Jumat, 12 Mei 2023

Indahnya Cinta Sesama Mukmin Karena Allah



Kisah Nyata : Indahnya Cinta Sesama Mukmin Karena Allah

Ini kisah nyata yang dialami Pak Ust Uyad Albantani (Uy).

Sekitar tahun 2014, beliau mendapat undangan ceramah keluar kota. Berangkatlah beliau dari rumah menuju bandara Soekarno-Hatta dengan taksi.

Sepanjang perjalanan beliau ngobrol dengan pak Supir (ST);

Uy: “Ngomong-ngomong, udah berapa lama nyupir taksi pak?

ST: “Owh belum lama pak, baru beberapa bulan saja”.

Uy: “Ooh gitu, emang sebelumnya kerja dimana?”.

ST: “Dulu sempat kerja di perusahaan perkapalan di Surabaya pak, kebetulan dulu pernah ambil Tehnik Mesin di ITS, terus perusahaannya bangkrut jadi saya kena PHK, lama nganggur di Surabaya akhirnya saya putuskan pindah ke Jakarta.

Uy:”Wah, sayang sekali ya, ngomong-ngomong anak sudah berapa?”.

ST: “Alhamdulillah sudah 4 pak, yang besar malah udah mau tamat SMA”.

Uy: “Oh gitu, kalo boleh tau, narik taksi sehari bersih bisa dapet berapa sih…?”.

ST: “Ya alhamdulillah pak, kalo di rata-rata sehari bisa dapet 75 ribu, kalo lagi rame bisa sampe 150 ribu, dan gak tentu jugalah pak”.

Uy: “Oh ya, tapi sebelumnya mohon maaf nih, emang segitu cukup buat anak istri?”.

ST: “Ya insyaa Allah cukup pak, daripada gak ada sama sekali”.

Uy: “Masyaa Allah, kok bisa cukup ya pak, ini di Jakarta lho?”.

ST: “Ya kalo dihitung-hitung sih gak cukup pak, tapi sekarang saya merasa lebih tenang pak. Alhamdulillah sekarang kerja bisa sambil ngurus masjid. Alhamdulillah juga saya masih bisa rutin sedekah,10% dari hasil naksi saya infakkan ke masjid”.

Uy:” Ya Allah, jadi uang segitu masih dipotong lagi buat sedekah?”.(tak terasa air matanya menetes haru).

ST: “Iya pak, mumpung Allah lagi ngasih kesempatan saya bersedekah, dulu waktu masih jaya boro² saya mau sedekah pak. Makanya habis apa yang saya miliki. Saya bersyukur sekali sekarang bisa dekat sama Allah”.


Tak terasa, mobil sudah memasuki portal menuju terminal 1B Soetta, argo . Menunjukkan 115 ribu lalu dibayar oleh Pak Uyad 150 ribu. Karena rasa haru yang mendalam dari cerita supir taksi tadi, sebelum keluar dari mobil pak uyad mengeluarkan lagi uang Rp. 2 juta dan diberikannya ke bapak supir tersebut.

“Ini buat anak istri dirumah ya, salam buat keluarga”. Sambil beranjak keluar dari mobil.

Tiba-tiba bapak supir keluar dari mobilnya dan menyusul Ust. Uyad.

“Masyaa Allah pak, ini kebanyakan” sambil menyodorkan kembali uang tsb.

“Oh gapapa, kebetulan saya lagi ada titipan rezeki dari Allah dan saya mau sedekah sama orang yang Ahli Sedekah, senang ketemu sama bapak. Tolong jangan dikembalikan. Berilah kesempatan Allah mencatat sebuah Amal Jariyah buat saya”. Jawab Ust. Uyad.

Dengan mata yang berkaca-kaca , pak supir menerima uang tersebut sambil memeluk Ust. Uyad. Mereka berpisah dan suasana haru itupun berlalu. Sebagaimana detik yang lari meninggalkan waktu.

Pada tahun 2016, di suatu malam, Ust. Uyad sedang bersilaturrahmi dengan teman-temannya di lobby hotel jw marriot, ketika asyik ngobrol, tiba-tiba datang office boy menghampirinya sambil menyerahkan sebuah amplop.

“Apa ini?” tanya Ust. Uyad, “Tak tau pak, saya disuruh sama bapak-bapak diluar tadi, itu titipan dari dia pesannya, supaya diserahkan ke bapak”, jawab office boy.

“Bapak yang mana?”, tanya Ust. Uyad.

“Wah, saya juga gak kenal pak, orangnya diluar sana pak” jawab office boy.

Melihat kejadian itu, salah satu teman Ust. Uyad yang kebetulan berdinas di kepolisian memberi saran untuk segera membuka amplop tersebut dan ternyata didalamnya berisi uang US 2000 dollar.

Dalam kondisi keheranan dan terkejut, muncul rasa penasaran dan curiga, jangan-jangan uang ini diberikan sebagai jebakan, akhirnya Ust. Uyad berlari keluar hotel meninggalkan teman-temannya di lobby.

“Mana bapak yang ngasih amplop ini?” tanyanya kembali ke office boy yang menyerahkan amplop tadi. “Itu pak, bapak itu masih diluar”.

Dengan setengah berlari, Ust. Uyad akhirnya menemukan bapak yang ditunjuk OB tadi “Pak, maaf ya, bapak yang ngasih amplop ini? Apa maksudnya? bapak siapa?” tanyanya dengan nada agak meninggi karena beliau takut sedang menerima jebakan dari seseorang.

“Iya saya pak, saya memang udah lama mencari bapak, saya supir taksi yang pernah nganterin bapak dulu ke bandara, masa bapak lupa?”

“Waduh maaf pak, mana saya inget, saya sering naik taksi” jawab Ust. Uyad penasaran.

“Saya supir taksi yang 2 tahun dulu pernah bapak kasih uang Rp 2 juta”.

“Masyaa Allah maaf pak, saya bener2 gak inget”.

“Saya yang pernah anter bapak dari Lebak Bulus ke terminal 1B pas bapak mau ke Bangka Belitung”.


Ust. Uyad mulai mengingat kejadian 2 tahun yang lalu.

“Terus terang pak, saat itu saya memang sedang membutuhkan uang sebanyak itu untuk bayar kontrakan yang jatuh tempo. Hari itu juga sama, saya harus bayar sekolah anak saya. Dan saya tidak tau lagi kemana harus saya cari uang sebanyak itu. Jadi ketika bapak kasih Rp 2 juta itu ,saya kaget sampe nangis. Saya berterima kasih sekali sama bapak”.


“Masyaa Allah pak, maafkan saya, saya baru ingat, Lagian itu kejadian 2 tahun yang lalu. Trus ini kenapa kok bapak ngasih sebanyak ini?”.

“Saya cuma ingin berterima kasih saja sama bapak, Alhamdulillah pak sekarang saya sudah bekerja di perusahaan konsultan teknik untuk proyek-proyek”.

“Masyaa Allah pak, ya udah pak saya terima tapi ini kebanyakan” sambil bermaksud menyerahkan amplop itu kembali, namun ditolak.

“Maaf pak, tolong diterima pak, jangan dikembalikan, berilah kesempatan Allah mencatat sebuah Amal Jariyah buat saya”.


Pelukan dan air mata mengiringi haru pertemuan kembali dua hamba yang saling mencintai karena Allah.


Allah SWT berfiman: “Barangsiapa membawa Amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat Amalnya. Dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).”


(QS.Al An’am : 160)


Kita dapat mengambil hikmah dari cerita ini, jika kita ingin memberi dan tulus serta ikhlas, maka Allah SWT akan melipat gandakan perbuatan baik kita InsyaAllah. Semoga dengan adanya kisah ini kita semakin gemar bersodaqoh aamiiin. Semoga bermanfaat.


www.akhlakulkarimahhipnoterapi.com 

ALLAH BAYAR TUNAI

"ALLAH BAYAR TUNAI"

Pengemudi taksi dihentikan oleh calon penumpang yang berpakaian kurang layak. Dari penampilannya dapat diduga orang itu orang tidak punya. Wajahnya terlihat kuyu dan letih.


"Bapak mau ke mana?" tanya pengemudi taksi itu dengan santun, begitu ia memberhentikan mobil taksinya dan berada di samping orang yang memberhentikannya.


"Saya mau pulang ke kampung di daerah Tangerang, tetapi saya tidak punya uang untuk membayarnya".


"Oh, tidak apa-apa. Silahkan Bapak naik", sambut pengemudi taksi dengan simpati.

Pengemudi taksi itu pun mengantarkan orang miskin itu ke alamat yang dituju. 

Sesampainya di ujung gang menuju rumah, anak-anak kecil berhamburan menuju mobil taksi.

"Ayah dataaaaang.... ayah dataaaaaang", teriak anak-anak itu kegirangan.

"Mana makanannya, ayah? Kami sudah tidak tahan menahan lapar" rengek anak-anak kecil itu.

"Maaf nak, ayah tidak membawa apa-apa....", ujar orang miskin itu tanpa menyebutkan alasannya. 

Ia tidak ingin pengemudi taksi itu berlama-lama berada di mulut gang itu. 

Bukan karena merasa malu kalau dirinya tidak mempunyai uang dan gagal membawa makanan untuk anak-anaknya, tetapi ia tahu bahwa waktu bagi pengemudi taksi adalah uang. 

Ia sudah sangat berbaik hati mengantar dirinya di tempat itu, tanpa bayaran pula.


Setelah orang miskin itu turun dan masuk rumah, pengemudi taksi itu meninggalkan lokasi. 


Ketika dalam perjalanan mengantar orang miskin itu ia melihat ada beberapa warung nasi. 

Ia pun menuju salah satu warung nasi terdekat. 

Ia beli enam bungkus nasi lengkap dengan lauk pauk dan beberapa botol air mineral. 


Ia bergegas kembali ke rumah orang miskin tadi.


Pengemudi sopir itu sampai mengucapkan syukur alhamdulillah beberapa kali dalam hati ketika melihat anak-anak dan ayahnya melahap nasi bungkus bawaannya habis dalam hitungan menit.


"Ya Allah, mereka benar-benar sangat kelaparan..." gumam pengemudi taksi dalam hati.


Setelah itu, pengemudi taksi kembali ke kota untuk mencari penumpang. 


Tidak seberapa lama masuk kota, ada dua orang turis asing menghentikan taksinya.

Mereka minta diantar ke bandara Soekarno-Hatta. 


Sesampainya di tujuan, pengemudi itu segera membukakan pintu penumpang dan menurunkan koper serta tas dari bagasi.


Kedua turis asing ini memberinya 100 dolar (sekitar Rp 1,5 juta)


"I have no change, Sir. Can you give me just one hundred thousand rupiahs..?" kata pengemudi itu.

( "Saya tidak punya kembalian, tuan. Bisakah Anda memberi saya 100.000 rupiah saja?" )


"Oh, no problem. Take the change for you", kata turis itu sambil menepuk pundak pengemudi taksi.

( "Gak masalah. Kembaliannya ambil saja buat kamu.")


"Thank you very much, Sir".


Eehh... Saat masih berada di bandara, ada dua turis lain mendatanginya dan meminta untuk mengantarkan mereka ke sebuah hotel di pusat kota. 


Seperti yang dilakukan selama ini kepada semua penumpang, tanpa membedakan mereka itu orang pribumi atau turis asing, pengemudi taksi yang satu ini memperlakukan semua pelanggannya sama. 


Maka ketika sampai di hotel yang dituju, ia pun dengan sigap membukakan pintu penumpang, lebih cepat dari petugas hotel yang biasa menyambut para tamunya, dan menurunkan barang bawaan kedua turis itu. 


Lagi-lagi, turis asing ini memberinya 100 dolar, dan ketika dikatakan ongkosnya hanya 100.000 rupiah, turis itu malah berkata, 

"take the change for you."


Apa yang kemudian dilakukan pengemudi taksi yang beruntung ini?


Ia langsung pergi ke pusat penukaran uang asing. 

Ia tukarkan 200 dolar ke mata uang rupiah. 

Kemudian ia pergi berbelanja sembako, makanan ringan, buah-buahan, aneka kue dan permen. 


Dari pasar tradisional ia beli beberapa kilo telur ayam. Ia juga mampir ke Warung Padang, membeli enam bungkus nasi dengan lauk pauk yang paling enak. 


Setelah itu ia bergegas pergi menuju ujung jalan di kampung Tangerang tadi. 

Ia menemui orang miskin dengan kelima anaknya.


"Allah memberi saya rezeki hari ini adalah karena Bapak, karena saya telah menolong Bapak,

maka jika saya memberi bantuan yang tidak seberapa ini, mohon Bapak doakan agar perbuatan ini semata-mata untuk mengharap ridha Allah.


Saya kembali ke rumah Bapak ini karena saya ingin membiasakan jiwa saya dan mendidiknya untuk bergantung hanya kepada Allah Ta'ala, karena Dialah Yang Maha Pemberi rezeki.

Saya ingin membiasakan dan mendidik jiwa saya untuk gemar bersedekah semata-mata mengharap ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala..."


Si bapak miskin itu hanya bisa terpana tak bisa berkata apa-apa. 

Terlihat butiran-butiran bening menetes dari kedua pelupuk matanya...


Allah ﷻ berfirman: 


ﻣَﻦْ ﺫَﺍ ﺍﻟَّﺬِﻯ ﻳُﻘْﺮِﺽُ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻗَﺮْﺿًﺎ ﺣَﺴَﻨًﺎ ﻓَﻴُﻀَﺎﻋِﻔَﻪُ ﻟَﻪُ ﺃَﺿْﻌَﺎﻓًﺎ ﻛَﺜِﻴﺮَﺓً ۚ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﻳَﻘْﺒِﺾُ ﻭَﻳَﺒْﺴُﻂُ ﻭَﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺗُﺮْﺟَﻌُﻮﻥَ ﮦ 

"Siapa yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menginfakkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan ganjaran (berupa) pembayaran kepadanya dengan jumlah yang berlipat-lipat ganda.

Dan Allah-lah yang menyempitkan dan melapangkan (rezki).

Dan kepada-Nya-lah kamu akan dikembalikan."

(QS. Al-Baqarah, 2:245)


Selamat Menggapai Ridha Ilaahi.


Sumber :

 kisah nyata Bapak Dahlan , Sopir taxi yang gemar bersedekah (kisah ini pernah di muat pada laman Hidayatullah).


menginspiratif untuk bersedekah baik keadaan lapang maupun sempit 👍👍🙏


www.akhlakulkarimahhipnoterapi.com 

Kamis, 11 Mei 2023

PIKIRAN ADALAH MENCIPTA



Energi = MC²

ENERGI MENGIKUTI IMAJINASI 

PIKIRAN ADALAH MENCIPTA


CIPTAKAN MASA DEPAN ANDA 

DENGAN DI AWALI PROGRAM DULU PIKIRAN ANDA

88% PIKIRAN BAWAH SADAR MENGENDALIKAN MASA DEPAN ANDA

12 % IKHTIAR 


www.akhlakulkarimahhipnoterapi.com

UCAPAN ADALAH DOA


السّـــــــــــــلام عليكم ورحمة الله وبركاته


*"UCAPAN ADALAH DOA"*

Penelitian psikologi menunjukkan, 

Pemikiran positif adalah termasuk do'a, dan itu bisa menentukan sikap mental, serta nasib / taqdir masa depan seseorang.


Firman tuhan :

*"AKU ADALAH BAGAIAMANA PRASANGKA HAMBAKU"*


"The power magic of Do'a".

Adalah Dunia Kuantum Keajaiban doa atau fenomena terkabulnya doa, itu semua bisa dipelajari karena ada cara dan polanya, yaitu dengan meng-afirmasikan terus-menerus... Sesuatu yang diafirmasi dengan kesungguhan hati, maka suatu saat (pasti) akan terwujud menjadi nyata . 

Lebih lanjut akan dibahas tuntas di group WA / Kelas bimbingan Dahsyatnya Keajaiban Rezeki 


Medsos saya : 

https://www.facebook.com/Akhalakulkarimahhipnoterapi?mibextid=ZbWKwL



KELAS ONLINE INI 

NAMUN HANYA UNTUK 25 ORANG PENDAFTAR PERTAMA.

Rabu, 10 Mei 2023

BANGUN TIDUR DAN MENGEJAR IMPIAN NYA

 


*MELANJUTKAN TIDUR DAN BERMIMP*???

   *ATAU*

 *BANGUN TIDUR DAN MENGEJAR IMPIAN NYA* ??


Setiap manusia yang terlahir ke alam dunia telah Allah SWT tetapkan baginya tiga perkara diantaranya rizki, jodoh, dan juga kematian. Akan tetapi, bukan berarti manusia bersikap pasrah dalam menjalani kehiduannya sehari-hari. Dibutuhkan usaha/ikhtiar dalam mewujudkan setiap keinginan dan impian.

Tugas manusia di alam dunia tidak lain hanya untuk Beribadah sesuai perintah Allah SWT yang tertulis jelas di dalam Al-Qur`an pada surat Az-Zariyat ayat 56 :

وما خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

´´Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka menghambakan diri (beribadah) kepadaku“.


Ibadah dalam makna yang luas bahwa setiap yang kita lakukan dari bangun tidur sampai kita tertidur kembali bahkan saat kita sedang tidurpun semua bisa bernilai ibadah apabila kita niatkan semuanya untuk kebaikan dan karena Allah SWT.


Begitupun dengan hal-hal terkecil sekalipun yang bisa kita lakukan dan bermanfaat baik bagi diri kita, keluarga, dan masyarakat di sekitar kita insya Allah semuanya akan bernilai ibadah.

Untuk itu, ´´setiap pagi kita memiliki dua pilihan, melanjutkan tidur dan bermimpi, atau bangun untuk mengejar dan mewujudkannya“. Semua kembali kepada diri kita masing-masing. Tetap menjadi seorang pemimpi atau bangkit berusaha untuk mewujudkan mimpi menjadi nyata sebagai bentuk ibadah kita kepada Allah SWT.


_*SEMANGAAAAT_💪🏻💪🏻🤗