Minggu, 24 Juli 2022

INFLUENTIAL COMMUNICATION FOR SUCCESSFUL NEGOTIATION*



*INFLUENTIAL COMMUNICATION FOR SUCCESSFUL NEGOTIATION*


Narasumber: Monica Kumalasari M. Psi. T


1. Mempelajari ragam preferensi perilaku diri dan orang lain;


2. Mempelajari non verbal communication sebagai kunci keberhasilan.


7%-38% -55% Rules

7% Words

38% Tones

55% Body Language


By Albert Mehrabian, currently Professor Emeritus of Psychology, UCLA, has become known best by his publications on the relative importance of verbal and nonverbal messages.


Beberapa hal yang penting dalam Rapport:


1. Melakukan _pacing_ sahalus mungkin sehingga lawan bicara tidak menyadari jika sedang di _pacing_;

2. Tidak melakukan pendekatan-pendekatan yang agresif, karena jika praktisi melakukan hal yang agresif pada saat rapport belum terbentuk lawan bicara mungkin akan menutup diri;

3. Menghargai persepsi dari lawan bicara, karena setiap manusia memiliki kecenderungan menyukai orang atau hal yang cocok dengan persepsinya;

4. Ketika melakukan building rapport, praktisi dituntut agar peka _(sensory acuity)_ terhadap perubahan apapun yang terjadi, baik itu perubahan _macro muscle_ atau _micro muscle_.


*LAKUKAN PACING → KEMUDIAN LEADING*


_Pacing:_ Merupakan proses MENYAMAKAN diri kita dengan lawan bicara baik secara verbal maupun non-verbal.


_Leading_ Merupakan proses mengarahkan lawan bicara sesuai dengan keinginan kita.


Apa yang dilakukan saat *PACING: MATCHING & MIRRORING*


_Matching:_ Proses menyamakan gerakan non-verbal diri persis seperti apa yang lawan bicara kita lakukan.


_Mirroring:_ Proses menyamakan gerakan non-verbal diri seperti cermin pada lawan bicara.


*CONNECT → COMFORT → TRUST*


Ketika _rapport_ sudah terbentuk perlu disadari bahwa jembatan yang dibangun mungkin belum kokah, sehingga untuk membuat jembatan informasi itu menjadi kokoh, praktisi harus menjaga kondisi _rapport_ tersebut dangan membentuk suatu kepercayaan/ *TRUST*

CARA EFEKTIF MENGUATKAN HASIL BELAJAR



CARA EFEKTIF MENGUATKAN HASIL BELAJAR


berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menguatkan hasil belajar Anda. 


1. _Learn, Practice, Recall dan Repeat_

Baca dan review apa yang telah Anda baca dengan seksama, berlatih berulang-ulang hingga menjadi kompetensi dipikiran bawah sadar. 


2. _Chunking_

Mencacah informasi bagian demi bagian dahulu, sehingga akan menjadi satu kesatuan informasi utuh dipikiran Anda. 


3. _Use Metaphors and Stories_

Buat perumpamaan dan cerita ketika mengingat pelajaran yang telah dipelajari, sehingga pikiran bawah sadar familiar dengan konsep yang Anda telah pelajari. 


4. _Visualization_

Membayangkan ulang dan melatihnya secara visual, bisa memperkuat struktur kata, makna dan konsep yang Anda sudah pelajari. 


5. _Re-Write_

Tulis ulang atau petakan menjadi suatu point-point inti dari proses belajar Anda. 


6. _Share and Discussions_

Saat Anda membagikan ilmu atau insight hasil belajar sewajarnya, maka percayalah itu layaknya menguatkan pelajaran yang sudah diterima, lalu saat berdiskusi atau mendapatkan umpan balik dari orang lain, maka bisa memperbesar wadah ilmu di pikiran Anda. 


Semoga bermanfaat dan Terima kasih

Jumat, 22 Juli 2022

TERSENYUMLAH, BERSYUKURLAH!



TERSENYUMLAH, BERSYUKURLAH!


Banyak alasan untuk menyalahkan keadaan. 

Banyak alasan juga untuk selalu menggerutu, bahkan yang ekstrim adalah mengakhiri hidup. 

Seakan-akan semuanya lumrah dan wajar ketika manusia dalam keadaan putus asa dan mengalami masa sulit dalam kehidupan. Bagaimana bisa selalu tersenyum dan bersyukur dan tersenyum menghadapi keadaan yang terburuk dalam kehidupan kita? Apakah Anda dan saya sedang merasakannya? Lihatlah gambar ini dan marilah kita belajar dari beliau.


Namanya Peng Shulin dari China. Pada tahun 1995 dia mengalami kecelakaan sebuah truk sehingga mengakibatkan tubuhnya terbelah menjadi 2 bagian. Akibatnya mulai bagian pinggang hingga kaki harus dibuang, sehingga dia harus hidup hanya dengan tubuh dari pinggang ke atas.


Ada lebih 20 orang dokter spesialis yang berjuang keras menyelamatkan hidupnya pada saat itu. Dan yang pasti, menurut mereka adalah sebuah keajaiban bila Peng Shulin bisa berhasil mempertahankan hidupnya. Bagian bawah tubuhnyapun harus ditambal dengan cara mengambil kulit di bagian tubuhnya yang lain.


Penderitaan baru saja dimulai ketika Peng harus mengalami tekanan mental dan fisik yang dihadapinya. Mengapa? karena meskipun dia bisa bertahan hidup, hari-harinya harus dilalui di tempat tidur. 

Total 12 tahun dijalani Peng hanya di tempat tidur. Dia tidak memiliki organ tubuh bagian bawah untuk membantu menyangga tubuhnya saat hendak berjalan dengan kedua tangannya. 

Terapi kejiwaan harus dijalaninya dengan amat sangat sabar. Peng harus harus mempersiapkan hal terburuk yang harus dilalui untuk menjalani waktu di depannya.


Tetapi bukan Peng bila berputus asa. Senyumnya dan ketegaran hatinya yang luar biasa membuahkan hasil. Tim dokter yang selalu mengawasi perkembangannya, Pusat Penelitian Rehabilitasi China di Beijing selama ini berpikir bagaimana caranya agar Peng bisa beraktifias seperti manusia pada umumnya. Dan hasilnya, sebuah alat bantu telah diciptakan seperti yang terlihat pada gambar.


Seorang Peng Shulin yang sederhana dan selalu tersenyum dan bersyukur karena masih bisa hidup, kini sangat bergembira. Melalui terapi latihan otot-otot tangan yang diberikan, terapi dan belajar jalan, alat tersebut mampu membantunya bisa berjalan. Dan tentunya masih banyak kesulitan yang harus dihadapinya di masa mendatang.


Mungkin kita akan kagum dan terharu melihat kisah dan kehebatan Peng Shulin dalam menghadapi masa-masa tersulit dalam hidupnya. tetapi pertanyaannya adalah apakah kita bisa bertahan bila “kita” di posisi Peng Shulin? Pasti Anda sependapat dengan saya bahwa jawabannya sangat tidak mudah.


Dan itu pula yang salah satunya bisa menginspirasi kita. Ketika kita mengalami masa-masa tersulit, baik dalam hal pekerjaan, pribadi, ataupun keluarga, jangan putus asa. Cobalah untuk tidak menggerutu karena itu akan semakin menambah beban kita. Lihatlah gambar Peng tersebut dan bayangkan bagaimana kira-kira Peng berjuang melawan keputus asaannya yang kehilangan separuh tubuhnya untuk selama-lamanya. Betapa sangat menderitanya 12 tahun hidup hanya terbaring di tempat tidur dan melawan tekanan psikologis dan fisik yang besar.


Bila Peng bisa tersenyum dan bersyukur dalam keadaannya sekarang, Anda dan saya juga pasti bisa. Tersenyumlah, bersyukurlah. Hidup harus terus berjalan. Jangan pernah menyerah!

___

✍️Aku Ingin lebih bermanfaat , kebermanfaatan tanpa Batas dan Ruang.

Sebagai khalifah di muka bumi ini .


Terkhusus memperbaiki AKHLAK menjadi Akhlakulkarimah melalui Olah Pikir Olah Nafas dan Tindakan.


Karena Aset terbesar bukan di gali di dalam tanah , tapi ada pada Pikiran Bawah Sadar Manusia. 


Salam 02T 

Salam SP🅰️


www.akhlakulkarimahhipnoterapi.com 

www.abdulahhubai.com

Kamis, 21 Juli 2022

Kisah Teladan Imam Syafi'i  Menghormati Guru (*Trainer)










Kisah Teladan Imam Syafi'i 

Menghormati Atasan , Menghormati Guru,  dan Senioritas. 

Ketahuilah,  Di mana  tempat adalah Sekolah,  setiap orang adalah Guru, termasuk Senioritas kita yang mengajariku ilmu , dalam bekerja. 


Karena Imam Syafi’i begitu menghormati gurunya, hal itu juga sempat membuat orang lain heran terhadap apa yang ia lakukan kepada gurunya.


Suatu hari Imam SyafI’i bertemu dengan gurunya, tiba-tiba ia mencium tangan serta memeluk hangat gurunya yang sudah tua tersebut. Hal inilah yang membuat orang lain heran terhadap apa yang Imam Syafi’i lakukan.


Hingga pada akhirnya, orang tersebut bertanya kepada Imam Syafi’i. “Mengapa engkau melakukan itu, bukankah laki-laki itu sudah tua, apakah engkau juga mengenalnya?”


Dengan sangat santainya dan tidak perlu berpikir panjang, Imam Syafi’i menjawab “Ia adalah guruku. 


Ia harus ku muliakan karena aku suatu hari pernah bertanya kepadanya mengenai bagaimana cara untuk mengetahui bahwa seekor anjing sudah dewasa. Lantas menjawab pertanyaanku, kita bisa melihat anjing sudah dewasa apabila ketika kencing, anjing tersebut mengangkat sebelah kakinya”.


Dari sepenggal kisah tersebut, juga bisa kita simpulkan bahwa sikap teladan Imam Syafi’i terlihat dari semangatnya dalam menimba, menuntut ilmu, serta selalu memuliakan guru. Hal itu juga menjadi salah satu yang penting dalam menuntut ilmu.


Ketika kita tidak lelah dalam menuntut ilmu, maka akan menyebabkan kita mengetahui tentang banyak hal baru yang bahkan orang lain saja belum mengetahuinya.


Sedangkan jika kita memuliakan guru atau seseorang yang memberi pengajaran kepada kita, atas izin Allah, apa yang mereka berikan kepada kita, entah ilmu apapun yang mengandung kebaikan dengan mudahnya kita akan paham.


Menghormati guru menjadi kunci utama bagi keberkahan ilmu yang didapatkan seorang Muslim. 


Berikut hadits menghormati guru yang dituliskan dari beberapa sumber .


Bersikap rendah hati kepada guru


“Pelajarilah ilmu dan ajarilah (manusia) dan rendahkanlah diri kepada guru dan berlaku lemah lembutlah terhadap murid-muridmu.” (HR. Thabrani)


Seseorang yang tidak menghormati guru bukanlah golongan Rasulullah SAW



“Tidak termasuk golongan kami; orang yang tidak menghormati yang lebih tua, tidak menyayangi yang lebih muda, dan tidak mengetahui hak seorang ulama.” (HR. Ahmad yang dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami)


Dengan demikian, mari bersama kita mengamalkan kisah teladan Imam Syafi’i yang menyebabkan dirinya sukses menyebarluaskan ilmu ke seluruh penjuru dunia.


Nilai Moral yang di ambil 

Belajar Terus Terus Belajar., 

Setiap Orang Adalah Guru, Guru itu Senior kita,  Atasan . Hormati lah Guru, Senioritas,  apalagi Atasan . 



www.abdulahhubai.com 


www.akhlakulkarimahhipnoterapi.com 



ORANG YANG PALING BANYAK KESALAHANNYA



 _*ORANG YANG PALING BANYAK KESALAHANNYA*_


Muhammad bin Sirin rahimahullah berkata:


*“Sesungguhnya orang yang paling banyak kesalahannya adalah yang paling banyak membicarakan aib orang lain.”* [Al-Mujalasah wa Jawahirul ‘Ilmi, jilid 6 hal. 86]


Ketahuilah, *orang yang gemar membicarakan aib orang lain, maka sejatinya tanpa ia sadari ia sedang memperlihatkan akhlak buruknya.*


Saudaraku, ingatlah bahwa *siapa saja yang menutup aib seorang Muslim, maka Allah Azza wa Jalla akan menutup aibnya di dunia dan kelak di akhirat.* Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:


مَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ فيِ الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ


*"Siapa yang menutup aib seorang Muslim niscaya Allah akan menutup aibnya di dunia dan kelak di akhirat. Dan Allah senantiasa menolong hambaNya selama hambaNya itu menolong saudaranya."* [HR. Muslim no. 2699]


Namun *barang siapa yang suka mencari-cari aib atau membongkar aib saudaranya maka Allah akan buka aibnya juga di manapun ia berada.* Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: *"Wahai sekalian orang yang mengaku berislam dengan lisannya padahal iman itu belum masuk ke dalam hatinya. Janganlah kalian menyakiti kaum Muslimin! Janganlah menjelekkan mereka! Jangan mencari-cari kekurangan mereka! Sebab, barang siapa mencari-cari kekurangan saudaranya yang Muslim, niscaya Allah akan mencari-cari kekurangannya. Barang siapa yang Allah cari-cari kekurangannya, niscaya Allah akan membongkar aibnya dan mempermalukannya, walaupun dia berada di dalam rumahnya."* [HR. Tirmidzi no. 2032]


وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم


💻 *Sumber:* https://permatasunnah.com/orang-yang-paling-banyak-kesalahannya/


_*Semoga bermanfaat*_