang, telur, dan kopi,” putrinya buru-buru menjawabnya.


“Lihatlah lebih dekat, dan sentuh kentang ini”, kata sang ayah. Putrinya melakukan apa yang diminta oleh ayahnya dan mencatat di dalam otaknya bahwa kentang itu lembut. Kemudian sang ayah memintanya untuk mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapatkan sebuah telur rebus. Akhirnya, sang ayah memintanya untuk mencicipi kopi. Aroma kopi yang kaya membuatnya tersenyum.


Ayah, apa artinya semua ini?” Tanyanya.


Kemudian sang ayah menjelaskan bahwa kentang, telur dan biji kopi masing-masing telah menghadapi kesulitan yang sama, yaitu air mendidih.


Namun, masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.


Kentang itu kuat dan keras. Namun ketika dimasukkan ke dalam air mendidih, ketang tersebut menjadi lunak dan lemah.


Telur yang rapuh, dengan kulit luar tipis melindungi bagian dalam telur yang cair sampai dimasukkan ke dalam air mendidih. Sampai akhirnya bagian dalam telur menjadi keras.


Namun, biji kopi tanah yang paling unik. Setelah biji kopi terkena air mendidih, biji kopi mengubah air dan menciptakan sesuatu yang baru.


“Kamu termasuk yang mana, nak?” tanya sang ayah kepada putrinya.


“Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana caramu dalam menghadapinya? Apakah kamu adalah sebuah kentang, telur, atau biji kopi?”


Pesan Moral dari cerita ini adalah Dalam hidup ini, Banyak sesuatu yang terjadi di sekitar kita. Banyak hal-hal yang terjadi pada kita. Tetapi satu-satunya hal yang benar-benar penting adalah apa yang terjadi di dalam diri kita.

Bagaimana cara kita merespon mengolah  setiap  apa yang terjadi.

Masalah itu tidak ada , yang menciptakan masalah itu adalah cara pikiran kita merespon nya.

Apa yang terjadi adalah Proses , jadikan ladang ibadah bagi kita .

Cinta 

Nikmati proses 

Terus berjuang