Rabu, 29 Juni 2022

GEMA KEHIDUPAN



GEMA KEHIDUPAN


Seorang bocah mengisi waktu luang dengan kegiatan mendaki gunung bersama ayahnya. Entah mengapa tiba-tiba si bocah tersandung akar pohon dan jatuh. “”Aduh!” Jeritannya memecah keheningan suasana pegunungan. Si bocah amat terkejut ketika mendengar suara dikejauhan menirukan teriakannya persis sama, “”Aduhh!””


Dasar anak-anak, ia berteriak lagi, “”Hei, siapa kamu?”” Dan jawaban yang terdengar adalah “”Hei, siapa kamu?”” Lantaran kesal mengetahui suaranya ditirukan, si anak berseru “Pengecut kamu!” Lagi-lagi ia terkejut ketika suara dari sana membalasnya dengan umpatan serupa. Ia bertanya kepada sang ayah, “apa yang terjadi?”


Dengan penuh kearifan, sang ayah tersenyum, “Anakku, coba perhatikan” lelaki itu berkata keras, “”Saya kagum padamu!”” suara dikejauhan menjawab, ““Saya kagum padamu!”” Sekali lagi sang ayah berteriak “”Kamu sang juara!”” Dan suara itu kembali menjawab, ““Kamu sang juara!””


Sang bocah sangat keheranan, meski demikian ia tetap tidak mengerti. Lalu sang ayah menjelaskan, “Suara itu adalah GEMA, tetapi sesungguhnya itulah KEHIDUPAN”.


“Kehidupan memberikan umpan balik atas semua ucapan dan tidakanmu, nak”, jelas sang ayah. “Dengan kata lain, kehidupan kita adalah sebuah pantulan atau bayangan atas tindakan kita. Bila kamu ingin banyak mendapatkan cinta didunia ini, ya ciptakanlah cinta didalam hatimu. Bila kamu menginginkan tim kerjamu punya kemampuan tinggi, ya tingkatkanlah kemampuan didalam dirimu. Hidup akan memberikan kembali segala sesuatu yang telah kau berikan padanya. Ingat anakku, hidup bukan sebuah kebetulan, tetapi sebuah bayangan dari dirimu sendiri”, tutur sang ayah.


Hidup adalah  implementasi kebiasaan mu.

Biasakan yang benar bukan membenarkan kebiasaan.

Pikiran dan perasaan menciptakan hidup Anda


Sumber: Dari segala sumber 

PERBANYAKLAH STRES YANG SEHAT!





PERBANYAKLAH STRES YANG SEHAT!


_"Tujuan harus sedikit membuatmu takut, dan sedikit membuat Anda tertarik."_

-Joe Vitale


Orang pada umumnya takut menentukan tujuan karena khawatir membuatnya stres. Khawatir jika tujuan dan realita tidak sesuai, maka hidupnya akan menderita. Nampaknya pandangan ini benar, dan menjadi resep hidup damai dan tenteram. Namun kenyataannya, tanpa tujuan kita tidak bisa menata hidup dengan lebih baik. 


Menurut psikologi klinis, Stres itu tidak selalu buruk. Orang sering menghindari stres, namun kenyataannya stres selalu ada. Yang bisa kita lakukan sebenarnya bukan menghindari stres, tetapi mengelola stres, terutama memperbanyak stres baik. 


Jadi, stres itu ada dua macam, yaitu stres baik dan stres buruk. Stres baik disebut juga sebagai eustress. Stres baik (eustress) ini mengacu pada perasaan yang bisa membantu memunculkan inspirasi, motivasi, dan meningkatkan kinerja Anda. 


Sedangkan stres buruk disebut sebagai distress. Stres jenis inilah yang umumnya dikenal oleh sebagian besar orang, yaitu perasaan tertekan yang hanya membuat Anda lelah, gelisah, bahkan bisa menurunkan kualitas kesehatan diri. 


Seperti yang dikatakan Joe Vitale. Menentukan tujuan hidup haruslah menarik, dalam arti sesuai dengan kecenderungan dan keinginan kita. Namun tujuan hidup juga harus memancing rasa takut. Rasa takut dalam hal ini bukan dalam arti negatif, tapi maksudnya harus bisa memberi tantangan dan bisa meningkatkan standar kualitas hidup kita. Karena itu tujuan ditentukan selalu pada hal-hal yang belum kita capai. Jika menentukan tujuan yang terlalu ringan, terlalu mudah, bahkan yang sudah dicapai, maka itu semua tidak pernah akan ada tantangannya. Akibatnya kita justru dengan mudah memandang enteng tujuan tersebut, bahkan meninggalkannya begitu saja.


Jadi, jika Anda ingin berkembang dan meraih kesuksesan, maka Anda justru butuh lebih banyak porsi stres sehat (eustess).

Gunakan WELL FORMED OUTCOME dalam menentukan Tujuan anda . 



Sumber : Dari segala sumber

Selasa, 28 Juni 2022

KISAH TASBIH AJAIB



KISAH TASBIH AJAIB


Seorang bapak tua yang memiliki 2 orang putra, sedang bingung. Ia merasa memiliki sebuah Gelang tasbih yang dianggapnya bertuah karena sejak digunakan selalu membawa keberuntungan & kesuksesan bagi dirinya. 

Gelang  itu rencananya ingin diwariskan kepada salah satu anaknya, tapi dia khawatir anak yang lain akan merasa iri. Sebagai solusi, ia pergi ke tukang tasbih  & membuat 1 Gelang tasbih  yang sama seperti tasbih ajaib miliknya.


Keesokan harinya, ia memanggil kedua putranya, lalu berkata, “Anak-anakku, tasbih  ini sama baiknya, siapa yang memakainya maka dia akan beruntung”.


Tak lama berselang, sang bapak tua itu meninggal dunia. Seiring berjalannya waktu, kedua putranya tahu bahwa hanya satu gelang tasbih  yang asli.


Mereka lalu pergi ke seorang hakim yang bijaksana untuk mencari tahu mana Gelang tasbih yang asli & meminta jalan keluar dan pembuktian.


Setelah merenung & berpikir, hakim bijaksana itu berkata: “Aku tidak dapat menolong kalian, tapi aku tahu sebuah cara utk memastikan Gelang yang asli. Pakailah Gelang  kalian masing-masing. Dan kalian yang harus membuktikan bahwa gelang asli, yaitu dengan bertindak & bekerja dengan baik sehingga kalian menjadi orang yang beruntung”.


Kedua nya bertekad untuk membuktikan gelang mereka yang asli & bertuah. Mereka berusaha membuktikan pada diri sendiri bahwa keberhasilan & keberuntungan mereka adalah karena gelang  ajaib asli pemberian bapak mereka.


Setelah beberapa tahun berlalu, sukses demi sukses mereka raih bersama. Akhirnya merekapun sadar & mengerti bahwa bukan gelang tasbih yang membuat mereka sukses, melainkan karena mereka sendiri.


Bukan sesuatu di luar diri Anda yang membuat Anda sukses atau beruntung. Bukan gelang Anda, busana Anda, atau apapun yg Anda kenakan.


Tetapi yang menentukan keberhasilan adalah keuletan, doa, bersyukur, dan usaha diri Anda sendiri.

Jika berpikir bisa,  maka anda bisa 

PENTINGNYA MENGASAH KAPAK



PENTINGNYA MENGASAH KAPAK


Ada seorang penebang kayu yang baru bergabung dan raja sangat terkesan dengan dedikasinya terhadap pekerjaannya. Dia mulai memberikan yang terbaik dalam pekerjaan dan mampu menebang 18 pohon di bulan pertama dan raja sangat senang.


Bulan berikutnya dia melakukan upaya yang sama tetapi hanya bisa menebang 15 pohon. Dan bulan ketiga, dia masih berusaha sekuat tenaga tetapi hanya bisa menebang 12 pohon. 


Raja mengunjunginya pada bulan ketiga dan berbicara tentang penurunan produktivitasnya.

Dia menjelaskan bahwa dia mungkin telah kehilangan kekuatannya atau terlalu tua untuk melakukan pekerjaan itu. 

Raja bertanya kepadanya “kapan terakhir kali kamu mengasah kapakmu?” 

Yang mengejutkan, dia bahkan tidak melakukannya sekali dalam tiga bulan terakhir. 

Itulah satu-satunya alasan mengapa dia tidak bisa menebang lebih banyak pohon.

SELAMA MASIH BERNAPAS, TIDAK ADA KATA TERLAMBAT



 *SELAMA MASIH BERNAPAS, TIDAK ADA KATA TERLAMBAT*


_"Tidak ada kata terlambat untuk menjadi diri Anda yang sebenarnya."_ -George Eliot


Seringkali ketika menjalani hidup yang demikian keras, pada suatu fase kita menyadari untuk mulai melakukan sesuatu yang kita impikan. Selama ini kita telah dikondisikan oleh rutinitas, kita hanya sekedar hidup mencari nafkah, mencukupi kebutuhan, namun melupakan cita-cita, impian, atau hal-hal yang sangat ingin kita lakukan. 


Seiringan dengan waktu mungkin kita sudah lupa memiliki impian itu. Namun suatu saat kita dipertemukan pada suatu kondisi untuk mulai mengingat impian masa lalu. Ketika kita dihadapkan pada kondisi ini, mungkin kita sudah cukup dewasa, bahkan juga menua. Bahkan mungkin sebagian dari kita merasakan ragu untuk mewujudkannya. 


Namun sesungguhnya tidak ada kata terlambat untuk melakukan sesuatu yang kita impikan selama ini. Selama masih hidup, jangan biarkan impian itu terkubur.