Rabu, 06 September 2023

Teknik pengulangan dapat digunakan secara efektif untuk mempengaruhi pikiran bawah sadar.



Teknik pengulangan dapat digunakan secara efektif untuk mempengaruhi pikiran bawah sadar. 

Ini adalah cara umum yang digunakan dalam hipnosis, meditasi, atau praktik pengembangan diri. Berikut adalah beberapa teknik pengulangan yang dapat membantu memengaruhi pikiran bawah sadar:


1. **Afirmasi Positif**: 

Afirmasi adalah pernyataan positif yang diulang-ulang dengan tujuan untuk meresapi pikiran bawah sadar dengan pesan yang diinginkan. 

Contohnya, jika Anda ingin meningkatkan rasa percaya diri, Anda dapat mengulang afirmasi seperti "Saya memiliki kepercayaan diri yang kuat" secara berkala.


2. **Visualisasi**: 

Menggunakan visualisasi atau imajinasi yang kuat secara berulang-ulang dapat membantu mempengaruhi pikiran bawah sadar. 

Anda dapat membayangkan diri Anda mencapai tujuan atau meraih kebahagiaan dalam detail, sehingga pikiran bawah sadar Anda memproses pesan ini.


3. **Mantra**: 

Mantra adalah kata-kata atau frase yang diulang-ulang dalam meditasi atau latihan spiritual. 

Mantra dapat membantu meraih fokus dan menenangkan pikiran bawah sadar.


4. **Hipnosis**: 

Dalam sesi hipnosis, praktisi sering menggunakan teknik pengulangan untuk meresapi sugesti positif ke dalam pikiran bawah sadar klien. 

Ini membantu mengubah pola pikir yang merugikan.


5. **Meditasi Japa**: 

Ini adalah praktik meditasi Hindu yang melibatkan pengulangan kata atau suara tertentu secara berulang-ulang dengan menggunakan mala (kalung berjumlah 108 butir). 

Praktik ini dapat membantu memfokuskan pikiran dan menciptakan perubahan dalam pikiran bawah sadar.


6. **Teknik Pemrograman Neuro-Linguistik (NLP)**: NLP menggunakan teknik pengulangan dan bahasa untuk meresapi pesan positif ke dalam pikiran bawah sadar. 

Ini sering digunakan untuk merubah pola pikir dan perilaku.


7. **Hypnagogic Affirmations**: 

Ini adalah teknik yang melibatkan mengulang afirmasi positif saat Anda dalam keadaan yang meredup sebelum tidur atau saat Anda hampir terjatuh tidur. 

Pikiran bawah sadar cenderung lebih reseptif pada saat-saat seperti ini.


Penting untuk diingat bahwa pengulangan perlu dilakukan dengan tekun dan teratur untuk mencapai hasil yang diinginkan. Selain itu, penting juga untuk mengulang pesan atau kata-kata yang positif, bukan pesan negatif. Jika Anda ingin menggunakan teknik pengulangan secara efektif, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang profesional yang berpengalaman dalam hipnosis, meditasi, atau NLP.

Selasa, 05 September 2023

Impianmu apa ?





Ketika Anda memiliki impian atau tujuan yang ingin Anda capai, langkah-langkah berikut dapat membantu Anda mencapainya:


Impian

Tentukan dengan jelas apa yang menjadi impian atau tujuan Anda. Pastikan impian ini bermakna bagi Anda dan sesuai dengan nilai-nilai Anda.


Pikir

Berpikirlah tentang bagaimana Anda dapat mencapai impian tersebut. Identifikasi langkah-langkah konkret yang perlu Anda ambil. Ini bisa melibatkan merenung, perencanaan, dan pengumpulan informasi.


Rencana

Buat rencana yang mencakup langkah-langkah yang harus Anda ambil untuk mencapai impian Anda. Rencana ini harus spesifik, terukur, dan memiliki batas waktu.


Tindakan

Lakukan tindakan-tindakan yang ada dalam rencana Anda. Ini mungkin melibatkan tindakan sehari-hari atau langkah-langkah besar yang diambil secara berangsur-angsur.


Kebiasaan

Untuk mencapai impian jangka panjang, Anda perlu mengubah tindakan-tindakan tersebut menjadi kebiasaan. Ini berarti melakukan tindakan tersebut secara konsisten dan secara otomatis.


Hasil

Dengan konsistensi dalam tindakan dan pembentukan kebiasaan yang mendukung impian Anda, Anda akan melihat hasil yang semakin mendekati impian tersebut seiring berjalannya waktu.


Ingatlah bahwa pencapaian impian atau tujuan seringkali memerlukan kesabaran dan ketekunan. Teruslah bekerja menuju impian Anda dan jangan ragu untuk menyesuaikan rencana Anda jika diperlukan.


www.akhlakulkarimahhipnoterapi.com

Rabu, 30 Agustus 2023

Nasihat anak kecil kepada imam Hanafi

 


Renungan 

*Self-Reminder* 


 Suatu hari Imam Hanafi bertemu seorang anak kecil miskin sedang berjalan memakai sepatu yang terbuat dari kayu.

”Hati-hati, Nak, dengan sepatu kayumu itu. Jangan sampai engkau tergelincir,” kata imam Hanafi menasehati.


Sang bocah pun tersenyum, sembari mengucapkan terima kasih. Kemudian anak itu berratanya.

“Tuan, bolehkah saya tahu namamu?”


”Nu’man,” jawab sang imam.


”Jadi, Tuan lah yang selama ini terkenal dengan gelar *al-imam al-a‘dham* (imam agung) itu?” Jawab sang bocah menimpali.


”Nak, bukan aku yang menyematkan gelar itu, melainkan masyarakatlah yang *berprasangka baik* dan menyematkan gelar itu kepadaku,” jawab Imam Hanafi.


“Wahai sang Imam, hati-hati dengan gelarmu itu. Jangan sampai Tuan tergelincir ke neraka gara-gara dia. Sepatu kayuku ini mungkin hanya menggelincirkanku di dunia. 

Tapi gelarmu itu dapat menjerumuskanmu ke kubangan api yang kekal jika *kesombongan dan keangkuhan menyertainya*,” kata anak kecil yang memakai sepatu kayu tersebut.


Mendengar kalimat dari anak kecil tersebut, Imam hanafi pun menangis. Beliau merasa bersyukur masih ada yang mengingatkannya. Bahkan tidak disangka-sangka peringatan itu datang dari lidah anak kecil yang masih polos.


Ada tiga hikmah dari cerita di atas, 

pertama, meski seorang imam besar yang memiliki ilmu tinggi, namun ketika peringatan itu datang dari seorang anak kecil, imam Hanafi menerimanya dengan menangis memohon ampun dan bersyukur kepada Allah, karena telah diperingatkan melalui lidah si anak itu. Lantas, beliau pun tidak memarahi si anak tersebut dan juga tidak merasa gengsi. Beliau tetap rendah hati.  Justru beliau tersungkur menangis karena apa yang dikatakan anak kecil itu benar adanya.


Hikmah kedua adalah terkait gelar yang disandangnya. Semua itu akan dipertanggungjawabkan kelak kepada yang maha kuasa. Ketika seseorang yang diberikan gelar oleh masyarakat sebagai ustad, guru ngaji, dan apapun itu, pada hakekatnya akan ada banyak godaan syaitan yang bisa menjerumuskan atau menggelincirkan itu ke dalam neraka. Godaan tersebut bisa berbentuk halus tidak terlihat misal *rasa sombong, ujub, merasa paling habat dan lain sebagainya.*


Hikmah terakhir adalah tidak hanya berkaitan dengan gelar. Orang-orang yang diberi rezeki oleh Allah, SWT seperti pangkat, jabatan dan kedudukan juga bisa menggelincirkan manusia ke lembah hitam. 

Fenomena demikian telah banyak terjadi di sekeliling kita. Semakin tinggi suatu pohon, maka akan semakin kencang angin yang menerpanya sehingga ini bisa menggoyahkan bahkan merobohkan pohon tersebut


Semoga meng inspirasi 


www.abdulahhubai.com 


www.akhlakulkarimahhipnoterapi.com

Selasa, 29 Agustus 2023

Seorang Pelacur dapat ganjaran Masuk Surga, kok bisa ??



Kisah Hikmah 


Menurut keterangan hadits, kisah perbuatan wanita yang  diampuni dan diberi ganjaran surga. 

Kisah ini diceritakan oleh Rasulullah SAW dengan redaksi berikut:


أَنَّ امْرَأَةً بَغِيًّا رَأَتْ كَلْبًا فِى يَوْمٍ حَارٍّ يُطِيفُ بِبِئْرٍ قَدْ أَدْلَعَ لِسَانَهُ مِنَ الْعَطَشِ فَنَزَعَتْ لَهُ بِمُوقِهَا فَغُفِرَ لَهَا


Artinya: 

Ketika seekor anjing berputar atau mengitari pada sumur, di mana dia hampir mati oleh kehausan, tiba-tiba *salah seorang pelacur* Bani Israil melihatnya. 

Pelacur itu melepas sepatu kulitnya dan memberi minum (dengan wadah sepatu) kepadanya. 

Maka perempuan itu *diampuni* sebab demikian. (HR Bukhari).


Imam Bukhari dalam sebuah riwayat berpendapat, kisah tersebut sebagai bentuk ungkapan terima kasih dari Allah SWT kepada sang wanita. "Kemudian, (Allah SWT) memberikan pengampunan padanya, dan memasukkannya ke *dalam surga*,"


Semoga Meng ispirasi 


Demikian ada nya  demikian nyata nya


Sabtu, 26 Agustus 2023

APAKAH BISA MEMBERI KETENTRAMAN KEGEMBIRAAN KEBAHAGIAAN KESEHATAN



AGAMA 

APAKAH BISA MEMBERI KETENTRAMAN KEGEMBIRAAN KEBAHAGIAAN KESEHATAN

Kata "agama" berasal dari bahasa Latin "religio" yang berarti kewajiban beribadah atau penghormatan terhadap hal-hal suci. Istilah ini kemudian berkembang dan diadopsi oleh berbagai bahasa dan budaya dengan arti yang bervariasi tergantung pada konteksnya.

Kata "agama" berasal dari bahasa Latin "religio" yang berarti "hubungan yang kuat antara manusia dan kekuatan ilahi." Istilah ini kemudian berkembang menjadi "agama" dalam berbagai bahasa, mengacu pada sistem keyakinan dan praktik spiritual yang diikuti oleh sekelompok orang

Agama berasal dari kebutuhan manusia untuk menjelaskan fenomena alam, kehidupan, dan makna eksistensial. Agama juga memiliki peran dalam mengatur norma sosial, moral, dan etika dalam masyarakat. Sumber agama bisa bervariasi, termasuk keyakinan spiritual, mitos, tradisi, dan filsafat.

dalam banyak agama, ajaran dan pesan dari Tuhan atau kekuatan ilahi dianggap telah disampaikan kepada manusia melalui para nabi atau rasul. Para nabi ini dianggap sebagai perantara antara Tuhan dan umat manusia, membawa ajaran, hukum, dan pedoman moral yang diharapkan diikuti oleh umat. Contoh-contoh termasuk Nabi Musa dalam agama Yahudi, Nabi Muhammad dalam Islam, dan Yesus Kristus dalam agama Kristen. Tugas utama para nabi adalah untuk menyampaikan pesan Tuhan kepada umat manusia dan membimbing mereka dalam menjalani kehidupan yang sesuai dengan ajaran agama.

Agama memiliki berbagai manfaat yang dapat memengaruhi kehidupan individu dan masyarakat. Beberapa di antaranya meliputi:

Pedoman Moral: Agama memberikan pedoman moral dan etika yang membantu individu dalam mengambil keputusan yang benar dan menjalani hidup dengan integritas.

Rasa Makna dan Tujuan: Agama memberikan kerangka kerja untuk memahami makna dan tujuan hidup, membantu individu merasa terhubung dengan sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri.

*Penghiburan dalam Kesulitan*: Agama dapat memberikan dukungan dan penghiburan saat menghadapi tantangan, kesusahan, atau kehilangan.

*Komunitas dan Solidaritas*: Agama sering membentuk komunitas di mana orang bisa merasa termasuk dan saling mendukung. Ini dapat memperkuat rasa solidaritas dan hubungan sosial.

*Ritual dan Praktik Spiritual*: Ritual dan praktik spiritual dalam agama bisa memberikan ketenangan pikiran, merangsang refleksi, dan membantu mengurangi stres.

*Norma Sosial*: Agama membantu membentuk norma sosial dan etika dalam masyarakat, membantu mengatur perilaku dan hubungan antarindividu.

*Kebersamaan dalam Ibadah*: Ibadah bersama memberikan kesempatan untuk berhubungan dengan sesama penganut agama, memperkuat rasa persatuan dan kerjasama.

*Pemberian dan Kepedulian Sosial*: Agama sering mendorong pemberian dan kedermawanan kepada yang membutuhkan melalui amal dan tindakan sosial.

*Membantu Mengatasi Ketidakpastian*: Dalam menghadapi ketidakpastian hidup, agama dapat memberikan keyakinan dan harapan bagi individu.

*Pentingnya Spiritualitas*: Agama memungkinkan pengembangan aspek spiritual dalam diri manusia, yang dapat memberikan perasaan kedamaian, harmoni, dan pertumbuhan pribadi.

Apa contoh nya bahwa agama bisa memberikan kedamaian ketentraman kenyamanan

Salah satu contoh yang sering dikutip adalah praktik meditasi dalam agama-agama seperti Buddha atau Hindu. Meditasi dapat membantu individu menemukan kedamaian batin, ketenangan, dan kenyamanan dalam diri mereka sendiri melalui refleksi dan pemusatan pikiran. Contoh lainnya adalah praktik doa dan spiritualitas dalam agama-agama lain, yang dapat memberikan dukungan emosional dan mental yang membantu seseorang merasa tenang dan nyaman di tengah tantangan kehidupan.

Agama dapat memberikan kedamaian dan ketentraman melibatkan beberapa faktor.

Pertama, keyakinan akan adanya kekuatan yang lebih besar atau ilahi dapat memberikan rasa perlindungan dan harapan. Ini bisa membantu mengurangi kecemasan dan stres dalam menghadapi situasi sulit.


Kedua, banyak agama mengajarkan nilai-nilai seperti cinta, kasih sayang, pengampunan, dan belas kasihan. Mengamalkan nilai-nilai ini dapat membantu membangun hubungan yang baik dengan orang lain dan mendorong sikap positif dalam interaksi sosial, yang pada gilirannya menciptakan lingkungan yang harmonis.


Ketiga, agama juga sering mengajarkan tentang etika dan moralitas, memberikan panduan tentang perilaku yang benar dan salah. Ini dapat membantu mengurangi konflik internal dan membuat individu merasa lebih baik dengan pilihan-pilihan mereka.


Keempat, keterlibatan dalam kegiatan keagamaan seperti doa, meditasi, atau pertemuan bersama umat dapat memberikan perasaan koneksi dengan sesuatu yang lebih besar, yang dapat memberikan rasa damai dan pemahaman tentang tempat seseorang dalam dunia.


Banyak agama memiliki ajaran dan prinsip-prinsip yang mengajarkan perdamaian, ketenangan, dan kebahagiaan. Meskipun tidak mungkin bagi saya untuk memberikan "dalil dari semua agama," saya dapat memberikan gambaran umum tentang bagaimana beberapa agama mengajarkan hubungan antara spiritualitas dan ketenangan batin:


Islam: Dalam Islam, mencari ketenangan batin dan kebahagiaan dianjurkan melalui ibadah, doa, dzikir, dan merenungkan ayat-ayat Al-Qur'an. Beberapa ayat menyoroti bahwa dengan mengingat Allah, hati dapat merasa tenang (QS. Ar-Ra'd [13]: 28).


Kristen: Dalam Kekristenan, konsep damai sejahtera sering dihubungkan dengan hubungan dekat dengan Tuhan melalui doa dan perenungan Kitab Suci. Yesus Kristus dalam Injil memberikan janji damai sejahtera bagi mereka yang datang kepada-Nya (Yohanes 14:27).


Buddha: Dalam ajaran Buddha, pencapaian nirwana dianggap sebagai pencapaian penuh ketenangan batin dan pembebasan dari penderitaan. Meditasi dan praktik-praktik spiritual membantu mencapai keadaan pikiran yang tenang dan bahagia.


Hindu: Dalam agama Hindu, konsep "moksha" mengacu pada pembebasan dari lingkaran kelahiran dan kematian, yang dianggap akan membawa ketenangan dan kebahagiaan abadi. Meditasi, yoga, dan praktik spiritual membantu mencapai tujuan ini.

Dalam  Hipnosis,  untuk memprogram pikiran bawah sadar seseorang adalah dengan pendekatan Keyakinan, Pengulangan dan otorita.

Semoga  bermanfaat