Selasa, 18 Mei 2021

ABI Aku Mau Jadi Uwais










 Abi Umi  , *Aku Mau Jadi Uwais*

Mungkinkah itu? 

Jawabannya mungkin, sangat mungkin bahkan. 


Sebagai praktisi pemberdayaan pikiran bawah sadar, aku sangat paham mengenai proses terbentuknya sebuah keyakinan. Proses ini dimulai dari masuknya informasi melalui lima indera kita, yang setelah diberi muatan kualitas dan disaring oleh pikiran kritis, maka akan terbentuk sebuah belief. 


Titik krusialnya berada pada pikiran kritis tersebut. Maka agar keyakinan seseorang bisa diintervensi, pikiran kritisnya mesti dilumpuhkan terlebih dahulu. Banyak cara bisa dilakukan untuk melumpuhkan pikiran kritis, salah satunya adalah kondisi menjelang tidur atau hypnogogic. 


Sekalian mengantar si ALi Abqory Alkhawarizmi tidur , Abi Umi  menanamkan skenario mimpi sesuai pesanannya. Ketika kelopak matanya sudah terpejam, dan bola matanya terlihat bergerak, aku akan membisikkan skenario tersebut, "Sekarang Ali  sudah menjadi Ali yg Memimpin, pahlawan pembela kebenaran.  ALI  memiliki perangkat alien seperti arloji yang disebut 'Omnitrix' yang terpasang di tangan kiri Adik. Dengan arloji itu Adik memiliki kekuatan  untuk melawan kejahatan dari bumi dan luar angkasa. Besok pagi ketika ALi  terbangun, ALI  akan terasa sangat segar dan sehat, dan ALi  akan benar-benar menjadi anak baik pembela kebenaran.” BerIlmu IT yg mampu merubah Dunia.


Umi Abi  yakin  Ali  mendengar dan mengangguk sebelum ku cium keningnya dan  keluar dari kamarnya. Keesokan harinya, ketika Abi  menanyakan mimpinya tadi malam, maka dia akan bercerita dengan gegap gempita pengalamannya menjadi Ali , Sang Pembela Kebenaran itu. Dia mampu mengingat senjatanya, kendaraan yang digunakannya, jurus yang dipakainya untuk melawan musuh, musuh yang dilawannya, bahkan kemenangan yang diraihnya. Luar biasa bukan?

*** 

"ABi Umi , Ali  mau jadi Uwais," suatu hari Ali  tadi mengajukan permintaan ini. 

"Iko Uwais Nak ?" 

Aku berpikir dia ingin menjadi Rama dalam film The Raid, yang diperankan oleh Iko Uwais. 

"Bukan Abi /Ubi , tapi Uwais yang menggendong ibunya pergi haji"


Rupanya Ali  habis diajak Umi nya  menghadiri pengajian, dan dia terkesan oleh kisah Uwais Al Qarni yang disampaikan penceramahnya. Uwais Al Qarni adalah salah satu manusia bumi yang merupakan penduduk surga. Bahkan Rasullah SAW berpesan kepada Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib, dua sahabat utama Rasulullah SAW untuk mencari Uwais.


“Di jaman kalian nanti akan lahir seorang manusia yang doanya sangat makbul. Kalian berdua pergilah cari dia. Dia akan datang dari arah Yaman, dia dibesarkan di Yaman.  Kalau berjumpa dengannya minta tolong kepadanya agar berdoa untuk kalian berdua.”


Rupanya keutamaan Uwais diperoleh karena dia menggendong ibunya  berjalan kaki  dari Yaman menuju Mekkah, melewati padang pasir yang tandus dan panas. Meskipun punggungnya berdarah-darah, namun tanpa mengeluh sedikit pun Uwais tetap tegar menghadapinya. 


Sesampai di Mekah, Uwais tetap berjalan tegap menggendong ibunya melakukan sa'i dari Shofa ke Marwah, melakukan tawaf berkeliling Ka’bah. Ibunya terharu dan bercucuran air mata setelah melihat Baitullah. Di hadapan Ka’bah, ibu dan anak itu berdoa. “Ya Allah, ampuni semua dosa ibu,” kata Uwais. “Bagaimana dengan dosamu?” tanya ibunya heran. Uwais menjawab, “Dengan terampuninya dosa Ibu, maka Ibu akan masuk surga. Cukuplah ridho dari Ibu yang akan membawa aku ke surga.”


Masya Allah, rupanya Ali  ingin menjadi pahlawan untuk Umi nya. Maka skenario yang aku tanamkan setelah itu adalah kisah Uwais Al Qarni. 


Hari demi hari berlalu. Abi perhatikan si Ali  memang semakin dekat dengan Umi nya. Setiap bangun pagi dia akan mencari Umi nya. Dengan tangan-tangan mungilnya Ali  juga akan membantu Umi nya di dapur, atau menemani Umi nya menjemur cucian. 


Ali A. A  hanya mau menemani Abi  Di depan komputer , kalau Umi nya juga ikut. ALI  hanya mau bermain bola, jika itu adalah perintah Umi nya. Dia juga akan memasang badan ketika  saudara nya terkadang membandel perintah Umi nya. Untuk urusan sholat pun, dia akan menunggu Umi nya. Rupanya skenario Uwais betul-betul sudah merasuk dalam sanubarinya. 


Suatu hari, ketika aku sedang asyik menyelesaikan Aplikasi CariBoss,  dia mengetuk ruang kerjaku. Dengan mata melotot, mulut cemberut dan tangan mungilnya berkacak pinggang, dia berkata tegas, "Abi , kenapa Umi  di kamar menangis!"

"Lha, Abi enggak tahu Ali . Dari tadi Abi  di sini. Coba ALi  cari tahu dulu, baru infokan ke Abi  lagi. OK?"


Dia balik badan, berlari ke kamar Umi nya. Sejurus kemudian dia sudah kembali ke ruang kerja Abi. Kali ini dengan wajah ramah, pipi bersemu merah, dia meraih tanganku. Sambil mencium tanganku, Ali berkata, "Maafkan Ali  ya Abi.  rupanya hape Umi  jatuh dan pecah. Makanya Umi menangis. Hari ini Umi belum bisa update status"


"Ya sudah, hibur Umi mu dulu sana. Siang nanti kita pergi ke tukang reparasi hape"


Aku tersenyum lega, karena telah memiliki seorang Uwais di rumah ini. 


Ali Abqory Alkhawarizmi ,,, Jagi kau penerus khalifah di bumi ini dan mendoa kan Yai Nenek , Ajak Abi Umi mendoakan Yai Nenek ya ??



Senin, 17 Mei 2021

Mind Management

 


Afirmasi Positif dapat Menjadi Awal Keberhasilan, lihat Penjelasannya

 

Mind Management




Afirmasi, kata-kata positif yang mengubah hidup



Ada orang yang merasa dirinya selalu bersalah, selalu kurang, selalu menderita, banyak masalah, tak punya keterampilan, tidak rupawan, tidak kaya, dan pendapat negatif lainnya terhadap diri sendiri, meskipun kondisi sebenarnya mungkin tak separah yang dipikirkan.

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan persepsi yang lebih positif terhadap diri sendiri adalah dengan afirmasi. Pernyataan positif atau kalimat yang ditujukan untuk diri sendiri yang bisa memengaruhi pikiran bawah sadar.

Apa itu afirmasi?

Afirmasi digunakan untuk berbagai tujuan. Tetapi secara umum dipakai untuk memprogram ulang pikiran bawah sadar dan mendorong seseorang untuk mempercayai hal-hal tertentu, misalnya citra positif tentang diri sendiri.

Sama seperti berolahraga, afirmasi meningkatkan kadar hormon bahagia dan mendorong otak membentuk pemikiran positif.

Menurut Walter E. Jacobson, M.D., alam bawah sadar memainkan peran utama dalam aktualisasi kehidupan dan manifestasi dari keinginan diri sendiri.

Apa yang Anda percaya tentang diri sendiri di tingkat bawah sadar, dapat memiliki dampak signifikan pada hasil kejadian.

Penggunan afirmasi

Penelitian di Carnegie Mellon University yang dipimpin oleh David Creswell menyatakan bahwa orang dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk memecahkan masalah di bawah tekanan dengan menggunakan afirmasi.

Afirmasi dapat memperkuat seseorang untuk percaya pada potensi tindakan yang ia ingin wujudkan.

Bila secara lisan Anda menegaskan impian, keinginan, atau ambisi terhadap sesuatu, sama saja dengan menumbuhkan keyakinan mendalam bahwa kata-kata pengharapan Anda akan menjadi kenyataan.

Kata-kata positif yang diucapkan memiliki efek penting dalam proses menyusun masa depan.

Dr. Carmen Harra, ahli psikologi klinis dan hubungan, yang juga merupakan guru spiritualitas, memiliki keyakinan teguh bahwa dengan berafirmasi, Anda memengaruhi alam semesta, kata demi kata.

Saat mengeluarkan suara, Anda memancarkan gelombang suara ke alam semesta. Gelombang suara ini menembus udara dan bisa menjadi benda nyata.

Tidak ada kata-kata yang kosong, karena setiap suku kata yang Anda gunakan memiliki energi tersendiri.

Jika Anda terus-menerus mengatakan "Saya tidak bisa," energi pada kata-kata Anda akan menolak kekuatan universal dan melawan harapan Anda. Tapi jika Anda mengatakan "Saya bisa!" alam semesta akan memberi Anda kemampuan untuk melakukan hal itu.

Contoh afrimasi

Berikut 10 contoh kata-kata afirmasi yang bisa dipraktikkan:

1. Hari ini, saya penuh dengan energi dan dipenuhi dengan sukacita.

2. Tubuh saya sehat, pikiran saya brilian, jiwa saya tenang.

3. Saya lebih unggul dari pikiran negatif dan tindakan rendah.

4. Saya memaafkan orang-orang yang telah menyakiti saya di masa lalu dan melepaskan diri dari mereka secara damai.

5. (Jika Anda sudah menikah) Perkawinan saya menjadi lebih kuat, lebih dalam, dan lebih stabil setiap hari.

6. (Bagi yang lajang) Pasangan yang sempurna untuk saya hadir di dalam kehidupan saya lebih cepat daripada yang saya harapkan.

7. Saya memiliki kualitas yang dibutuhkan untuk menjadi sangat sukses.

8. (Bagi pemilik bisnis) Bisnis saya berkembang, berkembang, dan berkembang.

9. Energi kreatif saya melonjak, membawa saya pada gagasan baru dan cemerlang.

10. Kebahagiaan adalah sebuah pilihan. Saya mendasarkan kebahagiaan saya atas prestasi saya sendiri dan berkat yang telah diberikan.

Cara melakukan afirmasi

Pertama, buat daftar apa saja yang selalu Anda anggap sebagai kualitas negatif pada diri sendiri. Lalu tulis dalam kalimat positif.

Sebagai contoh, ganti "saya takut" menjadi "saya berani, atau "saya tidak akan pernah bisa" menjadi "saya pasti bisa".

Ucapkan kata-kata tersebut dengan suara keras sekitar lima menit tiga kali sehari, bisa pagi, siang, dan malam. Anda bisa melihat diri sendiri lewat cermin saat mengucapkannya.

Anda juga bisa melakukannya dengan menggunakan metoda Emotional Freedom Techniques yang juga dikenal dengan istilah EFT Tapping.

Dengan EFT Tapping, Anda mengucapkan afirmasi pada diri sendiri dengan menepuk-nepuk beberapa bagian tubuh, seperti bawah mata, ujung alis, dagu, tulang leher, pergelangan tangan, dan karate chop (pergelangan tangan bagian luar kelingking).

Afirmasi Positif

 



Agar dapat mewujudkan mimpi-mimpi kita, kita perlu melepaskan ”bahasa korban” dan mulai berbicara kepada diri sendiri sebagai seorang pemenang:


”Saya mampu mengerjakannya ...”

”Saya tahu ada pemecahan masalah untuk perkara ini ...”

”Saya cukup cerdas dan cukup tangguh untuk membereskannya ...”

”Segala sesuatu yang saya makan membantu saya mempertahankan berat tubuh yang terbaik.”

”Saya bisa berhenti merokok ..”

”Saya bisa berhenti minum minuman keras ...”


Ketika Anda menemukan diri mengatakan sesuatu yang negatif dan merugikan diri sendiri, segera hentikan dan katakan: ”Batalkan, batalkan!” Itu sama dengan sebuah pesan kepada bawah sadar Anda bahwa Anda membatalkan perintah yang sebelumnya telah Anda kirimkan. Setelah itu gantikan yang baru Anda katakan dengan alternatifnya yang positif. 


Berikut ini sebuah contoh:


”Aku kelihatannya tidak mampu

mencapai target penjualan bulan ini.” (Ups!)

”Batalkan – batalkan! 

"Aku yakin bisa mencapai target bulan ini

dan akan mencari cara untuk mencapainya.”


Berikut ini adalah beberapa contoh rangkaian kalimat affirmasi yang dapat Anda ucapkan setiap hari:


Saya yang menentukan masa depan saya sendiri dengan tuntunan Tuhan


Saya selalu ambil tindakan besar untuk mencapai impian-impian saya


Saya fokus pada apa yang dikatakan oleh hati nurani saya

Keyakinan saya terhadap masa depan saya sangat pasti


Saya percaya pada impian-impian saya


Saya menyukai teman-teman saya dan teman-teman saya menyukai saya


Saya memancarkan dan memberi harapan pada saya dan teman saya


Saya memancarkan semangat untuk saya dan orang lain


Saya rendah hati kepada siapa pun


SAYA MANUSIA LUAR BIASA!


Saya mampu dan dicintai


Saya sangat aktif


Saya pemberi


Saya kuat dan sehat


Mental saya sangat kuat


Percaya diri saya sangat tinggi


Hidup saya berarti untuk saya, keluarga, teman-teman, dan dunia

Amalan Dapat Menghapus Dosa Bagi Muslim



Bismillaahirrohmaanirrohiim  

Astaghfirullohal 'adziim  

Allohumma sholli  'ala Muhammad  wa aali  Muhammad.

Subhanallaah  wabihamdihi  Subhanallaahil  'adzhim.


Kita melihat  doa dari  sudut  pandang  *Adzab* Jika akar  masalah  Anda adalah  _*adzab*_,  maka tidak  ada cara lain bagi  kawan-kawan  selain  taubatan  nasuha dulu.
Kenapa?
Karena bisa jadi  doa-doa  kita  yang  selama  ini  tidak terkabul,  itu karena terhalang  oleh  dosa kita sendiri. Sebenarnya  kita  sendiri  yang  bikin  hidup  kita  susah,  bukan  Allah

Coba  ingat-ingat  ketika kawan-kawan  kena masalah,  baru  dapet musibah... 

Apa yang  dirasakan?  
Deg-degan!
Panik!
Sedih!  
Takut!  
Khawatir!
Was-was  alias  cemas!
Dan segala rasa gak  enak  berbaur  jadi  satu. 
Bener,  kan?
Betuuuul!
Kenapa kawan-kawan  merasa seperti  itu? Karena ketika datang  masalah,  kawan-kawan  fokusnya hanya ke masalah  dan 
*tidak  berusaha melihat  jalan  keluar!*

Sebagai  perumpamaan,  kita  ambil 
contoh  cara  kerja  dan  fungsi wipper mobil.   Misalnya kawan-kawan  sedang  berkendara,  tiba-tiba hujan  lebat  dan dan  wipper mobil  Anda  rusak!
Kira-kira...  Apakah  jalanan  yang  akan  Anda lalui  untuk  sampai  ke tempat tujuan,  kelihatan  ga?
Terus... Saat  itu  kira-kira perasaan  Anda gimana?
Pastinya  langsung...
Takut,  was-was,  juga deg-degan,  kan?   Nah,  pertanyaannya...  "Apa yang  sebenarnya membuat  Anda waswas?"  

Jawabnya...  
Karena jalanan  di  depan  ga kelihatan! Karena takut  nabrak,  mas!
Takut  masuk  jurang,  mas!  

Kenapa?
Karena jalan  yang  akan  dilalui  berubah  buram,  ga kelihatan!
Tapi  badan  jalannya masih  ada,  kan? Iya,  ada!  
Tapi  itu  tadi...  Gak  nampak! 
Gak  kelihatan  dengan  jelas!  
Kenapa?
Karena  kaca  mobil  jadi  buram  tertutupi  cucuran  air  hujan,  dan pandangan  jadi  terhalang  akibat  wipper  mobil  rusak.

Nah...  Begitulah,  kawan  kawan.   Sama halnya ketika  kita ada masalah  dan  kesulitan.

Sebenernya bukan  gak  ada jalan  keluar,  tetapi  karena kita tidak  tau apa dan  bagaimana cara mendapatkan  jalan  keluar  dari  masalah  yang dihadapi.   Jalan  dan  cara untuk  keluar  dari  masalah  itu  sebenernya ada dan banyak  (bukankah  Allah  selalu  mendatangkan  solusi  di  setiap masalah?)  

Betul,  kitanya  aja  yang  gak tau.
Hanya Allah  yang  Mahatau!  
Kenapa kita ga bisa ngeliat  jalan  keluar  dari  kungkungan  masalah?  
Karena lebatnya dosa-dosa  kita!.

Astaghfirullaah...

�� Maka  mulai  sekarang, 
aktifkanlah  _"wipper"_kita,  _"wipper"_ kawan-kawan  semua!  

Basahi  lisan  kawan-kawan  dengan  istighfar sepenuh  hati,  benar-benar mohon ampun  dan  minta maaf  pada Allah!  
Di  saat  berkendara...  Istighfar.
Di  saat  nyuapin  anak...  Istighfar!
Di  saat  main  Facebook...  Istighfar!  
Di  saat  kepasar...  Istighfar!
Di  saat  pergi  ke tempat  rekreasi...  Istighfar!

Dawamkan,  kawan-kawan.  Awalnya memang  susah,  tapi  kalo  sudah biasa 3-4  hari  konsisten  istighfar  maka akan  jadi  kebiasaan  dan rasanya jadi  aneh  kalo  ga istighfar.

Masih  ga percaya fadillah  istighfar?
Ini  ayatnya;
*"maka aku  katakan  pada mereka: beristigfarlah! Sesungguhnya Dia maha pengampun,  niscaya Dia akan  mengirimkan hujan  kepadamu  dengan  lebat,  dan  membanyakkan  harta,  dan  anakanakmu,  dan mengadakan untukmu  kebun kebun dan sungai-sungai. (Qs  :  Nuh 10-12)*

Kawan-kawan,  ini  real  solusi  dari  Allah!  Nyambung  ya sama *materi kemaren.*   Intinya... 
Kita dekati  Allah.  Kalo  lagi  banyak  dosa,  segera minta ampun supaya dosa kita tidak  menghalangi  kita  untuk  dekat  sama Allah.  
Kalo  sudah  dekat  ke  Allah,  sudah  tau  maunya Allah...  Maka insya Allah,  Allah  kabulk

an  doa kita,  Allah  beri  apa yang  kita minta padaNya.  Dan  itu  bukanlah  hal yang  mustahil bagi  Allah.

Istighfarlah  dengan  penuh  penghayatan. 
Istighfarlah  dengan  penuh kesungguhan. 

Bukan  istighfar astajim  astajim  astajim!  Tapi istighfar;  Astaghfirullaahal  'adziim...   Itu  firman  Allah,  kawan-kawan.

Gak ada keraguan  sedikitpun.   Kita  harus  sepenuh  hati, 

_*jangan  mengharap miracle dari  istighfar, tapi  mohonlah  ampunan  dan  cinta Allah  melalui  istighfar.*_

Kalo  udah  di  ampuni,  kemudian  dicintai  oleh  Allah,  maka...  (Kata Allah); *"apapun  yang  hambaKu  inginkan  pasti  Ku  kabul!* 

 Dengan  istighfar  ini  juga masalah  keuangan  kita pasti  beres!   (Lihat arti  ayatNya) Yang  belom  punya anak,  insyaa Allah  segera punya anak.  (lihat  arti ayatNya) Yang  mau  bebas  hutang,  juga bisa! Ini  ayat Qur'an  loh,  kita  harus  yakin!   Sebab  kalo  ga yakin...  Maka pengabulanNya atas  doa dan permohonan  kita akan  jauuhhhh.

Kawan-kawan  tau  gak?  
Seperti  yang  sudah  dibahas  sebelumnya, 
ketika  Allah  memberi  kita masalah,  sebenernya 
_bukan  untuk  kita  segera  mencari  solusinya_, yang  diinginkan  Allah  adalah  kita kembali  padaNya dahulu, mengingatNya dahulu,  mendekat  padaNya dahulu,  berdekatan denganNya dahulu!

 Ga percaya?  

Ini  ayatnya;
*Hai  orang  orang  yang  beriman,  bertaubatlah  kepada  Allah  dengan taubatan  nasuha (semurni  murninya),  mudah-mudahan  Tuhan  kamu akan  menutupi  kesalahan-kesalahanmu  dan  memasukan  kamu  ke dalam  syurga yang  dibawahnya mengalir  sungai  sungai.  (Qs  AtTahrim 8)*

Artinya apa? 
Apa maksudnya?  
Maksudnya  tuh... 
Allah  manggil kita!;  

Wahai  orang  yang  punya hutang  Milyaran,  Aku  bisa lunasin!

Wahai  orang-orang  yang  hubungan  keluarganya lagi  rusak,  bisa  Aku perbaiki!

Wahai  orang-orang  yang  kondisi.  financialnya lagi  bermasalah, percayalah  Aku  bisa pulihkan!

Bayangin  kawan-kawan...   Ketika kita lagi  banyak  dosa,  Allah  malah  manggil  kita untuk mendekat  padaNya,  terus  disuruh  tobat,  kemudian  Allah  hilangin masalah  kita,  Allah  benerin!

Jlebb!!!

Bertaubatlah  kepada  Allah  dengan  taubatannasuha (semurni murninya  taubat),  mudah-mudahan  Tuhan  kamu  akan  menutupi kesalahan-kesalahanmu  dan  memasukan  kamu  ke  dalam  syurgaNya. (Aamiin  Allahumma Aamiin...)
# Sini  kamu  taubat  padaKu,  biar  aku  yg  beresin  semua masalahmu!


Kamu fokus  saja  menyesali  semua  kesalahanmu  dan  perbaiki  diri,  biar Aku  yang  bertanggung  jawab.  Aku  yang  akan  menghidupimu  dan memberimu nikmat  hingga  Akhirat!  

(Masya Allaah..)  

Tuh  gimana  ga enak,  coba? Ini  harus  dipahami  baik  baik  ya kawan-kawan,  bukan  cuma dipahampahami  atau  diikhlas-ikhlaskan,  tapi  paham  beneran  dan  ikhlas seikhlas-ikhlasnya.   Setiap  ada masalah,  tenang  dulu  dan  fokus  pada Allah.  Rasakan  dan temukan  apa  pesan  cintaNya. Dan ketika ke  pahaman  sudah  muncul,  insya Allah  bi  idznillah  kita akan  tenang  tanpa  perlu  "positif  thinking."


Balik lagi  ke  awal...  

Apa sih  sebenernya  penyebab  masalah  itu?  

Jawabannya...  
Penyebab  munculnya/  timbulnya  masalah  itu  ada  dua,  yaitu:  

*1.  Adzab*  
*2. Ujian.*  

Umpama disuruh  milih,  ketika  kawan-kawan  ada masalah... 

Kawan kawan  maunya dibilang  dapet  apa? 
Dapet  *adzab*  atau  dapet  *ujian?*

Rata-rata kita pasti  maunya bilang...  *ujian!*  iya,  kan?  

Atau   jangan  mau  kedua-keduanya.  Kalo kita  maunya  dibilang  lagi diuji,  nanti kita  ke-Ge-eRan  gak  merasa punya salah  dan  tidak  mau  introspeksi diri.  

"Eeeh... Gue  lagi  diuji  nih...!"
Ntar  Allah  jawab; "iiih  PeDe!"  abis  maksiat,  terus  bilang  dapet  ujian? Begitulah  kalo  ketika dapet  masalah  seseorang  malah  kege-eran merasa diuji,  maka jadinya tinggi  hati  dan  bukan  memuhasabah  diri/ bukan  introspeksi  diri.

Namun juga  ketika  dapet  masalah,  jangan  mau  pula dibilang  dapet adzab.  Kenapa? Karena  orang  seperti  itu  akan  sulit  move  on!  Sehari-harinya  pasti akan  menyesali  masalah  yang  terjadi,  merasa hina sendiri, mengurung  diri  sendiri,  dan  lain  lain  yang  akibatnya malah memperburuk keadaan,  menambah  rumit  permasalahan.
(Na'uudzubillaah  tsumma na'uudzubillaahi  in  dzalik)

Terus...  Apa  gimana dong,  mas?
Gimana caranya menyikapi  masalah? Harusnya dianggap  apa tuh  masalah? Kalo  kita  lagi  dapet  masalah,  anggap  aja kita lagi  dicintai  oleh  Allah.  

Loh...,  kok? 

Kalo  Allah  cinta,  kenapa Allah  malah  menghukum  saya dengan  masalah? Nah itu  dia...  Allah  "menghukum"  kita  agar  kita  introspeksi diri, memuhasabah  diri... 
Mending  dihukum  di  dunia  masih  bisa taubat.
Coba kalo  dihukumnya di  akhirat?
Kita udah  gak  bisa ngapa-ngapain  lagi!  

Sekedar contoh...
Misal  anak  kita lagi  main  PS,  sampe  lupa waktu  sholat.   Kalo  kita sayang  sama mereka sudah  seharusnya kita mengingatkan.
Kalo  masih  bandel, yah...  Jewer!  
Udah  dijewer  tu  anak  masih  nekad  juga? 
Yaaa...  Kita sita aja PS-nya, dan  lain-lain  sampai  dia  nurut. 

Betul?  

Kalo  kaya gitu,  tanda cinta apa tanda benci?
Daripada  ketika  mereka  ga  sholat,  terus  kita  diemin...  lama-lama bagi mereka  sholat  bukan  menjadi  suatu  yang  wajib,  yang  pada akhirnya mereka akan  lalai  dan  tidak  selamat  di  akhirat. 

Mau  punya "anak bandel"  kayak gitu?

Bisa dirasakan,  ya?

Jadi,  mulai  sekarang,  kalo  ngeliat  orang  lain  dapat  masalah,  jangan kita  "judge"  mereka  sebagai  orang  hina  ato  mereka  rendah.  Justru seharusnya kita ambil  hikmah/  pesan  cintaNya.
Oh...  Ternyata mereka lagi  disayang  Allah,  lagi  disuruh  taubat... Supaya dosanya abis  di  dunia,  di  akhirat  tinggal  masuk  syurgaNya aja.  

Begitupun  dengan  masalah  yang  terjadi  pada kita,  masalah  yang dialami  diri  sendiri,  selalu  fokus  ambil  pesan  cintaNya,  ya kawan kawan.

O iya...  Jangan  juga  merasa senang  ketika kita maksiat  tapi  kok  hidup penuh  kelimpahan...  Harta banyak,  bisnis  lancar.... 

Hati-hati  kawan, itu  sebenernya  Allah  akan  menghukum  kita  dengan  'siksa'  yang  lebih pedih! 

Kelumpahan  itu  *istidraj* namanya!

Contohnya  gini...   Misal  kawan-kawan  saya kasih  uang  50  ribu.   Seneng,  ga? Seneng  dooong,  pastinya!   Lantas  si  uang  50  ribu  tadi  saya ambil  lagi.  Rasanya gimana?   Pasti  agak  kecewa,  kan?   Tapi  paling  kecewanya sebentar  doang,  karena uangnya cuma 50  ribu.

Nah...  Setelah  si  uang  50  ribu  saya ambil  dan  Anda kecewa, Sekarang  saya kasih  lagi  tuh  100  ribu,  kemudian  ditambah  1 juta, ditambah  lagi  100  juta,  teruuuuus  sampai  saya kasih  1 milyar! Gimana tuh  rasanya?  Seneng  banget,  kan?   Uuuh...  Bukan  seneng-seneng  lagi,  mas,  pastinya buahagia pake buangettt!   Tapi...  Di  saat  Anda lagi  bahagia-bahagianya,  tiba-tiba  seketika uangnya saya ambil  lagi  semuanya!  Pokoknya tu  uang  saya  rampassss dari  tangan  Anda!   Kebayang  gak  seberapa  kecewanya?

Sakit  hati diambil  uang  milyaran dibanding  sakit  hati diambil  uang  50 ribu,  sakitnya sama gak? Begitulah  kawan,  janganlah  iri  sama orang  yang  berkecukupan, bisnisnya jalan,  tapi  dia gak  sholat  dan  juga gak  rajin  ibadah.
Sekali  lagi...  *jangan  iri*  ya,  kawan-kawan.  Karena sesungguhnya itu seperti  perumpamaan  di  atas.  Orang  tersebut  lagi  dibuai...  diangkatan tinggi-tinggi  dan  pada akhirnya dijatuhkan!

Na'uudzubillaahi  min  dzaalik!

Wallahu  a'lam  bishowab


Sumber pustaka ; 
_Agent Of PPA_