Sabtu, 20 April 2024

๐ŸคMilik mu atau Hanya Titipan ?

Di dunia ini yang benar-benar kamu miliki hanya 3 :

1. Apa yang kamu makan sampai habis

2. Apa yang kamu pakai sampai rusak

3. Dan apa yang kamu sedekahkan


Selebihnya hanya titipan yang belum pasti milik dirimu.

Uang yang kau simpan, rumah mewah yang kau tempati, kendaraan bagus yang kau naiki, perhiasan berharga dll suatu saat akan kamu tinggalkan.


Yang harus engkau ingat dalam benakmu … Hartamu hanyalah titipan ilahi.


Allah Ta’ala berfirman,


ุขَู…ِู†ُูˆุง ุจِุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَุฑَุณُูˆู„ِู‡ِ ูˆَุฃَู†ْูِู‚ُูˆุง ู…ِู…َّุง ุฌَุนَู„َูƒُู…ْ ู…ُุณْุชَุฎْู„َูِูŠู†َ ูِูŠู‡ِ ูَุงู„َّุฐِูŠู†َ ุขَู…َู†ُูˆุง ู…ِู†ْูƒُู…ْ ูˆَุฃَู†ْูَู‚ُูˆุง ู„َู‡ُู…ْ ุฃَุฌْุฑٌ ูƒَุจِูŠุฑٌ


“Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.”

 (QS. Al Hadiid: 7)


Dalam hadis dari Abdullah bin Sikhir radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


ูŠَู‚ُูˆู„ُ ุงุจْู†ُ ุขุฏَู…َ ู…َุงู„ِู‰ ู…َุงู„ِู‰ – ู‚َุงู„َ – ูˆَู‡َู„ْ ู„َูƒَ ูŠَุง ุงุจْู†َ ุขุฏَู…َ ู…ِู†ْ ู…َุงู„ِูƒَ ุฅِู„ุงَّ ู…َุง ุฃَูƒَู„ْุชَ ูَุฃَูْู†َูŠْุชَ ุฃَูˆْ ู„َุจِุณْุชَ ูَุฃَุจْู„َูŠْุชَ ุฃَูˆْ ุชَุตَุฏَّู‚ْุชَ ูَุฃَู…ْุถَูŠْุชَ


Manusia selalu mengatakan, 

“Hartaku… hartaku…” padahal hakekat dari hartamu – wahai manusia – hanyalah apa yang kamu makan sampai habis, apa yang kami gunakan sampai rusak, dan apa yang kamu sedekahkan, sehingga tersisa di hari kiamat. 

(HR. Ahmad 16305, Muslim 7609 dan yang lainnya)

Jumat, 19 April 2024

๐Ÿ’—Manusia bisa Menarik Peristiwa dengan Pikiran & Perasaan

 God Spot 

Menarik Rezeki 

Manusia bisa Menarik Peristiwa dengan Pikiran & Perasaan 


Lobus temporal: terletak di sisi kanan dan kiri otak, di dekat telinga. Lobus ini berfungsi mengendalikan indra pendengaran, ingatan, emosi, dan juga berperan dalam fungsi bicara.


Ada program AsmaulHusna,  

Zikir kan AsmaulHusna , Focus pada Allaah , jangan ngatur Tuhan , serahkan sepenuhnya pada Allaah.


Ingat Tubuh kita ada sinyal. Ada Nur , ada cahaya.

Cahaya itu membawa apa yg kita ucapkan, 

Jika kita mengucapkan Ya Fattah Ya Rozak Ya Ghoniyu Ya Mughni, maka ucapan itu ter broadcast atau terpental ke alam semesta. 

Lalu sinyal ini mempunyai sifat yang menarik rezeki 

Ya Fattah Ya Rozak Ya Ghoniyu Ya Mughni


Biasanya , ketidakmakbulannya adalah pada saat sedang berzikir ,,lalu ada sela sela pikiran yang mengganggu , kira² jalannya dari mana ya, kira² dapat pinjaman dari siapa ya ? Apa lagi su udzon pada Allaah 

Yaitu mana mungkin bisa secepat ini datang rezeki .

Kalau muncul seperti itu : kita istighfar lagi Astagfirullaahal azhiim . 

Karena belum apa² kita sudah minta bantuan orang lain.

Padahal kita di suruh hanya minta pada Allaah .


Ya Allah Ya Robb 

Ya Fattah Ya Rozak Ya Ghoniyu Ya Mughni 


Semakin Fokus yakin pada Allah , maka makin cepat sinyal nya. 

Tapi jika ada diselingi ucapan pikiran seperti ini : Aduh minjam dengan siapa ya , sudah mepet banget,..


Kita harus full meminta pertolongan hanya pada Allaah


Jika kita Targetkan 

Ya Allah saya ingin berdzikir Ya Fattah Ya Rozak Ya Ghoniyu Ya Mughni 1000kali

Jika selesai dzikir 1000kali , kita Tenang , Imajinasikan Bahagia Damai Nyaman, Insya Allah akan Muncul Ide.

Akan Hadir Pertolongan Allah , Fadillah AsmaulHusna 

Keajaiban Dzikir Fokus pada Allaah. 

Sebab kita Menarik , kita menarik peristiwa. 


Tubuh manusia , selain ada badan seluler atau badan kasar yang bisa di lihat dan di pegang. Ternyata tubuh manusia juga ada badan bioplasmik. Berupa gelombang elektromaknetik yang keluar dari tubuh melalui pembulu darah meridian yang berputar berlawanan arah dengan jarum jam ( berthawaf), jumlahnya 360 titik.  

Gelombang ini sering disebut sinyal tubuh. Gelombang ini membawa pesan doa, niat, dan prasangka.

Karena itu kita harus berprasangka baik dalam hidup itu nikmat dan menyenangkan. Dan kita hanya mensyukuri saja. 

Maka siapa yang rajin bersyukur dia akan di beri nikmat. 

Alhamdulillah, hari ini dapat Orderan ... itu akan ter broadcast ke alam semesta , lalu esok nya dapat lagi Orderan baru. 


Alhamdulillah, terimakasih ya Allah hari ini sehat wal afiat.. 

Maka dengan syukur, ucapan nya berupa sehat wal afiat akan ter broadcast , lalu menarik sehat wal afiat semakin sehat .

Awali sesaat bangun dari tidur, masih berbaring dan duduk di tempat tidur, awalilah dengan bersyukur, Syukuri apapun nikmat Allaah yang anda Rasakan 

Alhamdulillah, Nafas ku sehat, jantung ku sehat, Rezeki ku berlimpah, usahaku lancar , mitra ku bahyak dll

Ini akan ter broadcast ke alam semesta 


Dalam keseharian, hindari kata-kata negatif, mengeluh.

Misal : gaji suami ku segitu gitu saja.. , kok aku sakit terus , dia memang susah bayar hutang dll ini akan ter broadcast ke alam semesta dan apa yang anda katakan akan hadir dalam kenyataan hidup anda.


Ya Allah , Rezeki ku berlimpah , ini baru satu pintu. Padahal pintu nya ada 99 ya Allah.


Jika ngomong nya begitu , maka 99 pintu lainnya akan terbuka. 

Allahu Akbar !


Apakah ingin mobil baru ?

Ya Allah , mobil ini sdh 20th menemani saya, maka sudah sepantasnya kalau ada teman barunya.


Hindari marah dengan mobil, misal : Mogok terus mobil ini.. itu ber arti tidak bersyukur. 


Sebutlah yang baik baik agar nikmat yang ada pada kita bertambah 


Maka demi Tuhan langit dan bumi, sungguh , apa yang di janjikan itu pasti terjadi seperti apa yang kamu ucapkan ( QS. Adz Dzaariyaat: 23)


Sebisa mungkin , jadikan kata-kata yang negatif menjadi positif, misalnya : kata gagal gantilah denga belum berhasil. 

Misal:

Abi, Aku gagal , matematika jelek , jawab lah :

Oh.. belum berhasil . Bagus nak,

Saat anak mendengar jawaban kita, level emosinya langsung naik. di kutip dari buku karangan dr. AISAH DAHLAN dalam buku nya Self Healing. 






๐Ÿ’ฅ4 Hadits Memaafkan Sesama, Bentuk Iman yang Paling Utama

 4 Hadits Memaafkan Sesama, Bentuk Iman yang Paling Utama


Rasulullah SAW telah banyak mendorong umat muslim untuk bersikap pemaaf pada orang lain melalui contoh perbuatannya semasa hidup. Dikisahkan dari istri Rasulullah SAW, Aisyah, pernah ditanya tentang akhlak Rasulullah SAW, maka dia menjawab,


"Beliau tidak pernah berbuat jahat, tidak berbuat keji, tidak meludah di tempat keramaian, dan tidak membalas kejelekan dengan kejelekan. Melainkan beliau selalu memaafkan dan memaklumi kesalahan orang lain," (HR Ibnu Hibban).


Selain itu, sikap pemaaf yang harus dimiliki umat muslim secara tegas dijelaskan dalam firman-Nya surah Al A'raf ayat 199. Berikut bacaannya,


Artinya: "Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh."


4 Hadits tentang Memaafkan Sesama

1. HR Muslim

ุนَู†ْ ุฃَุจِูŠ ู‡ُุฑَูŠْุฑَุฉَ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡، ุนู† ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตู„ّู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ّู… ู‚َุงู„َ : ู…َุง ู†َู‚َุตَุชْ ุตَุฏَู‚َุฉٌ ู…ِู†ْ ู…َุงู„ٍ، ูˆَู…َุง ุฒุงุฏَ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَุจْุฏุงً ุจุนَูْูˆٍ ุฅِู„ุงَّ ุนِุฒّุงً، ูˆَู…َุง ุชَูˆَุงุถَุนَ ุฃุญَุฏٌ ู„ู„ู‡ِ ุฅِู„ุงَّ ุฑَูَุนَู‡ُ ุงู„ู„ู‡ُ. ุฑูˆุงู‡ ู…ุณู„ู… ูˆุบูŠุฑู‡


Artinya: Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah sedekah itu mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambah bagi seorang hamba dengan pemberian maafnya (kepada saudaranya) kecuali kemuliaan (di dunia dan akhirat), serta tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah kecuali Dia akan meninggikan (derajat)nya (di dunia dan akhirat)."


2. HR Bukhari dan Ad Dailami

ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ูˆุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ูˆุนู„ู‰ ุขู„ู‡ ูˆุตุญุจู‡ ุฃุฌู…ุนูŠู†، ุฃู…ุง ุจุนุฏ. ู‚ุงู„ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… : (( ุฃูุถู„ ุงู„ุฅูŠู…ุงู† ุงู„ุตุจุฑ ูˆ ุงู„ุณู…ุงุญุฉ )) (ุตุญูŠุญ) (ูุฑ،ุชุฎ،ุญู…)


Artinya: Rasulullah SAW bersabda, "Iman yang paling utama adalah sabar dan pemaaf atau lapang dada,"


3. HR At Thabrani

ุงุณู…ุญูˆุง ูŠุณู…ุญ ู„ูƒู…


Artinya: "Maafkanlah, niscaya kamu akan dimaafkan (oleh Allah),"


4. HR Al Anshari

"Orang yang paling penyantun di antara kalian adalah orang yang bersedia memberi maaf walaupun ia sanggup untuk membalasnya,"


Istilah memaafkan dalam bahasa Arab adalah Al 'Afwu. Artinya secara bahasa adalah melewatkan, membebaskan, meninggalkan pemberian hukuman, menghapus, dan meninggalkan kekasaran perilaku.


Sementara itu, secara istilah Al 'Afwu juga dapat bermakna menggugurkan (tidak mengambil) hak yang ada pada orang lain. Hal ini menjadi bukti mulianya sikap pemaaf, sebagaimana dilansir dari buku Berdakwah dengan Hati yang ditulis oleh Syaikh Ibrahim bin Shalih bin Shabir Al-Maghdzawi.


Allah SWT dalam surat Ali Imran ayat 134 juga menyebut bahwa sikap memaafkan kesalahan orang lain merupakan salah satu ciri orang yang bertakwa. Allah berfirman,


ุงู„َّุฐِูŠู†َ ูŠُู†ْูِู‚ُูˆู†َ ูِูŠ ุงู„ุณَّุฑَّุงุกِ ูˆَุงู„ุถَّุฑَّุงุกِ ูˆَุงู„ْูƒَุงุธِู…ِูŠู†َ ุงู„ْุบَูŠْุธَ ูˆَุงู„ْุนَุงูِูŠู†َ ุนَู†ِ ุงู„ู†َّุงุณِ ูˆَุงู„ู„َّู‡ُ ูŠُุญِุจُّ ุงู„ْู…ُุญْุณِู†ِูŠู†َ


Artinya: "(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan,"


Melalui informasi ini, semoga kita semua bisa sama-sama mulai melatih diri menjadi orang yang pemaaf sesuai dengan hadits tentang memaafkan kesalahan orang lain dan dalil Al-Qur'an lainnya ya, sahabat hikmah. Aamiin.


Demikian adanya 

๐Ÿ™RIBA' ITU TERNYATA ?

 Riba dalam pandangan Islam berada dalam kelebihan baik dalam bentuk uang ataupun barang. 

Riba berarti kelebihan atau pertambahan dan jika dalam suatu kontak penukaran satu barang yang sama, hingga itu disebut dengan riba.

Apa saja contoh contoh riba?

Riba adalah kegiatan transaksi jual beli maupun pertukaran barang-barang yang menghasilkan riba, namun dengan jumlah atau takaran berbeda. Contoh riba pada jenis ini yaitu penukaran uang Rp100 ribu dengan pecahan Rp2 ribu, akan tetapi totalnya 48 lembar saja, sehingga jumlah nominal uang yang diberikan hanya Rp96 ribu

Kalu listrik, air ,, itu kita beli barang atau jasa apakah Riba' ? 

Macam-macam Riba

Ada banyak ayat dalam Al-Qur'an yang membahas tentang riba. Beberapa disebutkan dalam surah Al-Baqarah, Ali-Imran, An-Nisa, dan Ar-Rum. Secara garis besar, riba juga dikelompokkan menjadi dua, yaitu riba utang-piutang dan riba jual beli.

Dari kedua riba tersebut dibagi menjadi dua, yakni riba qardh dan riba jahiliah, sedangkan riba jual beli dibagi lagi menjadi riba fadhl dan riba nasi'ah.

Berikut macam-macam riba yang dikenal dalam Islam:

1. Riba Qardh

Riba qardh merupakan riba yang terjadi pada transaksi utang-piutang yang tidak memenuhi kriteria untung muncul bersama risiko (Al-Ghunmu bil Ghurmj) dan hasil usaha muncul bersama biaya (al-Kharraj bidh dhaman).

2. Riba Jahiliyah

Riba jahiliyah merupakan jenis riba karena adanya tambahan dari pinjaman pokok yang diberikan oleh orang yang memberikan utang kepada orang yang berutang karena tidak mampu membayar pada saat jatuh tempo.

3. Riba Fadhl

Riba fadhl merupakan jenis transaksi jual beli bahan ribawi yang sesama jenis tanpa persamaan timbangan atau sukatan, seperti menjual 10 gram emas dengan 11 gram, menjual 5 kg gandum dengan 6 kg.

4. Riba Nasi'ah

Riba Nasi'ah merupakan jual beli bahan ribawi baik yang satu jenis maupun yang berbeda jenis tetapi ada penangguhan dalam penyerahan dari salah satu pihak.

Merujuk pada buku Riba di Sakumu karya Ammi Nur Baits mengenai riba ini, Allah SWT telah menjanjikan ancaman bahkan hukuman bagi manusia yang suka berbuat riba. Allah telah berfirman,


ูŠَู…ْุญَู‚ُ ุงู„ู„ّٰู‡ُ ุงู„ุฑِّุจٰูˆุง ูˆَูŠُุฑْุจِู‰ ุงู„ุตَّุฏَู‚ٰุชِ ۗ ูˆَุงู„ู„ّٰู‡ُ ู„َุง ูŠُุญِุจُّ ูƒُู„َّ ูƒَูَّุงุฑٍ ุงَุซِูŠْู…ٍ ูขูงูฆ


Artinya: "Allah menghilangkan (keberkahan dari) riba dan menyuburkan sedekah. Allah tidak menyukai setiap orang yang sangat kufur lagi bergelimang dosa." (QS Al Baqarah: 276)


Menurut Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya, ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT menghapuskan riba dan melenyapkannya. Pelenyapan ini kadang kala dilakukan secara keseluruhan dari tangan pelakunya atau adakalanya Dia mencabut berkah hartanya, sehingga orang tersebut tidak dapat memanfaatkannya.

Untuk listrik, telpon dan air yang pra-bayar, setelah pemakaian 1 bulan, berarti pengguna punya utang ke penyedia layanan untuk membayar senilai harga layanan yang diberikan. *Ketika utang ini tidak dibayar saat jatuh tempo*, maka adanya denda di situ terhitung riba.

*Denda yang Riba adalah yang Termasuk Utang-Piutang*

Hal yang tak kalah penting untuk ditekankan adalah *dibolehkan* *ada kesepakatan denda keterlambatan*, *selama akad* yang dilakukan bukan utang piutang.

Untuk semua transaksi pascabayar, dimana konsumen menggunakan dulu, *baru bayar seusai pemakaian*, termasuk jual beli kredit. Objek diterima konsumen, baru dibayar belakangan. Ini berlaku, baik untuk objek barang maupun jasa.

Demikianlah, penjelasan dari macam-macam riba serta ancaman dari Allah SWT supaya umat Islam menjauhi riba.

Cara Membersihkan Harta Riba

1. Segera Bertaubat. Amalan penghapus dosa riba pertama tentu dengan bertaubat. 

2. Memilah Transaksi yang Dilakukan. Selanjutnya segera memilah transaksi mana yang terkait riba. 

3. Mulai Mencari Harta yang Halal. 

4. Berusaha Keras Meningkatkan Ketakwaan.

5. Salurkan Harta Riba yang Masih Tersisa.


Menurut: 

beberapa sumber dari segala sumber

Selanjutnya  terserah kita memahami nya 


Kamis, 18 April 2024

๐ŸคPesan Imam Syafii: Akhirat di Hati, Dunia di Tangan dan Mati di Pelupuk Mata

Letakkan Dunia Di Tanganmu Jangan Di Hatimu

Rasulullah ๏ทบ bersabda :

“Jadilah kamu di dunia seperti orang asing atau musafir.” (HR. Bukhari).

Hal ini dicontohkan langsung oleh rasulullah bagaimana cara hidup di dunia dari setiap gerak langkah yang selalu bermuara pada keridhaan Allah.

“Suatu ketika Ibnu Mas’ud radiallahu ‘anhu melihat Rasulullah ๏ทบ tidur di atas tikar yang lusuh sampai-sampai pola anyaman tikar membekas di pipi beliau. 

Lalu Ibnu Mas’ud menawarkan kepada beliau sebuah kasur. Apa jawaban Rasul? “Untuk apa dunia itu! Hubungan saya dengan dunia seperti pengendara yang mampir sejenak di bawah pohon, lalu pergi dan meninggalkannya.” (HR Tirmidzi).


Seperti kita ber nafas , saat kita menarik nafas jangan lah di tahan selama-lamanya. Kita bisa mati, tapi keluarkan sedemikian rupa, ikuti saja narik keluar , narik keluar dan seterusnya. Itulah hidup.


Hal ini jauh sekali dari keadaan yang sekarang terjadi pada masyarakat kita, banyak diantara manusia yang malah berlombah-lomba mengumpulkan serta memperbanyak harta mereka dan tak lagi memperdulikan halal dan haramnya harta yang ia peroleh. Karena dimata mereka tolak ukur kesuksesan seseorang adalah dari segi banyaknya harta yang ia miliki.


Apakah belum sampai kepada mereka cerita Qorun, yang kekayaan hartanya berlimpah ruah sampai kunci gudang hartanya harus dipikul oleh orang-orang yang berbadan kekar dan kuat. Namun Allah justru bukan memuliakannya namun malah membinasakannya dengan menenggelamkan dia, rumah serta hartanya kedalam tanah.


Silahkan kita mencari harta sebanyak mungkin karena tidak ada larangan tentang itu, akan tetapi cukup kau letakkan di tanganmu, jangan dihatimu. sebagaimana kata Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah:

Ambillah dari dunia yang halal untukmu, dan jangan engkau lupakan bagianmu darinya, namun letakkanlah dunia di tanganmu dan jangan meletakkannya di hatimu, ini yang penting.”


Berikut lanjutan tadabur Surah Ar-Rahman yang patut direnungi dan diambil pelajaran. 

Sebagaimana diketahui, Surat Ar-Rahman adalah pengantinnya Al-Qur'an. 

Ar-Rahman adalah surat ke-55 dalam Al-Qur'an terdiri atas 78 ayat. Surat ini menceritakan tentang aneka nikmat Allah yang sering terlupakan oleh kebanyakan manusia. 


Berikut Tadabur Ayat 24-27. Ayat 24: ูˆَู„َู‡ُ ุงู„ْุฌَูˆَุงุฑِ ุงู„ْู…ُู†ْุดَุงٰุชُ ูِู‰ ุงู„ْุจَุญْุฑِ ูƒَุงู„ْุงَุนْู„َุงู…ِۚ 


"Dan kepunyaan-Nya lah bahtera-bahtera yang tinggi layarnya lautan laksana gunung-gunung."

 (Ar-Rahman: 24)


Pesan Imam Syafii: Akhirat di Hati, Dunia di Tangan dan Mati di Pelupuk Mata


Subhanallah. Akhirat, dunia dan kematian, tiga hal yang diingatkannya dalam satu kali pesan. 

Ketiga hal itu pasti akan ada dan diyakini akan ditemui oleh setiap manusia (beriman). Tidak ada diantara kita yang _beriman_ tak yakin akan kedatangan ketiga hal itu.


Jadikan akhirat di hati, artinya keyakinan akan kehidupan abadi di akhirat hendaklah ada senantiasa di hati kita. Tidak cukup di pikiran dan perasaan saja. Lalu, jadikan dunia di tanganmu, artinya urusan dunia sebagai *jembatan* ke akhirat itu hendaklah berada di tangan. Maksudnya itulah yang saat ini dikerjakan. 


Sementara kematian yang setiap orang tidak akan pernah tahu kapan datangnya haruslah diletakkan di pelupuk mata. Artinya kematian itu diyakini begitu dekatnya dengan kita. Jangan sampai lalai karena tidak tahunya tanggal dan hari kematian. Jika dia serasa berada di pelupuk mata, artinya kita persis dalam posisi bersiap-siap.

Karena begitu dekat. Bisa hanya sekerdip mata saja datangnya.


Jika akhirat sudah bersemayam di hati maka setiap tindak-tanduk yang dilakukan sebagai aplikasi kehidupan di dunia ini akan selalu terkaitkan dengan akhirat itu. 

Karena akhirat adalah hari pembalasan atas apa yang dilakukan di dunia, maka kita tidak ingin pembalasan itu berupa azab dikarenakan tindak-tanduk kita yang melawan ketaatan. Dapat dipastikan, jika semangat akhirat sudah tersimpan dengan baik di hati kita otomatis kehidupan dunia kita pun akan menjadi baik.


Kejarlah Akhirat maka dunia mengikuti. 

Kejarlah dunia maka akhirat menjauhi 


Suatu hari Rasulullah Saw pernah melewati sebuah pasar. 

Beliau masuk (ke pasar) dari sebagian tempat yang tinggi, sedangkan orang-orang di sebelah kanan-kirinya. Lalu beliau melewati seekor hewan yang telah mati (menjadi bangkai), kedua telinganya kecil (cacat). Maka beliau mengambilnya dengan memegang telinganya, kemudian bersabda,


“Siapakah di antara kalian yang mau membeli hewan ini dengan harga satu dirham?”

Mereka menjawab, “Kami tidak suka memilikinya (membelinya) dengan sesuatu pun juga (meski dengan harga murah), karena apa yang dapat kami perbuat (ambil manfaat) dengannya”


 Beliau bersabda, “Apakah kamu suka hewan ini diberikan untukmu?" 

Mereka menjawab, “Demi Allah! Kalau pun hewan ini masih hidup ia pun telah cacat, karena kedua telinganya kecil, maka bagaimanakah keadaannya setelah ia menjadi bangkai (tentu lebih tidak dibutuhkan lagi)?”


Rasulullah Saw, "Demi Allah! Sesungguhnya dunia ini lebih hina (lebih rendah) di sisi Allah, daripada hewan ini menurut pandangan kalian!” (HR. Muslim) 


Selama harta (urusan dunia) itu berada di tanganmu bukan di di hatimu, maka ia tidak akan membahayakanmu, meskipun jumlahnya banyak. Namun ketika dia telah menetap di hatimu, maka dia akan membahayakanmu, meskipun jumlahnya sangat sedikit. 

Sungguh indah bait syair ini, Tidaklah berbahaya, jika sebuah kapal berada di atas air. Tetapi yang berbahaya adalah jika air berada di dalam kapal.  

Keberadaan seorang mukmin di dunia bukanlah sebuah masalah. 

Yang menjadi masalah adalah "jika dunia berada di hati seorang mukmin".


“Demi Allah, bukan kemiskinan yang saya khawatirkan atas kamu, tetapi saya khawatir kalau dunia ini terhampar luas bagimu, sebagaimana telah terhampar pada orang-orang sebelummu. Lalu kamu berlomba-lomba mengejarnya, sehingga membinasakanmu sebagaimana membinasakan mereka.”(HR. Bukhari-Muslim)


Kehidupan dunia setiap waktu menyibukkan manusia, hampir seluruh waktu tercurah untuknya. Ada yang terpaksa karena kondisi yang menghimpitnya, ada yang lengah lalai terpedaya, dan ada pula yang karena ketidaktahuan arti kehidupan yang dikaruniakan Allah kepadanya.


Padahal Allah telah berfirman; Dan tiadalah kehidupan dunia ini selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidaklah kamu memahaminya!” (Qs. 6:32)


Maka Rasulullah mengajarkan kepada umatnya : “Zuhudlah terhadap dunia, niscaya Allah akan mencintaimu dan zuhudlah terhadap apa yang dimiliki orang lain, niscaya manusia mencintaimu.” (HR. Ibnu Majah)


“Tidaklah dunia ini dibanding akhirat kecuali seperti sesuatu yang apabila salah seorang di antara kamu memasukkan jarinya ke dalam sungai, maka lihatlah apa yang tersisa (di ujung jari) ketika mengeluarkannya?” (HR. Muslim)


“Zuhud itu adalah menjadikan dunia di tangan, bukan di hati.” (Ali bin Abi Thalib) Cara menghadapi kehidupan dunia yang sementara ini, para sahabat Rasul yang muliapun telah banyak memberikan petunjuk.


Doa Abu Bakar ra: “Jadikanlah kami kaum yang memegang dunia dengan tangan kami, bukan hati kami.”


Dan doa sahabat Umar bin Khattab: “Ya Allah, tempatkanlah dunia dalam genggaman tangan kami dan jangan kau tempatkan dia di lubuk hati kami.”


Suatu ketika Ibnu Abbas ra. Ditanya: “Bagaimana dengan orang yang memiliki harta sebesar 12.000 dinar?” Beliau menjawab: “Ia masih tetap zuhud, selama tidak sibuk dengan dunia.”


Salman al-Farisi ra. pernah meminta nasihat kepada Abu Bakar ra. Maka Abu Bakar berkata:“Allah telah membukakan dunia untuk kalian, tapi janganlah kalian ambil kecuali secukupnya saja.”


Pernah ditanyakan kepada Abu Hazim az-Zahid, “Apakah yang tuan miliki saat ini?” Beliau berkata: “Dua kekayaan, yang aku tidak takut miskin selama keduanya berada di sampingku, yakni yakin kepada Allah dan putus asa dari apa yang ada pada manusia.”


Lalu ditanya lagi” “Tidakkah tuan takut miskin?” Beliau menjawab: “Apakah aku takut miskin, padahal Tuhan Pelindungku yang memiliki seluruh isi langit dan bumi serta segala sesuatu yang ada di antaranya?” 


Fudhail berkata: “Pokok zuhud adalah ridha Allah swt. Orang yang menerima apa adanya, dialah orang yang zuhud dan dialah yang patut dikatakan orang kaya.”


Ibrahim bin Adham berkata: “Zuhud dikelompokkan menjadi tiga macam: zuhud fardhu, zuhud sebagai keutamaan dan zuhud sebagai keselamatan.

Zuhud fardhu adalah zuhud terhadap perkara haram, zuhud sebagai keutamaan ialah zuhud terhadap perkara halal dan zuhud sebagai keselamatan ialah zuhud dalam perkara syubhat.”


Hasan al-Bashri berkata: “Aku bertemu dengan banyak kaum dan bergaul dengan banyak golongan. Mereka tidak tertarik dengan kemewahan dunia yang semu dan tidak pula sedih atau kecewa atas menjauhnya kenikmatan dunia darinya. 

Dunia di matanya adalah tidak lebih derajatnya dari debu. Ada di antara mereka yang bertahan hingga menjelang usia senja, tetapi tidak pernah memiliki sepotong baju utuh untuk melindungi tubuhnya, tidak juga perabot rumah tangga yang paling murah sekalipun. Bahkan tempat tinggalnya beralaskan tanah beratapkan langit.


Bila malam menjelang, mereka berdiri di atas kaki-kaki telanjang. Air mata jatuh membasahi pipi, dengan bermunajat kepada Tuhan agar membebaskan leher-leher mereka dari jeratan api neraka. 

Jika mereka melakukan amal kebaikan, biasanya bersyukur dan tiada henti-hentinya memohon kepada Allah swt. agar menerima amalan itu.


Andaikata mereka telah melakukan perbuatan yang salah, dengan penuh penyesalan mereka meratapi diri dari dosanya dan memohon ampunan-Nya. 


Demikianlah pemandangan yang sering terjadi di dalam kehidupan orang-orang yang shaleh. 

Demi Allah, mereka tidak akan terbebas dan selamat dari perbuatan dosa melainkan dengan ampunan-Nya. Semoga rahmat dan ridha Allah meliputi mereka.”


Pada satu saat, Usman bin Affan bercerita, ''Suatu saat di tengah hari, aku melihat Zaid bin Tsabit keluar dari istana Marwan. Dalam hati, saya bertanya-tanya, ada apakah ia gerangan pada saat seperti ini? Aku yakin, pasti ada sesuatu yang penting ia bawa.'' Usman mendekati Zaid dan langsung bertanya, ''Ada apa gerangan wahai Zaid?''


Zaid menjawab, ''Aku membawa sesuatu yang aku dengar langsung dari Nabi SAW.'' Usman bertanya lagi, ''Apa yang Nabi SAW sabdakan kepadamu?'' Zaid menjawab,

 ''Rasulullah SAW bersabda, 'Siapa yang menjadikan dunia sebagai ujung akhir ambisinya, Allah akan pisahkan ia dengan yang diinginkannya (dunia), lalu Allah akan menjadikan kefakiran membayang di pelupuk kedua matanya. Padahal Allah sudah pasti akan memberikan dunia kepada setiap manusia sesuai dengan yang telah Ia tetapkan. 


Tapi siapa yang menjadikan akhirat sebagai ujung akhir ambisinya, maka Allah akan mengumpulkan dan mencukupi segala kebutuhannya di dunia. Lebih dari itu, Allah akan membuat hatinya menjadi kaya. 

Dunia akan selalu mendatanginya, meskipun ia enggan untuk menerimanya'. 

(HR Ibnu Majah dari Usman bin Affan).


Demikianlah adanya 

www.akhlakulkarimahhipnoterapi.com